Jadi, dapat dikatakan bahwa saat Bendungan Tiga Ngarai mulai retak-retak, para ahli mengatakan bahwa hal itu bukanlah masalah, di mana diharapkan terjadi keretakan. Dan, setelah bagian lain Bendungan Tiga Ngarai dibangun dan sama sekali tidak terjadi keretakan. Mereka mengatakan bahwa bahan-bahan yang digunakan adalah pengecualian.
Adalah dapat diterima bila para ahli mengatakan bahwa cenderung tidak terjadi keretakan dalam sebuah bendungan dan bahwa perlakuan suhu yang tidak benar mengakibatkan keretakan tersebut, bukankah demikian? Maka orang-orang dapat menerima hal ini bila para ahli mengatakan yang sebenarnya pada tahun 2003 bahwa ketergesaan kami dalam menyelesaikan proyek tersebut mengakibatkan perlakuan suhu yang buruk, yang mengakibatkan terjadinya keretakan, dan bahwa mereka telah mengambil tindakan untuk mengatasi hal tersebut.
Namun, para ahli memaksa bahwa keretakan itu adalah normal, tidak ada bendungan yang tidak retak. Kata-kata itulah yang diucapkan oleh para ahli itu. Ini adalah sebuah laporan studi mengenai risiko gempa bumi terhadap Bendungan Tiga Ngarai. Di dalam laporan ini, terdapat gambar-gambar yang kita lihat dan melihat apa risiko yang akan terjadi.
Lihat gambar ini, setiap garis menandakan lokasi keretakan dan angka-angka yang tertera menunjukkan skala besarnya gempa. Cenderung timbul gempa dengan skala tertinggi yaitu 6,5 dan peta ini menunjukkan tempat-tempat gempa bumi di sekitar Bendungan Tiga Ngarai yang direkam dalam sejarah dan kekuatan gempa tersebut. Lingkaran-lingkaran yang lebih besar menunjukkan tingkat gempa bumi yang lebih besar. Bahkan berdasarkan temuan para ahli di dalam laporan ini, gempa bumi yang melanda Bendungan Tiga Ngarai cenderung tinggi yaitu berkekuatan 6,5 magnitudo.
Apa maksud anda bahwa reservoir dan Bendungan Tiga Ngarai dapat mengakibatkan gempa bumi. Apakah maksud anda, karena keseluruhan kawasan Bendungan Tiga Ngarai dapat dengan mudah mengakibatkan terjadinya gempa bumi?
Ada kasus-kasus gempa bumi yang diakibatkan oleh reservoir. Sebagai contoh, sebuah gempa berkekuatan 5 terjadi setelah Bendungan Hoover di Amerika Serikat selesai dibangun. Sejak itu, para peneliti mulai meneliti penyebab-penyebab yang mungkin. Para ahli berpikir bahwa penumpukan air dalam bendungan Hoover itu yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi.
Meninjau sejarah, para ahli menemukan gempa bumi lainnya yang berkekuatan 5 terjadi di Yunani beberapa tahun sebelumnya. Maka para ahli berkesimpulan bahwa reservoir terutama reservoir dengan bendungan yang tinggi cenderung memicu terjadinya gempa bumi.
Pada tahun 1961, sebuah gempa berkekuatan 6,1 terjadi di Reservoir Xinfengjiang di Provinsi Guangdong, yang memasok air bagi Hong Kong. Kemudian, kekuatan gempa terhadap Reservoir Xinfengjiang cenderung sebagai pemicu diralat menjadi gempa berkekuatan 6. Namun, setelah terjadi gempa berkekuatan 6, di Reservoir Koino di India, Reservoir Koino cenderung memicu kegempaan, kekuatan gempa disesuaikan kembali menjadi berkekuatan 6,5. Sejak itu, gambaran tersebut tetap tidak berubah.
Pada tahun 1970-an di mana sering terjadi gempa bumi, UNESCO memimpin sebuah studi gempa bumi yang disebabkan oleh reservoir. Setelah negara-negara industri menghentikan gagasan pembangunan reservoir. Kini anda tidak dapat menemukan reservoir baik di Amerika Serikat maupun di Jerman, karena pengalaman pahit mengajarkan negara-negara tersebut bahwa reservoir bukanlah sebuah benda yang bagus sehingga negara-negara tersebut berhenti membangun reservoir.
UNESCO tidak lagi mengorganisir studi semacam itu, sehingga pengetahuan orang-orang mengenai reservoir berasal dari kesimpulan apa yang mereka saksikan. Sebagai contoh, orang-orang percaya bahwa kekuatan gempa tidak dapat melebihi 6,5, bahwa jarak antara pusat gempa dengan reservoir adalah kurang dari tiga atau enam mil atau lebih dari enam mil.
Bahkan beberapa orang percaya bahwa sebuah gempa bumi tidak akan berlangsung dalam 10 tahun setelah reservoir menampung air. Tetapi Reservoir Xinfengjiang memaksa orang-orang untuk kembali memikirkan gempa bumi yang terjadi setelah 40 tahun reservoir itu selesai dibangun, akibatnya adalah pengetahuan manusia mengenai bagaimana reservoir mengakibatkan gempa bumi masih amat sangat dangkal.
Sebagai contoh, banyak ilmuwan percaya bahwa gempa bumi yang dahsyat di Sichuan yang terjadi pada tahun 2008 dipicu oleh gempa bumi berkekuatan kecil yang diakibatkan oleh reservoir genangan yang saling tumpang-tindih.
Jadi, bila sebuah gempa bumi terjadi pada kekuatan tertentu, reservoir air dan Bendungan Tiga Ngarai akan mengalami hantaman yang menghancurkan.
Seperti kita menyebut sebuah studi terhadap Bendungan Tiga Ngarai dilaksanakan dan studi tersebut mengklaim Bendungan Tiga Ngarai adalah aman. Mari lihat studi tersebut. Studi tersebut mengatakan sebuah gempa berkekuatan 6,5 cenderung terjadi, tetapi tidak akan terjadi di tempat Bendungan Tiga Ngarai berada, tetapi sebagian besar gempa cenderung sekitar 10, mil jauhnya dari tempat Bendungan Tiga Ngarai berada.
Kemudian sejak kekuatan gelombang gempa melemah, saat gelombang gempa mendekati tempat Bendungan Tiga Ngarai berada, maka gelombang gempa itu tidak dapat lagi diukur berdasarkan skala kekuatan gempa. Akan tetapi, diukur berdasarkan intensitas gempa, yang berarti tingkat kerusakan. Mereka mengukur ini sebagai 6 dari 12. Dikatakan bahwa Bendungan Tiga Ngarai dirancang untuk terlindung dari intensitas gempa di tingkat 7, tetapi sebenarnya Bendungan Tiga Ngarai dirancang untuk terlindung dari intensitas gempa di tingkat 8. Itulah alasannya mengapa Bendungan Tiga Ngarai dianggap aman.
Namun, bila Bendungan Tiga Ngarai dihantam gempa berkekuatan 6 atau 6,5, semua bangunan di kawasan reservoir tersebut tidaklah tahan terhadap gempa bumi. Rumah-rumah penduduk adalah tidak aman. Penduduk adalah tidak aman. Inilah alasannya mengapa kita katakan bahwa nyawa adalah masalah terbesar. Kita khawatir akan Bendungan Tiga Ngarai, tentu saja karena kita khawatir akan keamanan para penduduk yang tinggal di bagian hilir Bendungan Tiga Ngarai. Hal yang sama saat terjadi gempa bumi. Daerah reservoir Tiga Ngarai tidak tahan terhadap gempa bumi.