Bab XVI – Komunisme Membajak Environmentalisme-Bagian I (Bagaimana Roh Jahat Komunisme Menguasai Dunia Kita)

d. Sosialisme Ekologis

Seperti namanya, sosialisme ekologis adalah ideologi yang menggabungkan ekologi dan sosialisme. Para kritikus menyebutnya “semangka” — hijau di luar dan merah di dalam — untuk menambahkan tuntutan sosialis yang khas, seperti “keadilan sosial,” untuk keprihatinan ekologis dalam upaya nyata untuk memajukan ideologi sosialis dengan cara baru.

Sebuah ilustrasi yang bagus mengenai sosialisme ekologis adalah Manifesto Ekososialis, yang diterbitkan oleh Joel Kovel dan Michael Lowy pada tahun 2001. Joel Kovel tidak berhasil dalam kampanyenya untuk menjadi calon presiden Amerika Serikat dari Partai Hijau. Michael Lowy adalah anggota Trotskyist Fourth International. Manifesto Ekososialis menyatakan bahwa kapitalisme tidak dapat menyelesaikan krisis ekologis dan akan digantikan oleh sosialisme ekologis. Mereka tidak memandang sosialisme ekologis sebagai cabang sosialisme, tetapi lebih sebagai nama baru sosialisme di era baru. [20]

Pada tahun 2002, Joel Kovel menerbitkan buku berjudul The Enemy of Nature: The End of Capitalism or the End of the World? Atau Musuh Alam: Akhir Kapitalisme atau Akhir Dunia? Buku itu merinci teori sosialisme ekologis, mengkritik kapitalisme dengan keras, dan menyarankan perubahan situasi saat ini dengan arah baru yang radikal.[21]

e. Politik Hijau: Hijau Adalah Merah Baru

Ketika environmentalisme memasuki politik, maka lahirlah politik hijau, atau ekopolitik. Partai Hijau yang didirikan di banyak negara di dunia adalah hasil politik Hijau, yang biasanya melampaui perlindungan lingkungan hidup hingga keadilan sosial, feminisme, aktivisme anti-perang, dan pasifisme (paham suka damai). Global Greens, misalnya, adalah organisasi internasional yang terkait dengan Partai Hijau, dan piagam tahun 2001 sangat dipengaruhi oleh ideologi Marxis, termasuk sangat menekankan kesetaraan antara manusia dengan hewan. [22]

Environmentalisme biasanya didorong oleh sosialisme dan komunisme. Setelah jatuhnya rezim komunis di Rusia dan Eropa Timur, banyak mantan anggota partai komunis dan pasukan komunis yang tersisa bergabung atau mendirikan partai-partai hijau, menghasilkan ideologi Kiri Partai Hijau, yang kemudian dikenal sebagai Green Left.

Setelah jatuhnya Partai Komunis Soviet, mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev berusaha kembali ke panggung politik namun gagal. Ia kemudian menjadi pencinta lingkungan hidup dan mendirikan Green Cross International. Jelas, Mikhail Gorbachev cenderung memperkenalkan faktor-faktor komunis dalam pengejaran lingkungan hidupnya, dan ia sering mempromosikan pembentukan pemerintahan dunia untuk menghentikan krisis lingkungan hidup. [23]

Banyak partai komunis di Barat terlibat langsung dalam gerakan perlindungan lingkungan hidup. Jack Mundey, salah satu pendiri gerakan Green Ban Australia, adalah anggota Partai Komunis Australia. Istrinya adalah ketua nasional Partai Komunis Australia.[24]

f. Eko-Terorisme

Karena pengaruhnya yang Kiri, environmentalisme relatif radikal sejak awal. Ada banyak cabang radikal, termasuk Ekologi Dalam, Ekofeminisme, Ekologi Sosial, Bioregionalisme, dan sejenisnya. Beberapa cabang ini adalah sangat radikal. Termasuk kelompok yang paling terkenal seperti Earth First! dan Front Pembebasan Bumi. Earth First! dan Front Pembebasan Bumi memanfaatkan aksi langsung (seperti penggunaan bahan peledak dan pembakaran) — yang dikenal sebagai Eko-Terorisme — untuk menghentikan kegiatan yang mereka anggap merusak lingkungan hidup.

Kelompok Earth First! dimulai pada tahun 1979, dan slogannya adalah “Tanpa Kompromi dalam Pertahanan Ibu Pertiwi!” Kelompok Earth First! menggunakan aksi langsung terhadap sasaran utama seperti pembalakan, konstruksi bendungan, dan proyek lainnya. Salah satu taktik kelompok ini yang terkenal disebut “menduduki pohon,” di mana mereka duduk di bawah pohon atau memanjat pohon untuk mencegah penebangan. Operasi Earth First! telah menarik banyak anggota baru, termasuk kaum Kiri, anarkis, dan lainnya yang berusaha memberontak terhadap masyarakat arus utama.

Pada tahun 1992, beberapa anggota yang lebih radikal memulai cabang yang disebut Front Pembebasan Bumi dan mengadopsi pembakaran sebagai taktiknya. Sekitar akhir tahun 2000, sembilan rumah mewah di Long Island dibakar menjadi abu dalam waktu semalam. Pembenaran utama adalah bahwa rumah-rumah besar ini dibangun di atas hutan alam. Setelah melakukan pembakaran, Front Pembebasan Bumi mengeluarkan slogan “Jika anda membangunnya, kami akan membakarnya!”

Pada tahun 2005, FBI mengumumkan bahwa Earth Liberation Front adalah ancaman teroris terbesar di Amerika Serikat, diduga terlibat dalam lebih dari 1.200 insiden kriminal yang menyebabkan kerusakan harta benda senilai puluhan juta dolar Amerika Serikat. [25] Tindakan mereka telah lama melampaui batas protes politik atau perbedaan pandangan yang normal. Ideologi komunis telah mengeksploitasi kebencian untuk mengubah beberapa aktivis lingkungan menjadi teroris lingkungan, tidak ada bedanya dengan teroris lainnya.

g. Greenpeace: Bukan Kisah Damai

Greenpeace didirikan pada tahun 1971 dan merupakan organisasi lingkungan hidup terbesar di dunia, yang memiliki kantor di empat puluh negara dan pendapatan lebih dari USD 350 juta. Greenpeace juga merupakan salah satu organisasi lingkungan hidup yang paling radikal.

Salah satu pendiri Greenpeace, Paul Watson, yang meninggalkan organisasi tersebut pada tahun 1977, mengatakan: “Rahasia kesuksesan [mantan ketua] David McTaggart adalah rahasia kesuksesan Greenpeace: Tidak masalah apa yang benar, yang jadi masalah adalah orang percaya apa yang dilakukan itu adalah benar…Anda adalah seorang yang dibentuk oleh media. [Greenpeace] menjadi mitos, dan mesin penghasil mitos.”[26]

Patrick Moore, salah satu pendiri Greenpeace, berkomitmen untuk perlindungan lingkungan hidup. Ia kemudian keluar dari posisinya karena ia mendapati bahwa organisasi tersebut “berbelok tajam ke politik Kiri.” [27] Greenpeace berkembang menjadi organisasi ekstremis dengan agenda politik, seperti memasukkan permusuhan terhadap semua produksi industri dan mencerminkan agenda yang lebih berdasarkan mengenai politik daripada sains yang sehat. [28]

Strategi yang digunakan oleh organisasi lingkungan hidup radikal seperti Greenpeace adalah menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. Pada titik ini, environmentalisme radikal sangat konsisten dengan komunisme. Pada tahun 2007, enam anggota Greenpeace mendobrak pembangkit listrik tenaga batu bara Inggris untuk menyebabkan gangguan. Mereka digugat karena menyebabkan kerusakan pembangkit listrik tenaga batu bara tersebut sekitar 30.000 poundsterling Inggris. Mereka mengakui upayanya untuk mematikan pembangkit listrik, tetapi mengklaim bahwa mereka melakukan ini untuk mencegah kerusakan yang lebih besar (krisis lingkungan akibat gas rumah kaca). Pengadilan akhirnya setuju bahwa tindakan mereka adalah tidak bersalah.

Sebelum ini, Greenpeace telah memiliki banyak catatan kemenangan di pengadilan, termasuk merusak pembangkit listrik tenaga nuklir, perusahaan otomotif, dan fasilitas manufaktur jet tempur. [29] Batas antara taktik yang sah dengan yang tidak sah hanya dihapus dengan logika semacam itu.

Marxisme-Leninisme tradisional menggunakan janji utopia akhirnya untuk melegitimasi pembunuhan, pembakaran, dan perampokan. Demikian pula, di bawah panji lingkungan hidup, komunis memperingatkan krisis lingkungan hidup supaya taktik kekerasan dan ilegal tersebut menjadi masuk akal.

Dalam contoh di atas, anggota Greenpeace berhasil membujuk juri pengadilan untuk menerima motif kriminal mereka sebagai hal yang sah, menunjukkan bahwa sekelompok besar orang di masyarakat dapat disesatkan untuk menerima argumen yang masuk akal dan tidak berdasar. Semua ini adalah bagian dari ditinggalkannya nilai-nilai universal, dan merupakan tanda kemerosotan moral masyarakat.