Rahasia Komunis Tiongkok Terbongkar, Memborong Sumber Daya Medis di Sejumlah Negara di Bawah Hantaman Epidemi

ntdtv.com

Virus komunis Tiongkok mengamuk di seluruh dunia, menyebabkan banyak negara menghadapi kekurangan atau bahkan kehabisan sarana medis untuk memerangi epidemi. Namun, berbagai sumber mengungkapkan bahwa sejak awal epidemi, di satu sisi, komunis Tiongkok menutupi informasi tentang epidemi, sementara di sisi lain, lebih dulu menjarah dan memborong sumber daya medis di berbagai negara melalui kedutaan atau konsulat Tiongkok di luar negeri, perusahaan milik negara, asosiasi Tiongkok keturunan Tionghoa dan kamar dagang Tiongkok di luar negeri. Akibatnya, negara-negara itu jatuh ke dalam situasi pasif di bawah hantaman epidemi.

Menurut media Australia, The Sydney Morning Herald, raksasa real estat Greenland Group, yang didukung oleh Komunis Tiongkok, adalah mayoritas pemegang saham yang dimiliki oleh pemerintah Shanghai. Sejak didirikan pada tahun 2013, apartemen hunian di Sydney dan Melbourne telah dijual seharga lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat atau lebih dari Rp. 16,2 triliun

Ketika epidemi radang paru-paru Komunis Tiongkok pecah, karyawan Greenland Group mendapat instruksi untuk mengesampingkan pekerjaan sehari-hari, mereka diminta membeli sejumlah besar sarana medis di seluruh dunia dan dikirim ke Tiongkok.

Orang dalam perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa Greenland Group melakukan ini secara global, begitu di Sydney, membeli sejumlah besar masker bedah, termometer, tisu antibakteri, cairan desinfektan tangan, sarung tangan dan sarana medis lainnya.

Karyawan perusahaan diminta untuk mengumpulkan sarana medis apa pun, dan kesampingkan pekerjaan lainnya. Aksi ini telah berlangsung selama beberapa minggu hingga Februari 2020. Bahkan seluruh departemen akuntansi tidak hadir selama beberapa hari karena mereka sibuk membeli sarana medis seperti yang diinstruksikan.

Sehubungan dengan itu, Presiden Greenland Group mengatakan, “Menurut persyaratan dari Pemerintah Pusat, Komite Kota dan Pemerintah Kota Shanghai, Greenland selanjutnya akan menangani pengadaan sarana medis epidemi global untuk memenuhi permintaan pasar domesti Tiongkok.” 

Virus itu telah menyebabkan kekurangan pasokan medis di Tiongkok. 

Keterangan foto: Sejak awal epidemi, komunis Tiongkok telah lebih dulu menjarah sumber daya medis di sejumlah negara menggunakan perusahaan milik negara maupun swasta dan sebagainya, kemudian sarana medis ini dijual kembali ke negara lain. Ilustrasi (CRISTIAN HERNANDEZ / AFP via Getty Images)

Menurut informasi publik, hingga 31 Januari 2020, Greenland Group telah mengeruk 3 juta masker pelindung, 700.000 set pakaian pelindung dan 500.000 pasang sarung tangan dari Australia, Kanada, Turki dan negara-negara lain. Greenland juga membentuk tim untuk membeli sarana darurat medis, seperti masker, pakaian pelindung dan kacamata pelindung.

Manajer umum Greenland Group Australia juga secara terbuka menyatakan di media sosial pada bulan Februari: “Greenland Australia sedang beraksi, dan termometer tanpa kontak partai kedua akan segera diterbangkan ke Tiongkok! Orang-orang Tiongkok dan masyarakat di luar negeri tengah bekerja keras memerangi virus bersama.”

Pada akhir Januari lalu, Xinhua News Agency pernah melaporkan, bahwa “Greenland Group” menyumbangkan 20 juta yuan bahan pencegahan epidemi di Shanghai, dan sebelumnya juga menyumbang 500.000 masker, 20.000 pakaian isolasi untuk Wuhan serta menyumbangkan bahan pencegahan epidemi ke pemerintah provinsi dan kota setempat.

Media Australia “seniorsnews.com.au” mengatakan pada 26 Maret, bahwa sejumlah besar barang yang dikirim ke Tiongkok, termasuk barang-barang yang sangat dibutuhkan untuk warga dan profesional medis Australia.

Laporan itu juga mengatakan bahwa Greenland Group memborong 3 juta masker bedah, 500.000 pasang sarung tangan, dan sejumlah besar desinfektan serta tisu basah di Australia dan negara-negara lain. Greenland Group diam-diam “menjarah” dulu persediaan itu, yang menyebabkan masker Australia kekurangan stok karena diborong Tiongkok.

Selain Greenland Group, Risland, perusahaan real estat yang membeli pasokan medis di Sydney, telah menarik perhatian media Australia. Perusahaan ini dulu dikenal sebagai Country Garden dan merupakan salah satu perusahaan real estate terbesar di Tiongkok.

The Sydney Morning Herald mengutip berita Risland di LinkedIn yang mengatakan bahwa pada 24 Februari 2020, pesawat khusus perusahaan yang mengangkut pasokan medis itu tiba di Wuhan dari Sydney. Ada 90 ton sarana medis di dalam pesawat, termasuk 100.000 potong pakaian pelindung dan 900.000 pasang sarung tangan.

Surat kabar itu mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang didanai Tiongkok ini menyapu bersih sarana medis di Australia dan mengangkutnya ke Tiongkok, yang mungkin menjadi salah satu faktor langkanya pasokan medis di Australia. Ketika perusahaan Tiongkok memborong besar-besaran sarana medis di Australia, hanya ada beberapa orang yang didiagnosis di Australia, tapi sekarang ada lebih dari 4.560 orang yang didiagnosis. Pemerintah Australia mau tidak mau harus memerintahkan pembatalan semua operasi non-darurat untuk menghemat sumber daya medis. 

Keteranagn Foto: Sejak awal epidemi, komunis Tiongkok telah lebih dulu menjarah sumber daya medis di sejumlah negara menggunakan perusahaan milik negara maupun swasta dan sebagainya, kemudian sarana medis ini dijual kembali ke negara lain. Ilustrasi (ALEXANDER NEMENOV / AFP via Getty Images)

Produk pencegahan epidemi Amerika Serikat juga telah diborong komunis Tiongkok

Laporan The Epoch Times menyebutkan bahwa Amerika Serikat juga tidak selamat dari serbuan komunis Tiongkok merongrong semua produk medis di Amerika.

Informasi dari akun WeChat komunis Tiongkok mengatakan bahwa Asosiasi Alumni New York Universitas  Wuhan meluncurkan crowdfunding atau penggalangan dana di Internet pada 23 Januari 2020. Staf dari Asosiasi Alumni tersebut mengatakan bahwa mereka menerima sumbangan dari lebih dari 6.500 orang Tionghoa perantauan hanya dalam beberapa hari, dengan total sumbangan hampir US $ 700.000 atau sekitar Rp. 11.3 miliar

Asosiasi Alumni segera melakukan aksi pembelian di Amerika Serikat, “Mereka mengirim ke Tiongkok sambil membeli sarana medis yang dibutuhkan, dan mengirim sebanyak yang bisa dikirim.”

Hanya dalam waktu singkat, asosiasi alumni di New York berhasil mengumpulkan lebih dari 4 juta dolar Amerika Serikat dari orang-orang Tiongkok di luar negeri, termasuk Kamar Dagang Tiongkok di Amerika, Asian American Community Empowerment, American Hubei Association, dan kelompok Tionghoa di Amerika, lembaga sekolah Tiongkok, kemudian membeli sejumlah besar masker, kacamata, dan pakaian pelindung, lalu dikirim ke Hubei, Tiongkok. 

Pada tahap awal epidemi, PKC menggunakan perusahaan Tiongkok, perusahaan pusat, dll untuk menjarah bahan medis dari banyak negara, tetapi beberapa dari bahan ini bahkan dijual kembali ke negara lain. Skema (CRISTIAN HERNANDEZ / AFP via Getty Images)

 Media Tiongkok mengatakan bahwa banyak asosiasi orang Tionghoa perantauan di luar negeri dan asosiasi industri medis Tiongkok di Amerika Serikat meluncurkan penggalangan dana dan membeli pasokan medis, kemudian dikirim ke Tiongkok. Selain itu, jutaan bahan pelindung yang diangkut dari Amerika Serikat, Jepang, Australia dan Spanyol juga dikirim ke Tiongkok.

Pada tanggal 31 Januari, sebuah tim sukarelawan “Wuhan United”yang terdiri dari orang Tionghoa di Amerika Serikat, bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah Amerika Serikat, Direct Relief mengangkut sejumlah pasokan medis darurat dari San Francisco Ke Wuhan, Tiongkok, termasuk 200.000 masker bedah medis, 27.500 pasang sarung tangan medis dan 4.000 potong pakaian pelindung, dengan berat total 2,5 ton.

Terbetik berita bahwa penggagas “Wuhan United” adalah HUST Alumni Association of Northern California dan Wuhan University Alumni Association di Wilayah Teluk San Francisco, Amerika Serikat.

Pada tahap awal epidemi, PKC menggunakan perusahaan Tiongkok, perusahaan pusat, dll untuk menjarah bahan medis dari banyak negara, tetapi beberapa dari bahan ini bahkan dijual kembali ke negara lain. Skema (Gambar Scott Heins / Getty)

Keterangan foto: Sejak awal epidemi, komunis Tiongkok telah lebih dulu menjarah sumber daya medis di sejumlah negara menggunakan perusahaan milik negara maupun swasta dan sebagainya, kemudian sarana medis ini dijual kembali ke negara lain. Ilustrasi (FRANCOIS NASCIMBENI / AFP via Getty Images)

Produk medis Kanada diborong habis komunitas Tionghoa perantauan

Di Kanada, yang tidak memproduksi sarana medis dan memiliki cadangan terbatas, dimana sejak pecahnya wabah di Tiongkok, komunitas Tionghoa perantauan telah membentuk tim untuk memborong berbagai sarana medis, kemudian mengirimnya ke Tiongkok.

Menurut statistik yang tidak lengkap, hingga 27 Januari, berbagai komunitas Tionghoa perantauan di wilayah Vancouver telah mengumpulkan total lebih dari 1,5 juta yuan atau sekitar Rp.  3,3 miliar, dan menyumbangkan bahan pakaian pelindung senilai ratusan ribu yuan. Federasi Tiongkok di Kanada telah mengirim 100,000 masker ke Wuhan, Huang-gang, Jingzhou (Cing Cou) dan daerah lainnya di Tiongkok melalui SF Express.

Laporan itu juga mengatakan bahwa pada 24 Januari, Asosiasi Hubei, Kamar Dagang Hubei, dan beberapa Asosiasi Alumni Kanada Universitas Wuhan dan sebagainya, bersama-sama memprakarsai kegiatan penggalangan dana untuk Hubei dan Wuhan.

Hingga 31 Januari, total hampir 600.000 yuan telah disumbangkan, termasuk lebih dari 2 juta masker, dan lebih dari 10.000 botol cairan desinfektan.

Akun publik WeChat “DushiVan” mengatakan pada 18 Februari bahwa persediaan medis di Kanada akan segera habis diborong oleh komunitas Tionghoa.

Pada tanggal 25 Maret, media Amerika Serikat mengatakan bahwa jumlah orang Kanada yang terinfeksi pneumonia virus Komunis TIongkok di Kanada terus meningkat. Sementara sarana medis di berbagai rumah sakit besar, seperti masker, sarung tangan dan pakaian pelindung sangat langka. Banyak rumah sakit telah memberi tahu staf rumah sakit bahwa mereka hanya dapat diberikan satu masker per hari, dan tidak perlu mengganti masker ketika merawat pasien yang tidak sama. 

Keterangan foto: Sejak awal epidemi, komunis Tiongkok telah lebih dulu menjarah sumber daya medis di sejumlah negara menggunakan perusahaan milik negara maupun swasta dan sebagainya, kemudian sarana medis ini dijual kembali ke negara lain. Ilustrasi (FRANCOIS NASCIMBENI / AFP via Getty Images)

Sarana perlindungan epidemi di sejumlah besar negara diborong komunis Tiongkok

Italia yang dihantam epidemi parah, persediaan medis seperti masker dan kacamata juga telah disikat habis oleh orang-orang Tiongkok.

Menurut laporan huxiu.com pada 9 Maret 2020, ketika wabah meletus pada awal Januari lalu, orang-orang Tionghoa perantauan di Italia secara aktif menyumbangkan uang dan “menyapu bersih semua masker setempat yang tersedia.”

 Situs Nihon Keizai Shimbun mengatakan pada 4 Februari 2020, bahwa masker dan persediaan sterilisasi di Jepang juga mengalami kekurangan stok, dan rak-rak di toko obat dan toko-toko lainnya terjual habis.

Menurut sebuah laporan di Jiangsu.com pada 2 Februari, hampir 400.000 masker di Kenya diborong oleh orang-orang Tionghoa perantauan setempat, dan dikirim ke Tiongkok. 

Beberapa orang mengkritik Tiongkok tidak seharusnya membeli sarana medis di wilayah yang sudah terbelakang, karena akan menyebabkan kerugian yang tidak perlu pada daerah setempat.

Dilihat dari kilas balik dari jejaring sosial di berbagai negara, Tiongkok juga telah memborong habis masker dari Inggris, Thailand, dan Korea Selatan dan banyak negara lainnya.

Pada tahap awal epidemi, PKC menggunakan perusahaan Tiongkok, perusahaan pusat, dll untuk menjarah bahan medis dari banyak negara, tetapi beberapa dari bahan ini bahkan dijual kembali ke negara lain. Skema (FRANCOIS NASCIMBENI / AFP via Getty Images)

Menurut statistik resmi dari Bea Cukai Tiongkok, dari 24 Januari hingga 29 Februari, orang Tionghoa perantauan mengirim 2,02 miliar masker dan 25,38 juta pakaian pelindung ke Tiongkok dalam waktu satu bulan.

The Epoch Times melaporkan bahwa mereka yang menggerakkan orang-orang Tionghua perantauan untuk membeli dan memberikan sumbangan dana di luar negeri umumnya adalah asosiasi kaum sedaerah, asosiasi alumni, dan kamar dagang. “Asosiasi kaum sedaerah” adalah salah satu saluran utama bagi komunis Tiongkok untuk mencoba mengendalikan orang-orang Tionghoa perantauan di luar negeri.

Clive Hamilton, seorang profesor di Universitas Charles Sturt, Australia, pernah memperingatkan bahwa Komunis Tiongkok mengendalikan mahasiswa dan asosiasi kaum sedaerah Tiongkok, Asosiasi Alumni, Kamar Dagang, Asosiasi Ilmu Pengetahuan Profesional Tiongkok, Grup Warisan Budaya, dan beragam Asosiasi lainnya melalui Departemen Front dan Propagandanya.

Pada tahap awal epidemi, PKC menggunakan perusahaan Tiongkok, perusahaan pusat, dll untuk menjarah bahan medis dari banyak negara, tetapi beberapa dari bahan ini bahkan dijual kembali ke negara lain. Ilustrasi (Gambar Mario Tama / Getty)

Komunis Tiongkok berusaha keras memborong habis semua sarana medis di seluruh dunia

Pada awal Februari, Kantor Informasi Dewan Negara Komunis Tiongkok dan akun publik resmi WeChat dari Kementerian Industri dan Teknologi Informasi mengatakan bahwa untuk mengatasi kekurangan sarana medis domestik, mereka mengorganisir pengadaan khusus internasional, dan banyak perusahaan membeli sejumlah besar pasokan medis dari banyak negara melalui pengadaan barang yang dibutuhkan dan sumbangan dana.

Pada 3 Februari, sebuah dokumen dari Dewan Negara Komunis Tiongkok yang jatuh ke tangan “Wall Street Journal” menyebutkan bahwa untuk memastikan ketersediaan cadangan sarana medis yang memadai dalam menghadapi epidemi, pemerintah Tiongkok harus berusaha keras untuk menyerap semua stok yang ada dan membeli semua masker serta pakaian pelindung.

 Menurut laporan media Tiongkok, bahwa sejak 25 Januari, Alibaba, platform e-commerce terbesar di Tiongkok, mengumumkan pembentukan dana khusus senilai 1 miliar yuan untuk pengadaan sarana medis di luar negeri dan mengumumkan akan melakukan transportasi lintas batas secara gratis.

Menurut Kantor Berita Xinhua, pada 31 Januari, 45.000 pakaian pelindung yang dibeli oleh Tencent dan Fosun International dari Inggris dan Jepang tiba di Wuhan. Fosun mengatakan bahwa hingga 29 Januari, mereka telah membeli 330.000 masker dan 270.000 pakaian pelindung.

Pada pagi 1 Februari, 1,12 juta masker medis yang dibeli dari Korea Selatan oleh China General Technology Group dan China Meheco Corporation tiba di Beijing, sarana medis itu kemudian dikirim ke Wuhan setelah inventarisasi.

Hingga 2 Februari pukul 10:00 waktu setempat, perusahaan milik negara seperti China National Pharmaceutical Group Corp, China Railway Construction, China Energy Engineering Corporation atau Energy China, China Resources dan perusahaan milik negara lainnya telah membeli 6,729 juta masker, 184.500 potong pakaian pelindung, 511.000 pasang sarung tangan, 2 ton sarana medis, dan 312.000 sarana pelindung medis lainnya.  Sebanyak 1.703 juta masker dikirim dari luar negeri, 271.000 potong pakaian pelindung, sekitar 134,38 ton sarana medis, dan 4.000 potong pakaian bedah.

Banyak informasi menyebutkan bahwa kedutaan dan konsulat Tiongkok juga bekerja sama di luar negeri, berkontribusi terhadap gelombang pembelian sarana medis secara global itu.

Seorang penulis asing di luar negeri mencuit di Twitter, bahwa komunis Tiongkok pernah mengirim sejumlah besar personel dari badan keamanan nasional untuk membeli masker di luar negeri pada akhir Januari lalu. Tindakan menjarah habis sarana medis dari negara lain untuk mengatasi dampak epidemi itu sangat picik, karena secara langsung menyebabkan memburuknya situasi epidemi di daerah epidemi lainnya. Itu adalah perilaku perang yang tak terlihat. Dengan kata lain, orang-orang Tiongkok menyapu bersih masker dari berbagai negara, adalah hasil dari manipulasi Komunis Tiongkok dibaliknya. 

Keterangan foto: Sejak awal epidemi, komunis Tiongkok telah lebih dulu menjarah sumber daya medis di sejumlah negara menggunakan perusahaan milik negara maupun swasta dan sebagainya, kemudian sarana medis ini dijual kembali ke negara lain. (Ilustrasi  Mario Tama / Getty) 

Johny/rp

Video rekomendsi