(Eksklusif) Bahaya yang Mengintai Bendungan Tiga Ngarai Bagian-2 : Potensial Risiko Ambruk

Selamat datang di Zooming In. Saya Simone Gao. 

Kami hadir kembali bersama dengan Mr Wang Weiluo. Dalam percakapan kita yang terakhir, kita menyentuh dua risiko potensial yang akan menyebabkan runtuhnya Bendungan Tiga Ngarai. Risiko pertama adalah peristiwa konflik militer. Risiko kedua adalah keamanan Bendungan Tiga Ngarai saat peristiwa serangan teroris. Apa bencana lainnya yang membayangi?

Risiko ketiga adalah bencana alam, terutama saat beberapa bencana alam terjadi secara bersamaan yang menambah risiko runtuhnya Bendungan Tiga Ngarai. Saat studi kelayakan proyek Bendungan Tiga Ngarai diselesaikan pada tahun 1989, Profesor Ho Shuyu, penasihat untuk tim lingkungan ekologis tidak menandatangani laporan tersebut. Ia mengkhususkan masalah keamanan peristiwa bencana alam yang terjadi pada waktu yang sama. 

Risiko keempat adalah mutu konstruksi proyek Bendungan Tiga Ngarai. Untuk memperhatikan masalah ini, mari lihat perilaku pemerintah Tiongkok terhadap masalah ini. 

Pada bulan Juli lalu, seseorang mengumumkan bahwa terjadi perubahan bentuk pada Bendungan Tiga Ngarai berdasarkan temuan Google Map. Dengan segera kelompok Bendungan Tiga Ngarai menyangkal pernyataan tersebut dengan bersumpah bahwa tidak ada perubahan bentuk sama sekali. 

Kemudian, kelompok Bendungan Tiga Ngarai mengubah retorikanya dengan mengakui adanya perubahan bentuk pada Bendungan Tiga Ngarai, namun masih dalam batas kendali. Kemudian, kelompok Bendungan Tiga Ngarai mengumumkan bahwa perubahan bentuk tersebut adalah elastis. Kemudian kelompok Bendungan Tiga Ngarai kembali menyangkal adanya perubahan bentuk. Tetapi pada tahun ini, kelompok Bendungan Tiga Ngarai sekali mengakui adanya perubahan bentuk. 

Jadi, perilaku Tiongkok selalu berubah-ubah. Pada kenyataannya, masalah mutu konstruksi muncul untuk pertama kalinya pada tahun 2003. Menjelang liburan Tahun Baru Imlek, seorang wartawan bernama Zhao Shillong masuk ke tempat konstruksi Bendungan Tiga Ngarai dan mengambil banyak foto yang menunjukkan adanya retak-retak atau celah-celah yang terjadi selama semen ditumpahkan ke dalam proyek tersebut. 

Proyek tersebut tidak memberikan akses masuk bagi pengunjung atau orang luar sejak proyek tersebut dimulai. Proyek tersebut dipantau oleh polisi bersenjata. Tidak seorang wartawan pun diberi akses masuk kecuali wartawan dari Kantor Berita Xinhua, milik pemerintah. Wartawan lain tidak diperbolehkan masuk ke proyek tersebut. 

Pertanyaan adalah mengapa Zhao Shillong menunjukkan foto-foto itu kepada masyarakat? Zhao Shillong adalah seorang wartawan Southern Metropolis Daily pada saat itu. Ia menjelaskan alasannya pada artikel terbit kemudian. 

Kepemimpinan yang baru untuk proyek Bendungan Tiga Ngarai tidak ingin bertanggung jawab apa yang seharusnya dipertanggungjawabkan oleh kepemimpinan yang lama, maka kepemimpinan yang baru meminta seorang wartawan dari pihak luar seperti Zhao Shillong untuk mengungkapkan kebenaran. Ini adalah laporan paling awal dari masalah-masalah di Bendungan Tiga Ngarai yang diungkapkan di surat kabar Tiongkok. 

Para ahli kemudian membela bahwa adalah normal untuk menumpahkan semen di proyek Bendungan Tiga Ngarai yang mencakup perlakuan suhu di mana pasti terjadi retak-retak dan adalah bermasalah bila tidak terjadi retak-retak. Namun, tiga tahun kemudian, bagian lain dari Bendungan Tiga Ngarai telah diselesaikan dengan mutu yang luar biasa, sama sekali tidak  meninggalkan keretakan.