Pembawa Acara di Pakistan Marah Karena Ditipu, Masker Bantuan Tiongkok Terbuat dari Pakaian Dalam

ntdv.com 

Laporan “International Financial Times”, pejabat Komunis Tiongkok telah meminta Pakistan untuk membuka perbatasannya beberapa hari yang lalu untuk memungkinkan pasokan medis yang disumbangkan oleh pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang Tiongkok  memasuki Pakistan. 

Surat dari Kedutaan Besar Tiongkok untuk Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan bahwa bantuan medis itu terdiri dari  200.000 masker biasa, 2.000 masker N95, 2.000 potong pakaian pelindung medis , 5 alat bantu pernapasan dan 2.000 alat uji.

Namun, laporan itu menyebutkan bahwa Komunis Tiongkok benar-benar menipu Pakistan. Apa yang disebut “bantuan medis berkualitas” yang diklaim oleh Komunis Tiongkok ternyata adalah masker “terbuat dari pakaian dalam”, sama sekali tidak bisa membantu Pakistan. Seorang pembawa acara wanita dari Saluran Berita Anchor Pakistan meneriakkan “China ne chuna laga diya” dalam laporan itu, yang berarti “Tiongkok  benar-benar menipu kita”

Gaurav Arya, seorang ahli strategis India yang terkenal, berbagi laporan dari pembawa acara wanita dari saluran berita Anchor di Twitter, yang menimbulkan respons yang kuat dan diteruskan ke media sosial Amerika. 

Netizens berkata, “Jika Tiongkok  mengatakan Pakistan adalah teman mereka dan masih melakukan yang demikian, coba pikirkan apa yang akan dia lakukan ke negara lain. Yang kami ingin masker, bukan bra.”

Major Gaurav Arya (Retd)

@majorgauravarya

Tiongkok berjanji akan mengirim masker N-95 berkualitas tinggi ke Pakistan.Ketika pengirimannya tiba, orang-orang Pakistan mendapati bahwa Tiongkok telah mengirim masker yang terbuat dari pakaian dalam.

Pakistani anchor says “China ne Choona laga diya”.  #ChineseVirusCorona

Anchor Pakistan mengatakan “Tiongkok ne Choona laga diya (Tiongkok telah menipu kita)”. #CinaeseVirusCorona

Tiongkok berjanji akan mengirim masker N-95 berkualitas tinggi ke Pakistan.Ketika pengirimannya tiba, orang-orang Pakistan mendapati bahwa Tiongkok telah mengirim masker yang terbuat dari pakaian dalam.

Sebelumnya sudah marak berita soal bantuan medis Komunis Tiongkok yang  tidak memenuhi syarat, termasuk masker N95 dan rapid test kit yang telah ditemukan tidak dapat digunakan di banyak negara seperti Korea Selatan, Republik Ceko, dan Spanyol. Beberapa negara mulai menolak pasokan Komunis Tiongkok.

Sementara Komunis Tiongkok menyediakan bantuan asing, ia juga dengan gila-gilaan membeli pasokan medis di “negara-negara yang bermusuhan” seperti Amerika Serikat dan Australia. 

Menurut data bea cukai Komunis Tiongkok, lebih dari 2 miliar masker dan lebih dari 20 juta pakaian pelindung telah dikirim kembali ke Tiongkok. Dilaporkan bahwa pembelian gila-gilaan itu dilakukan oleh agen-agen Komunis Tiongkok, perusahaan-perusahaan Tiongkok di luar negeri, delegasi-delegasi Tiongkok di luar negeri dan Tionghoa perantauan. Itu adalah salah satu alasan utama kekurangan bahan di beberapa negara Barat.

Terhadap latar belakang pembelian gila di luar negeri, perawatan medis garis depan di seluruh Tiongkok kekurangan pasokan. Sementara Komunis Tiongkok menyumbangkan beberapa “negara mitra strategis” dengan persediaan medis.

Padahal menurut Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times dari Komunis Tiongkok,  melawan epidemi virus Wuhan adalah “perang.”

Keterangan Gambar menunjukkan pabrik yang memproduksi masker di Tiongkok. (STR / AFP via Getty Images)

hui / rp 

Video Rekomendasi