Inilah Cara Mengenali Jika Anda Terinfeksi Coronavirus, dan Kapan Anda Harus Berobat ke Dokter

Jack Phillips

Saat wabah Coronavirus COVID-19 menyebar , maka timbul ketakutan. Namun, menderita demam, batuk, sesak napas, atau masalah pernapasan lainnya, sebenarnya tidak selalu berarti anda terinfeksi penyakit baru yang misterius itu.

Gejala-gejala Coronavirus COVID-19  seperti demam, batuk, sesak napas, dan pilek  mirip dengan flu biasa. Namun, COVID-19 tampaknya lebih mematikan daripada flu itu sendiri. Dasarnya  di antara orang lanjut usia dan orang yang memiliki masalah kesehatan.

Virus COVID-19 dapat menyebabkan pneumonia, dan orang yang terinfeksi virus COVID-19  mengatakan bahwa mereka kesulitan bernapas dan batuk. Dalam kasus yang parah, ada laporan adanya gagal organ dan banyak dari penderita gagal organ meninggal dalam kesehatan yang buruk atau lanjut usia. 

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat, gejala Coronavirus dapat berkisar dari ringan hingga berat. Dan beberapa orang tidak melaporkan gejala apa pun.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat menganjurkan hal-hal berikut: 

Hubungi profesional kesehatan jika anda merasa sakit karena demam, batuk, atau sulit bernapas, dan pernah kontak dengan orang yang diketahui terinfeksi COVID-19 atau jika anda tinggal di daerah wabah COVID-19 atau belum lama melakukan perjalanan dari daerah dengan penyebaran COVID-19 yang berkelanjutan. 

Profesional kesehatan anda akan bekerja sama dengan departemen kesehatan masyarakat dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di daerah anda untuk menentukan apakah anda perlu diuji untuk COVID-19.

Menurut ahli, individu yang mengalami gejala-gejala itu tetapi dapat mengatasinya dengan obat yang dijual bebas, air, dan dengan hanya tinggal di rumah saja harus terus melakukannya. Jika obat efektif, mungkin saja itu adalah flu.

“Jika anda merasa cukup sehat mungkin bukan akibat Coronavirus, anda tidak perlu berobat ke dokter,” kata Lauren Sauer, asisten profesor kedokteran darurat di Johns Hopkins Medicine.

Situs web Johns Hopkins menyebutkan, sejauh ini, di Amerika Serikat, setidaknya ada 164 kasus yang dipastikan di sekitar 15 negara bagian. Pejabat kesehatan memperingatkan bahwa lebih banyak orang cenderung terinfeksi. 

Dari semua kasus, beberapa kasus berhubungan dengan perjalanan. Artinya seseorang telah melakukan perjalanan ke daerah terinfeksi Coronavirus seperti Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Iran, atau Italia. Sementara beberapa kasus diakibatkan oleh penularan dari manusia ke manusia, serta beberapa kasus dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok, dan kapal pesiar Diamond Princess. Sejauh ini, setidaknya 11 orang telah meninggal akibat Coronavirus.

“Orang harus memanggil dokter perawatan primer jika menderita batuk dan demam,” kata Maria Raven, kepala kedokteran darurat di Universitas California di San Francisco. 

“Mereka yang demam tidak berhenti, lemah, sesak napas, kelesuan, atau kelemahan harus memberitahu dengan dokter atau layanan kesehatan lain profesional,” kata Amesh Adalja, pakar penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security. Amesh Adalja mengatakan gejala itu adalah tanda-tanda pneumonia.

Menurut Amesh Adalja, jika seseorang memutuskan untuk pergi ke dokter atau rumah sakit, ia harus menelepon terlebih dahulu dan memberitahu dokter atau rumah sakit mengenai adanya masalah pernapasan. 

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat menganjurkan untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting ke Tiongkok, Korea Selatan, Iran, dan Italia. Jepang berada pada tingkat dua waspada, sementara Hong Kong berada pada tingkat satu waspada.

Ahli kesehatan di berbagai negara juga mengatakan bahwa orang harus menghindari kontak dengan orang yang tampaknya sakit, batuk, atau bersin. Jangan menyentuh mata, hidung, mulut, atau wajah anda dan menutup mulut saat  batuk dan bersin. Cuci tangan setidaknya selama 20 detik. 

Saat ini, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat tidak menganjurkan orang Amerika Serikat membeli dan memakai masker wajah, kecuali bila terinfeksi COVID-19 atau menunjukkan gejala.

Virus COVID-19, yang berada dalam keluarga yang sama dengan Coronavirus seperti SARS dan MERS, diyakini muncul di Wuhan, yang terletak di Provinsi Hubei, Tiongkok, akhir tahun lalu. Di Tiongkok, diyakini bahwa puluhan ribu orang telah terinfeksi Virus COVID-19. Sementara kritikus menuduh Komunis Tiongkok yang berkuasa menerapkan kendali dan sensor yang ketat. (vv)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=t-iTIeNz6Tk