UPDATE : Pasien Positif Corona 790 Orang, 58 Meninggal Dunia dan 31 Sembuh

ETIndonesia. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Corona, Achmad Yurianto melaporkan terjadi penambahnya kasus positif corona. Pada Rabu (25/3/2020) terjadi sebanyak 105 kasus.

“Ada tambahan konfirmasi positif sebanyak 105 kasus,” kata Yurianto pada konferensi pers di gedung BNPB, Jakarta Timur via Live streaming Youtube.

Yuri  mengklarifikasi jumlah kasus positif yang sebelumnya diumumkan pada Selasa (24/3/2020). Sebelumnya disebut  685 kasus, akan tetapi sebenarnya 686 kasus. Itu dikarenakan ada 1 pasien tercatat di dua rumah sakit dengan nama yang  mirip. “Sudah kita konfirmasi ke daerah bahwa riil nya 685,” ujarnya.

Sedangkan per Rabu (25/3) total kasus positif mencapai 790 kasus, dengan penambahan 1 kasus sembuh sehingga total menjadi 31 kasus dan  3 penambahan kasus meninggal dunia hingga totalnya naik menjadi 58.

Data yang dilaporkan mencatat Provinsi DKI Jakarta menjadi  terbanyak penambahan yakni 39 orang, kemudian wilayah Jawa Tengah sebanyak 19 orang, serta Jawa Barat 13 orang.

Berdasarkan laporan resmi, pasien positif per 25 Maret, yakni Bali menjadi sembilan orang, Banten 67 orang, DI Yogyakarta 17 orang, DKI Jakarta 463 orang, Jambi satu orang, Jawa Barat 73 orang, Jawa Tengah 38 orang, Jawa Timur 51 orang, Kalimantan Barat tiga orang dan Kalimantan Timur 11 orang.

Selanjutnya, Provinsi Kalimantan Tengah tiga orang, Kalimantan Selatan dua orang, Kepulauan Riau lima orang, NTB dua orang, Sumatera Selatan satu orang, Sulawesi Utara dua orang, Sumatera Utara 7 orang, Sulawesi Selatan 13 orang, Sulawesi Tenggara tiga orang, Lampung satu orang, Riau satu orang, Maluku Utara 1 orang, Maluku 1 orang, dan Papua 1 orang.

Pada kesempatan itu, Yuri menekankan perlunya jaga jarak dan mencuci tangan.   “Pertama jaga jarak dalam berinteraksi sosial, bukan hanya di luar rumah tapi di dalam rumah pun diupayakan untuk bisa menjaga jarak,” katanya. 

Kedua, ia menekankan kalau ada yang sakit gunakan masker. Terutama, lebih penting cuci tangan pakai sabun, bukan hand sanitizer yang dinilai lebih efektif.

“Cuci tangan jauh lebih efektif menggunakan sabun karena kita gunakan air yang mengalir, dibandingkan hand sanitizer yang hanya telapak tangan, karena itu jaga jarak dan cuci tangan,” imbuhnya. (asr)