Pria 36 Tahun Telah Menimbun 17.700 Botol Sanitiser untuk Dijual Online, oleh Amazon dan Ebay Akunnya Diblokir

Kemana pun kita pergi sekarang, ada kekurangan gulungan toilet, pembersih tangan dan masker. Selama akhir pekan, banyak produk lain telah terbang dari rak-rak toko karena orang-orang dalam mode pembelian panik.

Pria di Tennesee, AS, ini adalah salah satu orang yang pergi toko demi toko untuk menimbun persediaan penting di masa-masa sulit ini. Matt Colvin adalah mantan sersan Angkatan Udara dan sejak dia berhenti dari pekerjaannya, dia menjadi penjual online. Dia menghasilkan 90.000 dollar (sekitar Rp 1,34 miliar) dari menjual paket pencegahan wabah secara online.

(Foto: NY Times)

Merasa sangat baik tentang apa yang dia lakukan, dia dan saudara lelakinya kemudian pergi ke toko-toko kecil di sekitar Tennessee untuk memborong pembersih tangan yang tersedia. Dan jika itu tidak cukup, mereka berkendara sampai ke Kentucky, yang berjarak sekitar 330 kilometer, untuk melakukan hal yang sama! Itu tentu perilaku yang sangat egois!

Ketika mereka kembali ke rumah, mereka mulai mendaftarkan semua hasil pembelian mereka ke situs-situs seperti Amazon dan eBay. Pada hari pertama, mereka menjual sekitar 300 botol sanitiser masing-masing botol dengan harga hingga 70 dollar (sekitar Rp 1 juta)!

Hari berikutnya, karma memukulnya dengan keras ketika Amazon memblokir akunnya dan mencatat semua daftar barangnya. eBay juga melakukan hal serupa dan melarang penjualan sanitiser dan masker sama sekali.

Sementara orang kebingunan untuk mencari sanitiser dan persediaan lain, Matt memiliki sebagian besar dari mereka tetapi tidak tahu cara menjualnya.

Menurut New York Times, pada hari Minggu pagi (15 Maret), dia menyumbangkan semua produknya ke gereja dan juga kepada responden pertama ketika pejabat Tennessee mulai menyelidiki dia karena menaikkan harga barang-barang yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat.

Gereja mengambil 2/3 dari persediaan dan rencananya untuk membagikannya kepada yang membutuhkan di Tennessee, sementara sepertiganya diberikan kepada orang-orang di Kentucky.

(Foto: NY Times)

Dalam sebuah wawancara, Matt mengatakan bahwa dia menyesal melakukan apa yang dia lakukan karena hidupnya sekarang berantakan. Alamat rumahnya bocor secara daring dan dia dibanjiri dengan telepon dan email kebencian dari orang asing yang marah.

Contohnya adalah: “Kelakuanmu mungkin akan berakhir dengan seseorang yang membunuhmu dan istrimu dan anak-anakmu.”

Ini tentu saja menjadi kasus yang buruk. Kami juga akan mengingatkan orang untuk tidak panik membeli karena tidak akan membantu mencegah COVID-19 tetapi akan menyebabkan kehabisan persediaan yang membuat orang lain tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan.(yn)

Sumber: worldofbuzz

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/fUTJyu07aG4