Rahasia Pembuatan Masker Tiongkok Terungkap, 60% Pabrik Pembuat Masker Tidak Memiliki Area Aseptic

Ntdtv.com 

Dalam artikel “36 Kr” itu, orang bernama samaran Chen Guohua, agen ekspor masker, mengatakan, bahwa lingkungan pabrik masker di Tiongkok sangat kacau. 60% dari pabrik terkait tidak memiliki area aseptic, yakni keadaan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Sebagian besar membeli mesin pembuat masker ala kadarnya lalu membuka pabrik rumahan. 

Chen Guohua pernah mengunjungi bengkel produksi masker dan melihat area itu dipenuhi dengan debu. Para pekerjanya tidak memakai masker dan sarung tangan. 

“Siapa yang berani memakai masker yang diproduksi seperti itu ?” katanya.

Chen Guohua menuturkan bahwa banyak pabrik masker skala kecil di Tiongkok itu adalah hasil modifikasi sementara dari pabrik garmen dan pembangkit listrik. Selain itu, baik dari sisi peralatan dan teknologi semuanya tidak memenuhi standar. Masalah terbesar adalah sertifikat kualifikasi dari banyak pabrik masker itu dapat dibeli dengan uang. 

Beberapa diantaranya bahkan tidak perlu mengeluarkan uang, karena sesama produsen saling bekerjasama. Misalnya, pabrik A memiliki semua jenis sertifikat, sementara pabrik B tidak punya sertifikat apa pun, jadi pabrik B menitipkan masker yang diproduksinya itu ke pabrik A, dan mengekspornya melalui pabrik A. 

Pabrik-pabrik besar yang memenuhi syarat untuk memproduksi telah kehabisan kapasitas produksi mereka dan tidak dapat memproduksinya lagi setelah menerima pesanan. Kemudian membagi pesanannya itu ke pabrik kecil, lalu mengirim barang pesanan dengan menggabungkan fakturnya.    

Cara yang picik ini sebenarnya sangat mahal konsekuensinya, karena akan membuat kata “Made in China” kehilangan kepercayaan. Chen Guohua merujuk pada Pusat pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat yang sebelumnya menyatakan bahwa masker KN95 yang sesuai dengan standar Tiongkok itu juga dapat digunakan sebagai pengganti masker N95, tetapi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengumumkan pada 28 Maret lalu bahwa mereka menolak masker yang memenuhi standar Tiongkok. Demikian juga dengan Eropa yang awalnya menerima impor masker sipil dengan standar Tiongkok, namun sekarang tidak lagi menggunakan standar Tiongkok. Masker harus mematuhi standar FFP Eropa sebelum diimpor.

Menurut catatan situs web “Tianyancha” Tiongkok, dari 23 Januari sejak penutupan kota Wuhan hingga 23 Maret, total 5.489 perusahaan pembuat masker di Tiongkok telah terdaftar. Hingga 22 Maret 2020, jumlah total perusahaan pembuat masker wajah, masker respirator pelindung adalah 52.411 peruasahaan, dan sekitar 17.013 perusahaan meliputi bisnis ekspor-impor. Beberapa netizen mengekspos video beberapa perusahaan pembuat masker di internet. 

https://twitter.com/wuwenhang/status/1221383598890201088?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1221383598890201088&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.ntdtv.com%2Fb5%2F2020%2F04%2F12%2Fa102821653.html

KETERANGAN FOTO: Baru-baru ini, banyak negara mengkritik masalah kualitas masker buatan Tiongkok, sama sekali tidak efektif dalam mencegah virus. Beberapa negara akan mengembalikan barang-barang tersebut. (STR / AFP via Getty Images)

Johny/ rp 

Video Rekomendasi