Lima Pertanyaan Mengenai Asal Wabah Virus Terbaru di Beijing dari Ikan Salmon Dituduh Sebagai Suspek

Yuan Bin

Setelah lebih dari 50 hari tidak ada kasus baru, Beijing mengumumkan kasus-kasus infeksi virus  Komunis Tiongkok atau Coronavirus yang baru dipastikan. Pada tanggal 11 Juni 2020, kasus setempat pertama dilaporkan oleh pemerintah kota Beijing.

Hingga saat ini, ada lebih dari 200 kasus yang dipastikan oleh pihak berwenang.

Memindai sejumlah sumber informasi, lima pertanyaan mengenai masalah ini.

Pertama, Apakah virus tersebut berasal dari salmon impor?

Setelah virus Komunis Tiongkok kembali menyerang Beijing, salmon menjadi suspek pertama oleh pihak berwenang.

Setelah laporan kasus baru pada tanggal 11 Juni, pihak berwenang menyingkirkan semua produk salmon dari pasar semalaman dan meluncurkan  inspeksi keamanan makanan utama.

Pada malam tanggal 12 Juni, Sekretaris Partai Komunis Tiongkok kota Beijing Cai Qi dan Walikota Beijing Chen Jining, mengadakan pertemuan darurat mengenai wabah tersebut. 

Mereka mengklaim bahwa virus Komunis Tiongkok ditemukan dalam makanan laut impor, dan strain virus adalah berbeda dari strain domestik. Impor makanan laut, daging sapi, dan daging domba segera dihentikan.

Salmon jelas-jelas menjadi kambing hitam wabah tersebut.

Menurut sebuah laporan oleh Global Times milik partai komunis Tiongkok pada tanggal 13 Juni, virus Komunis Tiongkok terdeteksi pada talenan yang digunakan oleh seorang penjual salmon impor di Pasar Makanan Xinfadi. Penjual salmon tersebut berasal dari Pasar Makanan Laut Jingshen di distrik Fengtai, menurut Zhang Yuxi, Kepala Pasar Makanan Xinfadi.

Akibatnya, salmon secara alami menjadi “tersangka” dan “pelaku” terbesar.

Namun, beberapa ahli virologi Tiongkok mengatakan kepada Caixin.com, bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung salmon dapat terinfeksi dengan jenis Coronavirus baru dan menyebarkan virus tersebut. Kemungkinan penularan virus tersebut melalui kontaminasi makanan juga adalah sangat kecil.

Lebih penting lagi, kesembilan orang yang terkait langsung dengan kios yang memotong salmon impor, semuanya dinyatakan negatif dalam uji asam nukleat. Sebanyak 186 personil yang bekerja di bagian makanan laut Pasar Makanan Laut Jingshen juga semuanya diuji dengan hasil negatif; dan 283 sampel di tempat yang dikumpulkan dari Pasar Makanan Laut Jingshen semua diuji dengan hasil negatif.

Kedua, Apakah virus tersebut berasal dari Barat?

Wu Zunyou, Kepala Ahli Epidemiologi yang baru ditunjuk oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tiongkok, mengatakan hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa strain virus tersebut lebih mirip dengan strain virus dari Eropa. Namun diklaim, strain virus tersebut mungkin berasal dari Eropa atau Amerika Serikat.

Guan Yi, Direktur Laboratorium Penting Negara untuk Kedaruratan Penyakit Infeksi, Universitas Hong Kong mengatakan kepada China Newsweek, “Sudah ada tidak ada kasus baru di Beijing selama lebih dari lima puluh hari. Kali ini pasti kasus yang diimpor.”

Guan Yi juga mengklaim, “Kemungkinan menyebar melalui rantai pasokan  yang dikendalikan oleh suhu adalah yang terbesar. Banyak rumah jagal di Eropa dan Amerika Serikat telah mengalami wabah COVID-19. Jika wabah tersebut disebarkan melalui rantai pasokan yang dikendalikan oleh suhu, maka itu bukanlah hal yang baru.”

Seorang pejabat Partai Komunis Tiongkok mengklaim di platform sosial Tiongkok: “Kita mengabaikan pencegahan dan pengujian makanan laut dan daging impor. Sejak wabah, kita secara ketat mengendalikan penerbangan masuk dan wisatawan untuk secara ketat mencegah kasus impor, dan telah mengadopsi tindakan isolasi dan pencegahan yang sangat ketat untuk orang yang masuk. Namun, masih ada kekurangan. Kita tidak menguji makanan laut, daging, dan buah impor. Hal ini menyediakan kesempatan bagi virus tersebut untuk menyelinap melalui salmon.”

Tentara buzzer troll Partai Komunis Tiongkok, segera mulai pertempuran secara online. Para buzzer itu menyalahkan sumber virus wabah Beijing berasal dari Eropa dan Amerika Serikat.

Sebenarnya, logika untuk melihat melalui hal ini adalah sederhana. Jika virus tersebut benar-benar menyebar ke Tiongkok melalui makanan impor seperti makanan laut, daging, dan sebagainya, mengapa hal tersebut tidak terjadi pada negara lain yang juga mengimpor dari daerah yang sama?

Hasil budidaya salmon global sekitar 2,2 juta ton per tahun. Pasar terpenting adalah Eropa sekitar 1 juta ton. Sedangkan Amerika Serikat sekitar 400.000 ton. Tiongkok mengimpor salmon kurang dari 100.000 ton per tahun. Sedangkan konsumsi tahunan Tiongkok adalah kurang dari 5 persen dari output global. Mengapa hanya salmon yang diimpor ke Tiongkok yang ditemukan mengandung virus Komunis Tiongkok?

Pertanyaannya, Apakah virus tersebut lebih suka pada Tiongkok?

Ketiga, Apakah virus tersebut berasal dari Hubei?

Setelah Zhang Yuelin, Manajer Umum Pasar Xinfadi, diberhentikan, seorang pekerja di pasar tersebut mengungkapkan di media sosial bahwa Zhang Yuelin dan kepemimpinan adalah positif palsu, itu mengenai “pemberian insentif bagi pengadaan hasil dari Hubei untuk menyelamatkan Hubei.” Selain itu, “mengabaikan pengawasan transportasi dan staf yang dikendalikan oleh suhu.”

Provinsi Hubei adalah pusat wabah untuk epidemi Tiongkok. Wuhan, kota tempat virus tersebut pertama kali merebak, adalah ibukota Provinsi Hubei.

Karena Pasar Xinfadi secara aktif membeli barang dari Hubei, mungkin beberapa produk yang terinfeksi virus dari Hubei telah membawa virus ke Beijing? Atau sopir yang pergi ke Hubei untuk mengangkut barang, atau freezer di truk terkena virus, dan kemudian membawanya

ke Beijing? pengamat percaya kecenderungan ini. 

Keempat,  Mungkinkah virus berasal dari delegasi yang menghadiri Dwi Konfrensi?

Dwi Konfrensi atau Lianghui mengacu pada pertemuan politik tahunan rezim Komunis Tiongkok, di mana legislatif yang tunduk pada Partai Komunis Tiongkok dan badan penasihatnya, memberlakukan kebijakan dan agenda. Biasanya diadakan pada bulan Maret, pertemuan tahun 2020 ditunda hingga tanggal 21 Mei karena pandemi virus Komunis Tiongkok.

Beberapa netizen Tiongkok berspekulasi, bahwa wabah di Beijing disebabkan oleh delegasi dari provinsi lain. Yang mana, mungkin membawa virus tersebut ke Beijing saat menghadiri Dwi Konfrensi. Kasus sudah ditemukan sebelum akhir dari Dwi Konfrensi. 

Untuk menyelamatkan muka pemimpin Tiongkok Xi Jinping (karena dialah yang bersikeras mengadakan Dwi Konfrensi), wabah tersebut disembunyikan selama lebih dari sepuluh hari. Khawatir bahwa Beijing akan menjadi Wuhan kedua, rezim Komunis Tiongkok terpaksa mengungkapkan wabah itu.

Kapan gelombang wabah Beijing ini dimulai? Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan penyiar berita corong partai Komunis Tiongkok, CCTV News pada malam tanggal 15 Juni, Wu Zunyou mengatakan bahwa hal itu masih belum pasti, tetapi, “dari kasus yang ditemukan sejauh ini, berdasarkan pada saat kasus yang ditemukan dan ditularkan, yang kasus paling awal seharusnya sekitar akhir bulan Mei.” Jika demikian, sesuai dengan masa inkubasi virus setidaknya selama dua minggu, adalah sangat mungkin bahwa wabah gelombang baru ini akan terjadi sebelum Dwi Konfrensi berakhir pada akhir bulan Mei. Sejak epidemi dimulai, para ahli resmi komunis Tiongkok mengakui bahwa ada sejumlah besar orang yang terinfeksi tanpa gejala di Tiongkok. 

Seorang ahli mengatakan: “Virus tersebut tetap berada di dalam tubuh selama lebih dari tiga minggu, dan memang mungkin untuk menularkan virus itu.” 

Dengan demikian, bahkan pengujian asam nukleat yang ketat mungkin tidak sepenuhnya mendeteksi semua kasus. Tentu saja, para ahli tidak akan melacak wabah kembali ke para delegasi. Ini akan dianggap sebagai tantangan bagi stabilitas politik Partai Komunis Tiongkok.

Kelima,  Mengapa semua perhatian tertuju pada sampel talenan salmon?

Pada pagi hari tanggal 13 Juni 2020, saat konferensi pers mengenai wabah Beijing, para pejabat menyatakan bahwa pada tanggal 12 Juni, total 5.424 sampel usap dikumpulkan dari makanan laut, daging, dan lingkungan luar petani di pasar grosir dan supermarket di Beijing. 40 Sampel lingkungan dari Pasar Xinfadi dinyatakan positif.

Yang membingungkan adalah bahwa, di antara 40 sampel positif yang dikumpulkan dari lingkungan tersebut, mengapa sampel talenan salmon adalah satu-satunya sampel yang diterbitkan? 

Mungkinkah ada rahasia yang tidak dapat diungkapkan yang tersembunyi di 39 sampel lainnya? 

Atau, mempublikasikan sampel talenan salmon dimaksudkan untuk menyesatkan masyarakat supaya masyarakat berpikir bahwa sumber wabah tersebut berasal dari luar Tiongkok? (Vv)

FOTO : Seorang petugas keamanan mengenakan pakain hazmat berjaga-jaga di area perumahan di bawah lockdown dekat Pasar Timur Yuquan di Beijing, Tiongkok pada 15 Juni 2020. (NOEL CELIS / AFP via Getty Images)