Seorang Gadis Remaja yang Alergi Terhadap Sentuhan Menggunakan Tubuhnya Sendiri Sebagai Kanvas untuk Corat Coret

Seorang gadis berusia 18 tahun yang menderita penyakit kulit yang disebut dermatographia, yang menyebabkan kulitnya membengkak saat digesek atau gores ringan, menggunakan tubuhnya sendiri sebagai kanvas untuk membuat corat coret yang lucu.

Emma Aldenryd menciptakan jenis seni tubuhnya sendiri dengan menggoreskan pensil di atas kulitnya, yang menyebabkan kulitnya membengkak dan memerah sesuai garis-garis yang di diterapkan, meninggalkan coretan sementara yang memudar setelah sekitar 30 menit.

https://www.instagram.com/p/BXh42K8BtYu/?utm_source=ig_embed

Remaja Denmark itu menemukan bahwa dia menderita dermatographia tiga tahun lalu, setelah seorang teman memperhatikan bahwa lengannya menjadi merah dan bengkak. Alih-alih menyembunyikan kondisi kulitnya, Emma memutuskan untuk menggunakan tubuhnya sendiri sebagai media artistik.

https://www.instagram.com/p/BXGGAB0B1HJ/?utm_source=ig_embed

Saya mulai dengan menggambar hal-hal yang cukup acak seperti sekumpulan kata yang terlintas di benak saya, ”kata Emma Aldenryd.

“Orang-orang yang saya tunjukkan sangat terkesan, terutama setelah mereka mencoba melakukan hal yang sama pada kulit mereka sendiri tetapi tidak dapat melakukannya,” tambah remaja itu. “Banyak orang mempertanyakan apakah itu sakit, tapi dermatografiku tidak pernah sakit. Saya mendapatkan beberapa reaksi liar dan beberapa orang mengira saya sedang sekarat. “

https://www.instagram.com/p/BY3bt–hyGf/?utm_source=ig_embed

Emma mengatakan selain gatal-gatal pada kulit, kondisi kulit langka tersebut tidak berdampak negatif bagi kehidupannya. Dokter meresepkan antihistamin untuk mengurangi rasa gatal, tetapi ini juga memperbaiki gejala lainnya, mencegahnya melakukan seni tubuh, jadi dia berhenti meminumnya.

https://www.instagram.com/p/Bd2hT_ehkr3/?utm_source=ig_embed

Emma Aldenryd menggunakan pensil untuk menggambar berbagai simbol di tubuhnya, dan membagikan hasil serangan dermatographia di Instagram.

Menariknya, seni dermatographia dipopulerkan oleh Ariana Page, pada awal tahun 2000-an. Dia juga menggambar berbagai pola di tubuhnya, lalu mengambil foto dari reaksi alergi yang dihasilkan.

https://www.instagram.com/p/Bo3wc4ohcWr/?utm_source=ig_embed

Dermatografia ditandai dengan reaksi mirip alergi di mana tubuh melepaskan histamin dalam jumlah berlebihan, menyebabkan kapiler di kulit membesar dan muncul bekas.(yn)

Sumber: odditycentral

Video Rekomendasi: