Aksi Protes Berujung Kekerasan Merebak di AS, Buntut Kematian George Floyd oleh Polisi

Aksi protes yang berujung kekerasan merebak di AS. Sebelumnya terjadi pembunuhan seorang warga bernama George Floyd di Minneapolis. Floyd tewas setelah dicekik polisi dengan lutut sekitar 8 menit pada 25 Mei 2020. Saat itu, Floyd dibekuk polisi setelah polisi menerima laporkan pemalsuan uang. Laporan menyebutkan antara polisi si pelaku dan George Floyd pernah dalam satu pekerjaan yang sama, sebagai keamanan kelab

The Associated Press

Seperti dilaporkan The Associated Press, massa bergerak dan menghentikan lalu lintas. Pada sejumlah kasus massa menyerang polisi ketika aksi protes meletus Jumat (29/5/2020) di beberapa kota di AS.

Di Minneapolis, sebuah kantor polisi dibakar pada malam sebelumnya. Aksi protes sempat berlangsung damai. Akan tetapi menjadi rusuh saat malam tiba. Jam malam sempat diberlakukan di sejumlah kota.

Beberapa mobil dibakar. Aksi penjarahan terjadi dan sejumlah kebakaran. Ketika sejumlah restoran dan cabang Bank Well Fargo dibakar, pasukan Garda Nasional, tentara negara bagian, dan polisi bergerak masuk.

Di Negara Bagian Georgia, Gubernur Brian Kemp menyatakan status keadaan darurat di satu daerah untuk mengaktifkan hingga 500 anggota Garda Nasional negara bagian “untuk melindungi orang-orang dan properti di Atlanta.”

Kemp dalam cuitannnya di Twitter menyatakan langkah itu atas permintaan Walikota Atlanta Keisha Lance Bottoms dan berkonsultasi dengan pejabat darurat. Garda Nasional Georgia akan mengerahkan “segera” untuk membantu penegakkan hukum.

Setelah berjam-jam aksi protes damai di pusat kota Atlanta, beberapa demonstran tiba-tiba berubah menjadi beringas dan merusak mobil polisi hingga membakarnya. Bahkan, logo stasiun TV CNN di Kantor pusatnya menjadi sasaran vandalisme. Massa membobol sebuah restoran. Kerumunan massa sempat melempari petugas dengan botol serta meneriakkan “Berhenti dari Pekerjaan Anda.”

Juru bicara kepolisian Atlanta Carlos Campos mengatakan setidaknya tiga petugas terluka dan ada sejumalah  penangkapan. Campos mengatakan, pengunjuk rasa menembakkan shotguns ke arah petugas dan melemparkan batu, botol, dan pisau ke arah mereka. Orang-orang menyaksikan pemandangan itu dari atap rumah, beberapa tertawa ketika kericuhan kecil terjadi.

Walikota Atlanta Keisha Lance Bottoms dengan penuh semangat berbicara kepada para pengunjuk rasa di sebuah konferensi pers: “Ini bukan aksi protes. Ini bukan  semangat Martin Luther King Jr. ”

Polisi mengambil kembali jalan-jalan sekitar tengah malam setelah menembakkan sejumlah besar gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa dan perusuh di luar Kantor Polisi Minneapolis pada malam keempat protes dan kekerasan setelah kematian George Floyd, di Minneapolis, Minnesota, pada 29 Mei 2020. (Charlotte Cuthbertson / The Epoch Times)

Ia mengatakan : “Anda mempermalukan kota kami, Anda mempermalukan kehidupan George Floyd dan setiap orang lain yang telah terbunuh di negara ini. Kami lebih baik dari ini. Kami lebih baik dari ini sebagai kota. Kami lebih baik dari ini sebagai negara. Pulanglah, pulanglah. ”

Didampingi  rapper T.I. dan Killer Mike, serta putri Martin Luther King Jr., Bernice King. Killer Mike sambil berbicara sambil menangis dengan mengatakan : “Kita harus lebih baik daripada saat ini. Kita harus lebih baik daripada membakar rumah kita sendiri. Karena jika kita kehilangan Atlanta, apa yang kita dapatkan?.”

Setelah Walikota Bottoms menyerukan massa agar lebih tenang, aksi kekerasan berlanjut. Lebih banyak mobil dibakar, Starbucks jadi sasaran, jendela The College Football Hall of Fame dan Hotel Omni yang ikonik dirusak dan jadi sasaran vandalisme.

Pengunjuk rasa berkumpul di luar Gedung Putih saat Presiden Donald Trump berada di dalam Gedung. Sejumlah demonstran berusaha menembus rintangan yang didirikan oleh Secret Service, pasukan pengawal khusus presiden di sepanjang Pennsylvania Avenue.

Demonstrasi yang awalnya damai di Kota New York berubah menjadi ricuh saat malam tiba, ketika pemrotes bentrok dengan petugas. Massa menghancurkan kendaraan polisi dan membakarnya.

Di Brooklyn, massa berbaris dari Manhattan mengutuk petugas yang berbaris di luar Barclays Center dan melempari mereka dengan botol air. Polisi menyemprotkan bahan kimia yang mengganggu mata ke kerumunan massa beberapa kali, lalu mengosongkan kawasan plaza.

Video yang diposting ke media sosial menunjukkan petugas menggunakan tongkat dan mendorong pengunjuk rasa saat mereka membawa orang-orang ke mobil tahanan dan mengosongkan jalanan.

Demonstran menggoyang-goyang kenderaan polisi dan membakarnya. Beberapa blok dari lokasi,  pengunjuk rasa menggunakan tongkat  untuk menghajar kendaraan polisi lainnya.

Banyak orang ditangkap dan polisi menggunakan bus untuk membawa mereka. Departemen kepolisian setempat mengatakan banyak petugas terluka, termasuk seorang petugas yang giginya copot.

“Kita memiliki malam yang panjang di depan kita di Brooklyn,” demikian cuitan Walikota New York Bill de Blasio.

Ia mengatakan : “Satu-satunya fokus kami adalah mengurangi situasi ini dan membuat orang-orang aman di rumah. Akan ada ulasan lengkap tentang apa yang terjadi malam ini. Kami tidak ingin melihat malam lain seperti ini. “

Di Houston, tempat George Floyd besar, beberapa ribu orang berkumpul di depan Balai Kota. Ketegangan meningkat di beberapa kota di Pantai Barat saat malam tiba dan pengunjuk rasa memblokir jalan raya di Los Angeles dan Oakland. Sekitar 1.000 pengunjuk rasa berkumpul di Oakland.

Massa menghancurkan jendela dan mencoret-coret Gedung. Massa berhadapan dengan semprotan kimia dari aparat kepolisian. Kepolisian Oakland mengumumkan bahwa demonstrasi itu adalah pertemuan yang melanggar hukum.

Pihak berwenang mengatakan petugas terluka ketika proyektil ditembakkan. Aparat meminta massa untuk meninggalkan daerah itu.

Demonstran di Los Angeles sesekali bentrok dengan aparat kepolisian. Beberapa pengunjuk rasa ditahan dan seorang petugas menerima perawatan medis.

Sebuah kendaraan The Los Angeles Police Department -LAPD- turut jadi sasaran amuk massa. Pemrotes berulang kali bentrok dengan polisi di kota Silicon Valley San Jose, kata Walikota Sam Liccardo, dan polisi merespons dengan  peluru karet.

Sam Liccardo dan pejabat kepolisian mengatakan, seorang petugas dirawat di rumah sakit dan mengalami cedera. Akan tetapi tidak mengancam nyawanya.  

Walikota Sam Liccardo mengatakan, petugasnya sendiri berbagi kemarahan masyarakat atas kematian Floyd.

“Itu adalah ketidakadilan yang mengerikan. Saya berani menebak bahwa setiap petugas polisi di sana merasakan kemarahan yang sama tentang apa yang terjadi di Minneapolis,” katanya kepada The Associated Press.

Sedangkan di wilayah barat AS, kepala polisi Santa Cruz Andrew G. Mills mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan para perwira Minneapolis dalam kematian Floyd “adalah antitesis dari apa yang kita pandang sebagai kepolisian yang baik.” (asr)

Oleh Sudhin Thanawala

FOTO : Seorang pria menghindari sebuah mobil di zona aman ketika mobil lain terbakar di sebuah garasi parkir lokal di Minneapolis, Minnesota, pada 29 Mei 2020. (Chandan Khanna / AFP via Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=Wxuu46w805M