Kim Jong-un Dikabarkan Kritis, Pamannya Kim Ping-yi Sementara Ambil Alih Kuasa Militer

Epochtimes.com- Kim Jong-un, tidak terlihat sejak kemunculannya di depan umum terakhir pada 11 April 2020 lalu. Bahkan pemimpin Korea Utara berusia 36 tahun itu melewatkan festival terbesar dan terpenting Korea Utara, Festival Matahari, hari ulang tahun kakeknya Kim Il Sung tahun ini.

Pada 29 April, Radio Free Asia memberitakan bahwa sepuluh hari yang lalu, Kim Jong-un dikirim ke rumah sakit di Pyongyang untuk perawatan darurat karena pembuluh darah otak pecah. Pada awalnya diagnosis dokter mengatakan bahwa Kim Jong-un mengalami pendarahan otak dan kondisinya serius.

Sebuah sumber di luar Korea Utara yang  meminta dirahasiakan,  mengutip sumber resmi Pyongyang yang membenarkan bahwa Kim Jong-un dilarikan ke Rumah Sakit Pyongyang untuk penyelamatan 10 hari yang lalu  telah keluar dari masa bahaya. Akan tetapi dokter mengatakan bahwa Kim Jong-un masih berada dalam kondisi kritis dan harus berhati-hati, tetap tenang untuk mengurangi tekanan pada pembuluh darah di otaknya. 

Pejabat Korea Utara mengatakan: “Saat ini, Kim Jong-un masih dalam kondisi kritis. Meskipun dia sadar, dia kesulitan berbicara.”

Sumber lain yang mengetahui situasi tersebut mengutip para pejabat Korea Utara  mengatakan bahwa Kim Jong Un untuk sementara waktu menyerahkan kekuasaan militer kepada pamannya, Kim Pingyi, termasuk Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Korea Utara. 

Adik Kim Jong-un yakni Kim Yo-jung bertanggung jawab atas urusan partai dan urusan luar negeri Korea Utara. Perubahan tersebut   adalah pengaturan sementara dan tidak ditunjuk secara informal, sehingga tidak akan diungkapkan ke publik.

US Bloomberg News juga melaporkan pada 28 April bahwa Jin Pingyi, yang berusia  65 tahun adalah satu-satunya putra pendiri Korea Utara Kim Il Sung. Jika Kim Jong-un mengalami masalah, kemungkinan dia akhirnya dapat mengambil alih jabatan Kim Jong-un. Sementara itu Kim Jong-un saat ini  belum menunjuk penerusnya.

Kim Pingyi adalah Paman Kim Jong Un. Dia adalah saudara tiri dari ayah Kim Jong Un, yakni Kim Jong Il. Setelah kalah dari Kim Jong Il pada tahun 1970-an, Kim Pingyi bekerja di luar negeri selama sekitar 40 tahun, di beberapa negara seperti di Hongaria, Bulgaria, Finlandia, Polandia, dan Republik Ceko. Kim Pingyi kembali ke Pyongyang tahun lalu.

Meskipun Kim Pingyi selalu disingkirkan dalam keluarga Kim dan sebagian besar “dilupakan” oleh media resmi Korea Utara, dalam masyarakat patriarki di Korea Utara, jika ada masalah dengan Kim Jong-un, adik perempuan Kim Yo-jung sulit memegang kekuasaan.

Laporan tersebut mengutip mantan menteri Korea Utara, Thae Yong Ho yang sebelumnya dikenal sebagai Tai Yonghao.  Thae Yong Ho membelot ke Korea Selatan pada tahun 2016.

Thae Yong Ho mengatakan: “Korea Utara yang dipimpin oleh Kim Yo-jung tidak mungkin dipertahankan.”

Thae Yong Ho  memperingatkan bahwa jika Kim Yo-jung yang memimpin, negara mungkin dalam kekacauan. 

“Untuk menghindari situasi ini, beberapa orang di kepemimpinan akan mencoba membawa Kim Pingyi yang sekarang menjadi tahanan rumah kembali ke pusat kekuasaan,” tambah Thae Yong Ho.

Laporan itu mengatakan bahwa jika Kim Pingyi berkuasa, ini mungkin menempatkan banyak pemimpin puncak saat ini ke dalam krisis karena mereka telah menghabiskan beberapa dekade yang menekan pengaruh mereka. 

Pada tahun 2011, setelah ayahnya meninggal, Kim Jong-un dengan cepat membersihkan calon pesaingnya.  Kim Jong-un mengeksekusi pamannya dan mantan agennya Zhang Chengze. Kim Jong-un  juga diduga memerintahkan pembunuhan saudara tirinya, Kim Jong-nam, yang berada di pengasingan di Malaysia. Masao.

Kim Pingyi lolos dari perombakan keluarga yang berkuasa, yang mungkin juga menunjukkan bahwa Kim Jong-un tidak pernah menganggapnya sebagai pesaing nyata. Oleh karena itu, Kim Pingyi dapat memegang jabatan diplomatik untuk waktu yang lama dan menjaga jarak tertentu dari Kim Jong-un. 

Pada tahun 2015, Kim Pingyi diangkat menjadi duta besar Korea Utara untuk Republik Ceko. Pada tahun 2017 ketika Kim Jong-nam dibunuh dia menerima perlindungan tambahan.

Laporan itu juga menyebutkan  beberapa orang berpikir bahwa Kim Pingyi tidak memiliki kesempatan untuk menggantikan Kim Jong Un.

Menurut Kim Byeong-ki, legislator partai berkuasa Korea Selatan, melalui media sosial pada 26 April 2020 lalu mengatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa jika Kim Jong-un dinonaktifkan, Kim Ping-yi dapat menggantikan keponakannya itu.A

“Aku tersenyum mendengar pernyataan ini,” kata Kim Byeong-ki.

Keterangan Gambar: Gambar menunjukkan peta data pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (The Epoch Data Room)

hui/rp 

Video Rekomendasi