Amerika dan Tiongkok Setelah Corona Virus

Theepochtimes.com- Menurut Sebastian Gorka mantan asisten deputi Presiden Donald Trump, pembawa acara America First, Amerika Serikat sudah memenangkan perang di dalam negeri terhadap virus Komunis Tiongkok. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengerahkan gugus tugas barunya untuk membuka kembali ekonomi Amerika Serikat dan 20 negara bagian mulai melonggarkan peraturan karantina terhadap bisnis yang tutup.

Namun, dengan lebih dari 25 juta orang Amerika Serikat menambah beban pengangguran sebagai akibat dari karantina, kerusakan ke Amerika Serikat hampir tidak terhitung.

Kerusakan itu akan semakin parah saat kita mengetahui konsekuensi sekunder dan tersier darurat nasional, termasuk peningkatan angka bunuh diri pada mereka yang kehilangan mata pencahariannya. Oleh karena itu, kini Amerika Serikat  mulai merencanakan apa yang akan dilakukan terhadap rezim Tiongkok musuh Amerika yang menyebabkan kerusakan ekonomi terbesar bagi Amerika  dalam waktu yang sangat lama.

Selain berbohong asal-usul virus  Komunis Tiongkok, Beijing mengintimidasi wartawan dan ilmuwan yang berusaha mengatakan yang sebenarnya, dan bahkan memerintahkan penghancuran bukti virus itu.

Untuk jangka waktu penuh virus dan kerahasiaan  Komunis Tiongkok,  didasarkan pada informasi  yang diterima dari Kementerian Luar Negeri. Amanat membuat  Menteri Luar Negeri  Amerika Serikat, Mike Pompeo untuk membuat pernyataan yang sangat tegas mengenai kesalahan Tiongkok.

Selain mendapatkan jawaban atas pertanyaan apa asal usul virus yang tepat, ada langkah-langkah yang perlu direncanakan Amerika Serikat untuk saat ini, yang setidaknya mencakup:

• Sistem yang menghukum perusahaan Amerika Serikat yang terus bekerja sama dengan Tiongkok di sektor yang merusak rantai pasokan strategis dan kepentingan keamanan Amerika Serikat, dan yang memberi penghargaan kepada perusahaan Amerika  yang berinvestasi kembali di Amerika Serikat. Ini akan berkisar dari penelitian terkait pertahanan yang canggih hingga produksi masker N95.

• Pembatalan “hubungan perdagangan normal permanen” dengan Komunis Tiongkok, yang dulu disebut status Most Favored Nation.

• Menghentikan dana untuk semua organisasi internasional, seperti Organisasi Kesehatan Dunia – WHO, yang telah menunjukkan kesediaannya untuk bertindak sebagai front dan corong propaganda untuk Komunis Tiongkok.

• Suatu inisiatif internasional dengan sekutu NATO dan mitra global Amerika Serikat untuk melemahkan Inisiatif Sabuk dan Jalan Beijing.

• Terakhir, kampanye masyarakat di Amerika Serikat untuk tidak menggunakan, memboikot, dan memberi sanksi kepada produk Tiongkok selama Tiongkok tetap adalah  kediktatoran Komunis.

Menurut Sebastian Gorka, Presiden Donald Trump bukan seorang penganut intervensi.   

Kini adalah waktu untuk “Momen Sputnik” bagi Amerika Serikat, untuk sadar terhadap ancaman eksternal terburuk yang dihadapi. Jika kematian 50.000 orang Amerika Serikat  tidak cukup untuk menyadarkan publik terhadap bahaya Tiongkok untuk Amerika dan dunia bebas, maka tidak ada alasan yang akan cukup.

Keterangan Gambar: Bingkai dari film dokumenter tentang asal virus PKC oleh The Epoch Times dan NTD. (The Epoch Times / NTD)

vivi/rp 

Video Rekomendasi