Adegan Luar Biasa dari Dewan Keamanan PBB! Serangan Sembrono Utusan Komunis Tiongkok, Diplomat AS: Menjijikkan

Li Yun / editor Li Quan

Laporan media AS menyebutkan dalam konferensi video di Dewan Keamanan PBB pada 24 September 2020, untuk membahas tantangan yang dihadapi oleh pemerintah global di era pasca-epidemi, duta besar AS untuk PBB Kelly Craft sekali lagi menembaki Komunis Tiongkok.

Craft menekankan kontribusi Amerika Serikat untuk pencegahan epidemi, dan pada saat yang sama kembali mengatakan Komunis Tiongkok menutupi asal mula virus Komunis Tiongkok. Ia menekankan bahwa Komunis Tiongkok harus bertanggung jawab atas pandemi virus global.

Segera setelah pernyataan Craft, penampilan perwakilan Komunis Tiongkok Zhang Jun membuat “semua orang terkejut!” Dia bahkan menunjuk ke arah Craft dan berteriak, “Cukup”, dan mengatakan bahwa jumlah kematian di Amerika Serikat telah melebihi 200.000 orang. Ia  menyatakan Amerika Serikat menyebarkan berita palsu.

Sidang Dewan Keamanan dipimpin oleh Duta Besar Niger yang terdiri dari Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov, Menteri Luar Negeri Prancis Le Drian, dan Duta Besar AS untuk PBB Craft.

Karena banyak negara anggota tidak fokus membahas epidemi di pertemuan, dan kinerja kasar Zhang Jun, Craft mengkritik dengan mengatakan : “Dewan ini malu karena tidak membahas masalah utama, dan situasi yang dibahas di pertemuan membuat saya merasa menjijikkan.”

Dia juga mengatakan bahwa dia malu dengan Dewan Keamanan, sementara negara-negara anggota mengambil kesempatan untuk fokus pada masalah politik, daripada masalah utama.

Karena Beijing menyembunyikan informasi sebenarnya, epidemi virus Komunis Tiongkok telah menyebar secara global selama 10 bulan. Pada 25 September, ada lebih dari 31 juta kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia dan lebih dari 960.000 kematian. Ada lebih dari 6,8 juta kasus di Amerika Serikat, dan jumlah kematian melebihi 200.000 orang. Dengan catatan, dikarenakan Komunis Tiongkok menyembunyikan data epidemi, data sebenarnya lebih tinggi dari statistik.

Perwakilan AS dan pemimpin politik tingkat tinggi, telah secara terbuka menyatakan dalam banyak kesempatan bahwa rezim Komunis Tiongkok telah memutuskan untuk menyembunyikan sumber virus, mengecilkan risiko virus, dan menghalangi kerja sama penelitian ilmiah. Akibatnya, epidemi lokal telah berubah menjadi pandemi global. Yang terpenting, lebih dari 30 juta orang di seluruh dunia terinfeksi epidemi tersebut dan hampir satu juta orang meninggal dunia.

Presiden Trump juga berkali-kali menyebutkan bahwa penyembunyian kebenaran epidemi oleh Komunis Tiongkok telah menyebabkan krisis global, Epidemi ini adalah serangan paling serius di Amerika Serikat.

Pada 17 Juni 2020, Presiden Trump secara blak-blakan menyatakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan media AS, bahwa kemungkinan Komunis Tiongkok menyebarkan epidemi mungkin memiliki faktor ekonomi di belakangnya, karena ekonomi AS telah berada di luar jangkauan Komunis Tiongkok dalam satu setengah tahun terakhir. Alasan utamanya adalah tarif.

Trump mengatakan bahwa Komunis Tiongkok membuat kesalahan besar, mencoba menutupi epidemi. “Mereka mencoba memadamkan api, tetapi mereka tidak memadamkan akarnya.” Yang benar-benar buruk adalah cara Komunis Tiongkok memperlakukan dunia, mereka mencegah perjalanan di dalam Tiongkok, tetapi mereka tidak menghentikan orang-orang Tiongkok untuk pergi ke Amerika Serikat dan negara lain di seluruh dunia. Orang tidak bisa terbang dari Wuhan ke Beijing atau ke mana pun di Tiongkok,  tetapi mereka bisa terbang dari Wuhan ke seluruh dunia.

Trump juga mengatakan bahwa bahkan jika seratus perjanjian perdagangan ditandatangani, itu tidak akan mengganti semua nyawa dan kerugian tak berdosa yang hilang. Dia mengkritik keras Komunis Tiongkok, karena ketidakmampuannya dan menyebabkan pembantaian global ini. Dia juga berulang kali menekankan bahwa Komunis Tiongkok dan WHO memikul tanggung jawab yang tidak dapat disangkal atas penyebaran virus Komunis Tiongkok di seluruh dunia. (hui)

Keterangan Foto : Kelly Craft, Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa. (Spencer Platt / Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=diQ8-JKyWm0