Seorang Anak di California Berusia 13 Tahun Meninggal di Kamarnya Setelah Mengalami Gejala Virus Corona

Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang tidak memiliki riwayat kondisi medis serius atau masalah kesehatan telah meninggal setelah ia menderita gejala COVID-19.

Maxx Cheng, dari Claremont, California, AS, mengisolasi dirinya di kamarnya setelah merasa tidak enak badan pada 4 Juli. Bocah itu mengalami sakit dada, muntah, dan mual dan ibunya yang khawatir membawanya ke rumah sakit pada 9 Juli untuk mengujinya COVID-19.

Tes itu kembali negatif, tetapi gejala Maxx tetepa tak berubah dan dia terus mengisolasi dirinya sendiri di kamarnya.

Adik Maxx Charlotte Mengatakan,: “Gejala-gejalanya cocok, tetapi kemudian hasil tesnya negatif. Jadi kami agak bingung.”

Setelah beberapa hari, tampaknya kondisinya membaik. Namun, keluarganya menemukan dia pingsan di kamarnya pada Kamis malam.

“Kami pergi untuk memeriksanya seperti yang biasa kami lakukan,” kata Charlotte. “Dia tidak menjawab. Kami menemukannya pingsan di kamar. Nyaris tidak ada batuk. Demamnya sudah turun tiga hari sebelum dia meninggal.”

Menurut Nichole Weinstein, seorang teman keluarga, Maxx adalah anak yang sangat sehat dan bahkan telah menjadi anggota kelompok renang lokal sebelum ia mulai mengalami gejalanya.

“Seseorang yang atletis, seseorang yang ada di tim renang yang begitu energik dan aktif meninggal karenanya, itu menjadi bahan pembicaraan,” kata Weinstein.

Penyebab pasti kematian Maxx diperkirakan akan terungkap melalui laporan otopsi dalam beberapa hari mendatang.

Pada 19 Juli, California melaporkan 9.329 kasus baru COVID-19. Negara bagian itu sekarang memiliki total 384.692 kasus positif, dengan total 7.685 kematian. (yn)

Sumber: life.shared.com

Video Rekomendasi: