Nubuat Kitab Wahyu: Inspirasi Terselamat dari Wabah dan Bencana Lainnya (II)

Ming Ao – Zhengjian.org

 “Kitab Wahyu adalah salah satu nubuatan peringatan terpenting bagi umat manusia. Pada video inspirasi mata ketiga ini, kami coba menyajikannya dalam beberapa episode dan berharap bahwa baik teman-teman yang religius maupun tidak, yang beragama Kristen maupun tidak, dapat menghargai peringatan para nabi yang khusyuk, karena menghargai peringatan para nabi adalah sama dengan menghargai diri sendiri. Persis seperti apa yang dikatakan dalam pembukaan “Kitab Wahyu” 1:3:

“Berbahagialah ia yang membacakan   dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, g  sebab waktunya sudah dekat.” 

Saat itu nabi berkata, “Waktunya sudah dekat”, dan sekarang kita harus mengatakan:  “Waktunya sudah tiba!”

Bagian Kedua: Orang kudus Juru Selamat yang menyelamatkan dunia telah menghentikan bencana yang menghancurkan – “Wahyu Alkitab” Pasal VII.

(1)    Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.

(2)    Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai  Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut

(3)   Katanya: “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!” 

Ada orang bijak yang telah meneliti nubuat tersebut. Dia mengatakan bahwa orang kudus Juru Selamat lahir di “tanah matahari terbit” atau negeri Tiongkok. Dia “memegang meterai  Allah yang abadi” dan merupakan “Raja dari semua Raja “, Dia adalah ” penyelamat bencana” adalah satu-satunya orang kudus.

Dia telah menghentikan bencana besar yang telah diatur baik, bersamaan juga melakukan penyelamatan luas terhadap manusia di dunia ——–

dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, w 

katanya: “Janganlah merusakkan x  bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi y  mereka!”  

Bagian ketiga. Orang kudus Juru Selamat telah menyelamatkan kehidupan yang sangat banyak di seluruh dunia – “Wahyu Alkitab” Pasal VII.

——-“Wahyu Alkitab” Pasal VII:

Wahyu 7:9

“Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Wahyu 7:10-12

Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,  sambil berkata: “Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin.

Wahyu 7:13-17

Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?” Maka kataku kepadanya: “Tuanku, tuan mengetahuinya.” Lalu ia berkata kepadaku: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.”

Orang kudus Juru Selamat dunia yang lahir pada saat ini, ketika Dia menyelamatkan manusia tanpa membedakan negara, tanpa membedakan etnis, tanpa membedakan keyakinan agama, dan sejumlah besar orang telah diselamatkan-Nya – kata asli.

” Kemudian daripada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,” orang kudus dalam proses menyelamatkan umat manusia akan menemui ‘kesengsaraan besar’, tetapi pada akhirnya akan sukses dengan sempurna.”

Ilustrasi London abad ke-17 selama satu tahun wabah. (Domain publik)

Bagian Keempat: Bencana lingkungan yang akan dihadapi oleh orang-orang yang masih belum terbangun sampai akhir penyelamatan— 

Wahyu Alkitab” Pasal VIII bencana hukuman berikutnya semua belum datang, tetapi akan segera datang.

Orang kudus yang menyelamatkan dunia dengan maha belas kasih, mengalami kesulitan yang sangat besar dalam menyelamatkan dunia, tapi masih ada beberapa orang tidak menyadari bahwa masih melakukan hal-hal buruk, atau tanpa hati nurani mati rasa tidak bajik, keras kepala atau tidak mau keluar dari kelompok jahat, bila begitu, jika setelah mencapai periode tertentu dalam penyelamatan, waktu penyelamatan akan berakhir, dan mereka yang tidak mau sadar akan menghadapi bencana yang sangat mengerikan.

“Kitab Wahyu ” Pasal VIII: Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai  yang ketujuh,……

 (6) Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.

 (7) Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.

 (8) Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah

(9) dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.

(10) Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.

(11) Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit

(12) Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.

 (13) Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: “Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya.”

Setelah empat malaikat meniup sangkakalanya, terjadi bencana dahsyat yang menghancurkan lingkungan untuk kelangsungan hidup manusia: tanah, laut, air dan bintang semuanya dihancurkan sepertiga … …, berikutnya bencana langsung menimpa pada tubuh mereka yang tidak percaya pada Tuhan dan yang tak tersadarkan.

Bagian 5: Akhirnya orang yang tak tersadarkan harus mengalami tiga bencana besar –

“Alkitab. Wahyu ” Pasal 9 – pasal 11

Tiga bencana besar hukuman langit sebenarnya sudah diatur pada awalnya, mungkin karena maha belas kasih orang kudus terhadap penyelamatan dunia, bencana ini dapat terhindar atau berkurang!

Bencana besar pertama adalah serangga yang sangat beracun, bencana ini belum muncul atau telah diubah!

“Wahyu Alkitab ”   Pasal 9:

(1) Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.

(2) Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

 (3) Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajeng di bumi.

 (4) Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

(5) Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

 (6) Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.

 (7) Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia

(8) dan rambut mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa

(9) dan dada mereka sama seperti baju zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan.

(10) Dan ekor mereka sama seperti kalajengking dan ada sengatnya, dan di dalam ekor mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia, lima bulan lamanya.

(11) Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion.

(12) Celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi.

Perlu dicatat bahwa serangga beracun ini hanya menggigit mereka yang “tidak memiliki tanda Tuhan di dahi mereka”, yang sebenarnya merujuk pada mereka yang tidak percaya pada Tuhan dan mereka yang tidak percaya pada ajaran juru selamat orang kudus. 

Bencana kedua adalah perang dan pembantaian yang sangat tragis! Inilah yang para peneliti nubuat tahu bahwa perang dunia ketiga yang seharusnya terjadi, tapi karena belas kasih orang kudus hingga  dapat dihindari.

Wabah: membawa orang meninggal dunia, oleh J.Moynat (Wiki Commons)

“Wahyu Alkitab ”   Pasal 9:

(13) Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah

(14) dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: “Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu.

(15) Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.

(16) Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.

(17) Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka memakai baju zirah, merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang.

(18) Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.

(19) Sebab kuasa kuda-kuda itu terdapat di dalam mulutnya dan di dalam ekornya. Sebab ekornya sama seperti ular; mereka berkepala dan dengan kepala mereka itu mereka mendatangkan kerusakan.

(20) Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan

(21) dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.

Akhirnya masih ada beberapa orang yang tak tersadarkan, sehingga bencana akhir masih akan menimpa, meskipun jumlah orang yang dapat diselamatkan akan jauh melebihi apa yang dikatakan dalam nubuat, orang akan yang dihancurkan akan lebih kecil apa yang dikatakan dalam nubuat, namun, akhirnya orang yang tidak tahu bertaubat tidak akan dapat menghindari hukuman langit.

“Wahyu Alkitab ”   Pasal 11:

(1)    Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya

(2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada orang kufur dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya. Yang dimaksud “orang kufur” di sini adalah penganut komunis jahat yang atheis, yang memfitnah orang-orang spiritual, mereka menyiksa, membunuh bahkan memperjual belikan organ-organ mereka, terutama terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok

“Doa Bernardo Tolomeo yang Terberkati untuk Mengakhiri Wabah di Siena” oleh Giuseppe Maria Crespi, 1735 (detail). (Domain publik)

Bencana akan terus menimpa dunia, saat itu adalah hukum langit meluruskan dunia, jika sampai akhir bencana, masih ada orang yang tak tersadarkan, yaitu secara mutlak sudah tidak dapat diselamatkan,  maka mereka akan mengalami bencana dahsyat yang menghancurkan.

“Wahyu Alkitab ”   Pasal 11:

(15) Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: “Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

(16) Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah

 (17) sambil berkata: “Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja

(18) dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barang siapa yang membinasakan bumi.

 (19) Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat. (lim)

Keterangan Foto ; Lukisan Sir John Gilbert tahun 1849 “The Plays of William Shakespeare”, berisi adegan dan karakter dari beberapa drama Bard. Museum Seni Daheesh. (Domain publik)

https://www.youtube.com/watch?v=fQFl77LfaWQ