Li Keqiang Sindir Birokrat “Hanya Mau Kekuasaan Tidak Mau Tanggung Jawab”

ZHONG YUAN

Pada 11 September 2020, Perdana Menteri Komunis Tiongkok Li Keqiang, memimpin konferensi televisi dan telepon bertajuk reformasi “Perampingan, Pendelegasian, Pelayanan”. Tadinya rapat konferensi video itu bisa dilakukan di kantor, tapi karena ini adalah rapat yang bersifat nasional, maka Li Keqiang (dibaca: li ge jiang) terpaksa harus tampil menghadiri. Media massa partai juga memberitakannya, hanya saja seperti biasanya, sejumlah konten pidato Li Keqiang telah dihilangkan.

Pada 12 September, situs Kemenlu Komunis Tiongkok memublikasikan artikel berjudul “Interpretasi Terbaru dari Li Keqiang Terkait Reformasi Perampingan, Pendelegasian, Pelayanan”, menambahkan bagian yang tidak diberitakan media partai, Li Keqiang menuding langsung penyakit kronis pada birokrasi Komunis Tiongkok: “Hanya mau kekuasaan tidak mau tanggung jawab.”

Pada 13 September, situs Kemenlu Komunis Tiongkok kembali memublikasikan artikel tersebut, Li Keqiang mengatakan, “Reformasi keterbukaan adalah tren perubahan menyeluruh.”

Kembali Ungkap Kondisi Birokrasi Komunis Tiongkok yang Sesungguhnya 

Dalam artikel Kemenlu Komunis Tiongkok itu Li Keqiang mengatakan, “Refleksi utama dari pelaku pasar saat ini adalah banyaknya berbagai pembatasan, ambang batas yang tinggi, terlalu banyak evaluasi, yang sangat membatasi inovasi.” 

Li Keqiang menuntut, “Segala evaluasi yang bersifat tumpang tindih harus disederhanakan, harus jelas ‘siapa yang evaluasi, dia yang bertanggung jawab’, tidak bisa ‘selesai evaluasi lalu dilupakan’, tidak bisa hanya mau kekuasaan tapi tidak mau bertanggungjawab. 

Pandemi telah menghantam perekonomian, Partai Komunis Tiongkok (PKT) belum bisa benar-benar memberikan bantuan modal bagi kalangan bisnis, banyak perusahaan swasta dipaksa bangkrut. 

Sebelumnya, Li Keqiang juga telah berkali-kali menekankan harus membantu dan memberikan kemudahan bagi perusahaan mikro kecil menengah. Nyatanya berbagai tingkatan birokrasi sama sekali tidak mampu melakukannya. 

Seandainya memberikan kemudahan bagi perusahaan swasta dan membiarkan swastanisasi bisnis, bagaimana pejabat Komunis Tiongkok bisa korupsi? Keuntungan apa yang bisa diperoleh pejabat? Li Keqiang pun tidak berdaya, hanya bisa meminta dan meminta, “Kurangi intervensi secara sengaja, menekan ruang keleluasaan, sejumlah sektor memerlukan pengawasan bersifat lunak.”

Mungkin Li Keqiang memiliki harapan yang baik, tapi tak berdaya mengubah kondisi birokrasi komunis Tiongkok, selain mengimbau dan menuntut, tidak berani secara tuntas menggulingkan rezim Komunis Tiongkok, ia sendiri juga telah melalui jalur karir resmi Liga Pemuda Komunis internal Partai Komunis Tiongkok, sampai mencapai jabatan hari ini, tentunya sangat memahami aturan di kalangan pejabat. 

Hanya saja kini rezim komunis Tiongkok di tengah bahaya, di bawah kesulitan luar dan dalam, perekonomiannya tidak bisa bangkit kembali, kehidupan rakyat sangat sulit, sangat mungkin akan terjadi pemberontakan, Li Keqiang pun hanya bisa berusaha mengingatkan dengan suara keras, melontarkan kata-kata pedas, juga dengan maksud membebaskan tanggung jawab dirinya.

Selain itu, Li Keqiang mengatakan “hanya mau kekuasaan tidak mau tanggung jawab”, di tengah konflik internal Partai Komunis Tiongkok yang sengit, apakah ada makna terselubung, ini patut dicermati.

Li Keqiang: “Reformasi Keterbukaan adalah Tren Perubahan Menyeluruh”

Pada 13 September, situs Kemenlu kembali memublikasikan artikel “Li Keqiang: Menghadapi Tantangan Kesulitan Yang Baru, Harus Mengandalkan Reformasi Keterbukaan Memecahkan Kesulitan”, yang  mengutip  lebih  banyak isi pidato Li Keqiang pada rapat “Perampingan, Pendelegasian, Pelayanan” pada 11 September.

Waktu itu Li Keqiang juga mengatakan, “Reformasi keterbukaan adalah tren perubahan menyeluruh. Hari ini kita menghadapi tantangan kesulitan yang baru, tetap harus mengandalkan reformasi keterbukaan untuk dapat menyelesaikan kesulitan, dan mendorong perkembangan.”

Reformasi keterbukaan yang dihimbau Li Keqiang tidak secara rinci dijelaskan, masyarakat juga tidak melihat langkah yang sesuai. Tapi ungkapan seperti ini, justru bertentangan dengan “sirkulasi internal”, “melakukan pekerjaan sendiri dengan baik” dan kepemilikan publik yang dicanangkan Xi Jinping. 

Pejabat Komunis Tiongkok di berbagai tingkatan tentu saja mengetahui bahwa menutup gerbang negara bukan jalan keluar, juga tidak rela mandiri dan hidup menderita, tapi saat ini tidak ada orang yang berani menentang. Li Keqiang justru secara terbuka menyatakan “reformasi keterbukaan adalah tren perubahan menyeluruh”, jelas ini sangat di luar kebiasaan.

Li Keqiang juga mengatakan pernyataan jujur lainnya: “Tahun ini kita menempuh mekanisme pembayaran peralihan  yang unik, membuat uang dan finansial langsung tiba di tempat tujuan, langsung tiba di tingkat dasar, dan langsung mencapai penghidupan rakyat, ‘sebatang tongkat ditancapkan sampai ke dasar’. Mekanisme langsung seperti ini telah secara langsung menyentuh ‘keju’ berbagai departemen.”

Perkataan Li Keqiang ini kembali mengungkap fakta pejabat di berbagai tingkat menahan sejumlah dana anggaran. Tahun ini yang dimaksud dana anggaran langsung mencapai daerah, walaupun “keju” para pejabat di tengahnya sudah tidak ada lagi, tapi “keju” di pejabat tingkat bawah menjadi besar, berapa banyak yang bisa “langsung mencapai penghidupan rakyat”, sebenarnya juga tidak bisa diketahui. Li Keqiang juga mengatakan: “Reformasi Perampingan, Pendelegasian, Pelayanan, bukan reformasi demi reformasi dan hanya berucap slogan.”

Li Keqiang tentu tahu bagaimana kalangan pejabat Komunis Tiongkok beroperasi selama bertahun-tahun, yang dimaksud reformasi oleh Partai Komunis Tiongkok, acap kali adalah slogan yang menipu diri sendiri dan orang lain, gerakan, dan permainan. 

Rapat “Perampingan, Pendelegasian, Pelayanan” Li Keqiang itu, tidak bisa memberikan keuntungan apa pun bagi para pejabat, tapi justru merampas kekuasaan di tangan mereka, bisa dibayangkan apa akibatnya.

Permainan Masker Berlanjut 

Pada 11 September, Li Keqiang bersama Han Zheng, Zhang Chunlan, dan Liu He menghadiri rapat televisi dan telepon “Perampingan, Pendelegasian, Pelayanan”, mereka duduk di podium pemimpin rapat, semua tidak mengenakan masker, seluruh peserta yang hadir di lokasi itu semuanya memakai masker, dalam video streaming setiap orang di berbagai kota dan provinsi, semuanya juga mengenakan masker. 

Di hari yang sama, seminar ilmuwan yang dipimpin oleh Xi Jinping, semua yang hadir juga tidak diijinkan mengenakan masker.

Di hari yang sama, Wang Yang memimpin forum konsultasi dwi-mingguan Komite Nasional Konsultatif Politik Partai Komunis Tiongkok yang ke-40. 

Di lokasi forum ditempatkan sebuah meja rapat bundar melebihi jarak, di antara puluhan orang peserta diberi jarak hingga tiga meter, setiap orang juga mengenakan masker dengan baik, termasuk juga Wang Yang saat mendengar pembicaraan peserta lain juga mengenakan masker.

Tuntutan para petinggi partai Komunis Tiongkok terhadap masker tidak seluruhnya sama, menandakan protokol pencegahan pandemi sama sekali belum dilonggarkan, forum penganugerahan penghargaan (pada 8 September) tidak serta-merta menghilangkan risiko dan kekhawatiran di benak setiap orang.

Dalam pidato Li Keqiang masih ada satu hal lagi yang dikhawatirkan banyak orang, ia menekankan: “Harus menjaga batasan keamanan dan kualitas. Vaksin, obat-obatan, instrumen khusus, bahan kimia berbahaya, dan lain sebagainya, menyangkut kesehatan tubuh masyarakat dan keselamatan jiwa, tidak bisa hanya dengan mengandalkan pemeriksaan secara acak, atau pemeriksaan mendadak.”

Li Keqiang yang masih menjabat sebagai ketua tim pemimpin pencegahan pandemi, sangat memahami kualitas sesungguhnya dari vaksin dan obat-obatan. Chen Wei dari pihak militer baru saja mengakui, vaksin virus Komunis Tiongkok telah diproduksi pada Februari dan Maret lalu, hingga sekarang ini Li Keqiang sepertinya belum memberikan persetujuannya.

Tidak bertanggung jawab dan permainan reformasi di kalangan pejabat komunis Tiongkok, akan mencelakakan berapa banyak orang lagi? 

Li Keqiang terus mengungkapkan fakta, tapi sulit mengubah kondisi saat ini. Yang dimaksud Partai Komunis Tiongkok dengan reformasi keterbukaan telah sampai di jalan buntu, rezim Komunis Tiongkok sudah tidak mampu mengubah keadaan.  (Sud)

Video Rekomendasi :