Video Palsu Perang Melawan Epidemi oleh Media Komunis Tiongkok Terbongkar, “Siap! Action!” Teriak Sutradara

NTDTV.com

Virus komunis Tiongkok (pneumonia Wuhan) menyebar ke seluruh dunia, sementara itu, komunis Tiongkok yang mengekspos video palsu untuk mempromosikan apa yang disebutnya sebagai pencapaian dalam memerangi epidemi itu kini terkuak.

Pada tanggal 23 Maret, seorang netizen memposting adegan pasien yang keluar dari Rumah Sakit Wuhan. Dalam video itu, sutradara berkata, “Siap! Action (adegan menangis)!” dan pasien pun langsung menangis haru di bawah sorotan kamera.

Dari tayangan video singkat itu bisa disaksikan lorong rumah sakit di Wuhan. Ada 4 staf medis yang mengenakan pakaian pelindung. Pada pakaian pelindung salah satu staf medis tampak tulisan “siap melayani masyarakat”. Pakaian pelindung beberapa staf medis lainnya juga bertuliskan beberapa kata seputar layanan staf medis.

Di salah satu rumah sakit di Wuhan

Sutradara berkata, “Siap! Action (adegan menangis!”)

Salah satu adegan di lokasi shoting dari tim pemeran !

Adegan penyelamatan bencana, adegan puji syukur, adegan mengantar ke pemakaman, adegan siaran langsung, adegan terapi.  Hanya adegan kremasi dan kejahatan komunis Tiongkok yang asli.

Ada 3 model yang diperankan “pasien” di samping staf medis. Sutradara yang merekam video itu berkata, “Siap! Action (Adegan menangis)!”  Salah satu pameran yang diperankan “pasien” segera menangis sesenggukan, sambil berjalan ke depan staf medis dan memeluknya diiringi tepuk tangan lainnya.

Netizen Niuniu yang memposting video itu berkomentar, ” Adegan penyelamatan bencana, adegan puji syukur, adegan mengantar ke pemakaman, adegan siaran langsung, adegan terapi.  Hanya adegan kremasi dan kejahatan komunis Tiongkok yang asli.”

Niuniu memosting sejumlah video dari media corong komunis Tiongkok yang direkam di sebuah rumah sakit, salah satu adegan itu mirip dengan film yang direkam di rumah sakit oleh media komunis Tiongkok.

Adegan itu menampilkan seorang model cilik yang menjenguk ayahnya di sebuah rumah sakit melalui jendela kaca yang tertutup. 

“Benar-benar menjijikkan! Nafsu makan saya hilang setelah melihat adegan itu,” tulis netizen

Sulit dipahami mereka yang merekam video itu bisa menjalani hidup seperti itu setiap hari. 

Seorang cendekiawan Tang Baiqiao yang mengunggah ulang video itu mengetakan, “Berhentilah, jangan lagi berbuat jahat, dan tanpa anda sadari maut sedang mengintai Anda. Keuntung yang tidak seberapa yang Anda dapatkan dari komunis Tiongkok dengan mengkhianati kepribadian Anda sekarang tak lebih dari harapan semu. Sadarlah wahai para awak media yang membantu komunis Tiongkok melakukan kejahatan! 

Tang Baiqiao (Baca : Thang Pai Chiao) adalah salah seorang aktivis politik yang melawan Tiongkok dari provinsi Hunan yang memimpin aksi protes mahasiswa selama gerakan demokrasi 1989 silam.

Video lain yang dirilis oleh Niuniu adalah pemandangan staf medis yang mengenakan pakaian pelindung berdansa di rumah sakit. Setelah diunggah ke internet, staf medis yang menari itu pun dicaci maki oleh netizen :

“Orang-orang ini telah dicuci otak. Menyedihkan.”

“Saya tidak melihat peri, tapi melihat sosok **** sedang menari.”

“Bandit komunis menyamar sebagai perawat, menginjak-injak hati nurani!” 

 

Pada 6 Maret, Televisi Nasional Tiongkok, CCTV (China Central Television) Komunis Tiongkok mengatakan, reporter melakukan wawancara pada tanggal 3 Maret di Zhuo-er Yangtze River emergency hospital atau Rumah Sakit Darurat Sungai Yangtze, Wuhan. Sebuah video yang direkam CCTV tentang percakapan seorang perawat wanita dengan seorang pasien lansia memicu diskusi sengit para netizen Tiongkok.

Ketika dokter bertanya kepada pasien di atas tempat tidur, “Bagaimana kabarmu hari ini pak?” 

“Baik!” Sahutnya. 

Dokter bertanya lagi, “Bagaimana dengan tenggorokanmu hari ini, masih sakit ?” 

“Tidak”, jawabnya singkat.

Dokter kembali bertanya, “Bagaimana dengan pernafasanmu, masih terasa sesak ?” 

Tak disangka, pasien yang tidak paham sedikit pun tentang dunia medis “tertegun” sejenak, dan ragu-ragu, kemudian balik bertanya kepada dokter, “Menurut dokter lebih baik saya bilang pendek atau sesak atau panjang lega?”

Dokter memberi isyarat “pernafasan saya lancar”. Pasien pun segera menjawab, “Nafas saya lancar dan tidak masalah….”

Setelah video itu terbongkar, banyak orang mencibir CCTV “Entah mengapa belangnya yang sudah ketahuan itu masih saja disiarkan …” 

Pasien usia lanjut itu tampak sehat wal’afiat, sangat responsif dalam menjawab, membuktikan orang tua yang direkrut untuk berakting itu masih sehat secara fisik dan mental.

Media komunis Tiongkok dan pihak rumah sakit bekerja sama bersandiwara. Mereka menganggap 1,4 miliar penduduk Tiongkok itu orang-orang yang bodoh. 

“Memangnya kenapa meski terbongkar oleh kalian ? Berita yang disiarkan besok juga mau tidak mau kalian harus percaya!” 

Untuk memutihkan citra negatif dari “Rumah sakit kabin persegi” seperti kamp konsentrasi, komunis Tiongkok menyuruh “pasien” untuk tampil di CCTV. Setelah membuat pernyataan “Terima Kasih kepada Komunis Tiongkok.”

Netizen mendapati bahwa “pasien wanita” yang berbagi pengalaman kepulangannya dari rumah sakit itu adalah orang yang sama dengan “perawat wanita” yang pernah mencium pacarnya di kaca isolasi.

“Radang paru-parunya sembuh, tetapi otaknya rusak,” cetus si netizen dengan nada mencibir.


Tidak hanya itu, berita dari berbagai sumber menyebutkan bahwa Komunis Tiongkok juga sedang merekrut mahasiswa di berbagai negara untuk merekam video palsu. Komunis TIongkok, berusaha menggunakan publisitas palsu untuk menebus kemarahan publik yang disebabkan tidak transparannya informasi  epidemi yang berimbas pada penyebaran virus global.

Pada 22 Maret, sebuah postingan di internet mengatakan, media Komunis Tiongkok sedang merekrut mahasiswa di Eropa untuk merekam program video, isinya tentang diskriminasi terhadap orang-orang Tiongkok yang disebabkan oleh virus Komunis Tiongkok. Iklan yang menggunakan dua bahasa Mandarin dan Inggris itu, secara khusus menekankan si model harus mengangkat plakat sambil menghadap kamera. Waktu pengambilan gambar adalah dua jam dengan bayaran 60 euro atau sekitar Rp. 1.1 juta. Namun, tidak disebutkan di negara mana pengambilan gambar itu.


Pada pertengahan Maret 2020, media Komunis Tiongkok merilis sebuah video di sebuah lingkungan pemukiman yang sepi di Roma, sayup-sayup terdengar rekaman lagu komunis Tiongkok, dalam video itu juga tampak seorang pria dan wanita berseru “Terima kasih Tiongkok” dalam bahasa Italia.

Opini publik menduga itu juga merupakan video palsu dari uang komunis Tiongkok untuk mempekerjakan seseorang membuat video sesuai kebutuhan. Sebelumnya, beberapa warga Kanada mengatakan kepada media bahwa mereka disewa untuk membuat film. 

Belakangan diketahui ternyata itu adalah penduduk setempat yang menyamar sebagai pendukung direktur Huawei Meng Wanzhou. Mereka dibayar antara $ 100 hingga $ 150 dolar Kanada (sekitar Rp. 1.1 juta – 1.7 juta) selama dua jam. Seorang wanita mengatakan dia merasa sangat malu setelah mengetahui fakta itu. (jon)

FOTO : Dari video singkat ini bisa disaksikan, sutradara berkata, “Siap!action (Adegan menangis)!” Pasien pun seketika menangis haru dan memeluk staf medis. (Tangkapan layar video)

Artikel ini Terbit di NTDTV.com

Video Rekomendasi :