(Eksklusif) Bahaya yang Mengintai Bendungan Tiga Ngarai Bagian-2 : Potensial Risiko Ambruk

Jadi reservoir air di Bendungan Tiga Ngarai memiliki sedikit efek dalam mencegah banjir

Jadi bagi anda yang akrab dengan sejarah ini, pada tahun 1953 Mao Zedong dan Li Nishan membahas dua proyek air dalam perjalanan dengan sebuah kapal. Setelah mereka membahas masalah teknik Bendungan Tiga Ngarai dan proyek transfer air dari selatan ke utara, mereka mengundang para ahli Uni Soviet datang ke Tiongkok. Para ahli Uni Soviet merancang Bendungan Tiga Ngarai di ketinggian 265 meter, kemudian membatalkan ketinggian 265 meter, dan kemudian menganjurkan di ketinggian 235 meter. Kemudian Zhou Enlai mengatakan di ketinggian tersebut tidak akan berhasil dan menetapkan di ketinggian 200 meter. Seberapa tinggi 200 meter? Setinggi dermaga Chao Tian Men, kota di dekatnya. Kemudian pada tahun 1980, Deng Xiaoping menyetujui ukuran untuk membangun Bendungan Tiga Ngarai di tempat yang lebih rendah dan seberapa rendah tempat yang disetujui Deng Xiaoping? Di ketinggian 150 meter. 

Pada tahun 1984, Li Peng mengatakan bahwa reservoir Bendungan Tiga Ngarai sebaiknya di ketinggian 180 meter. Kota Chongqing terletak di ketinggian 180 meter. Setelah melalui banyak perdebatan, akhirnya disetujui di ketinggian 175 meter. Dari ketinggian 265 meter diturunkan menjadi 175 meter. Jadi, bila tingkat daya tampung air lebih tinggi, maka lebih banyak air yang dapat ditampung dan kemampuan pengaturan air akan lebih kuat, bukan? Masalah Bendungan Tiga Ngarai yang terbesar adalah kemampuan pengaturan airnya adalah terlalu lemah. 

Mengapa mereka tidak membangun reservoir air yang lebih tinggi?

Mereka tidak membangun reservoir air yang lebih tinggi. Sejak tahun 1958 saat Zhou Enlai memutuskan di ketinggian 200 meter, Komite Partai Komunis Tiongkok mengeluarkan sebuah dokumen yang berisi bahwa dari Yichang ke Chongqing tidak ada struktur dasar yang dapat dibangun di ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Komite Partai Komunis Tiongkok melarang konstruksi tersebut. Maka hingga tahun 1969, semua bangunan dilarang. Kemudian pada tahun 1970, setelah selesai membangun Bendungan Gojo, larangan ini dicabut, sehingga Chongqing menyingkirkan garis merah untuk membangun di ketinggian tersebut yang direndahkan menjadi di ketinggian 185 meter, sebuah tingkat di mana banjir terjadi setiap 20 tahun sekali, juga memperbolehkan membangun di ketinggian 180 meter. Kemudian pada tahun Li Peng mengatakan Chongqing mulai membangun di ketinggian 180 meter.

Ahli Uni Soviet mengatakan bahwa seharusnya Bendungan Tiga Ngarai dibangun di ketinggian 265 meter supaya kemampuan untuk mencegah banjir adalah memadai. Mereka terus-menerus menurunkan ketinggian standar apakah karena mereka tidak ingin terlalu mempengaruhi ekonomi, karena bila mereka membangun Bendungan Tiga Ngarai sedemikian tinggi, maka mereka tidak dapat membangun infrastruktur di daerah tersebut. 

Zhou Enlai mempertimbangkan bahwa di ketinggian 200 meter, benda-benda akan tenggelam, bukan? Bila anda membangun di Tiongkok, maka akan banyak petani dan banyak rumah yang akan tenggelam, bukan? Jumlah orang yang dipindahkan akibat proyek Bendungan Tiga Ngarai saja adalah lebih dari semua orang yang dipindahkan akibat setiap bendungan yang dibangun di Amerika Serikat. Ini juga adalah alasan Jiang Zemin pada waktu itu berniat untuk mendorong proyek Bendungan Tiga Ngarai karena untuk memamerkan Bendungan Tiga Ngarai, sesuatu yang tidak pernah dicapai oleh masyarakat kapitalis, untuk membuktikan masyarakat sosialis yang berkuasa di mana anda mengorbankan sedikit untuk yang lebih banyak, dapat menyelesaikan proyek semacam itu, memamerkan manfaat sosialis.

Maka sejak waktu Zhou Enlai dengan sewenang-wenang mengubah ketinggian air dari 265 meter menjadi 235 meter, kemudian menjadi 200 meter, ia tidak memiliki alasan apa pun. Ia hanya mengatakan bahwa terlalu banyak orang yang akan dipindahkan. Kemudian Deng Xiaoping menjelaskan mengapa ia setuju di ketinggian 150 meter, yaitu karena masalah memindahkan sedemikian banyak orang, yaitu hanya menenggelamkan Wanzhou, tidak menenggelamkan Chongqing. (vv)