Laporan Menyebutkan Pandemi Virus Komunis Tiongkok Cenderung Dapat Dicegah, Jika Tiongkok dan WHO Bertindak Berbeda

Mimi Nguyen-Ly

Sebuah audit oleh Kongres Partai Republik AS menyatakan Partai Komunis Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia -WHO- adalah “bersalah” atas penyebaran virus Komunis Tiongkok dan pandemi global cenderung dapat dicegah seandainya mereka bertindak secara berbeda.

Menurut sebuah laporan yang dirilis pada hari Senin 21 September 2020 oleh anggota Partai Republik dari Komite Urusan Luar Negeri DPR AS menyebutkan bahwa Partai Komunis Tiongkok terlibat dalam upaya aktif merahasiakan informasi seputar penyebaran virus Partai Komunis Tiongkok, juga dikenal sebagai jenis Coronavirus baru, dan Organisasi Kesehatan Dunia -WHO- mengaktifkan penyamaran tersebut dengan memuji Partai Komunis Tiongkok dan “membeo” poin-poin perkataan Partai Komunis Tiongkok. 

“Tidak diragukan lagi bahwa Partai Komunis Tiongkok secara aktif terlibat dalam upaya merahasiakan untuk mengaburkan data, menyembunyikan informasi kesehatan masyarakat yang relevan, dan menindas para dokter dan jurnalis yang berusaha memperingatkan dunia,” demikian pernyataan laporan setebal 90 halaman itu.

“Penelitian menunjukkan Partai Komunis Tiongkok dapat mengurangi jumlah kasus di Tiongkok hingga 95 persen bila Partai Komunis Tiongkok memenuhi kewajibannya di bawah hukum internasional dan menanggapi wabah dengan cara yang konsisten dengan praktik terbaik,” demikian laporan itu melanjutkan, mengutip sebuah penelitian di Medrxiv, sebuah naskah medis pra-publikasi yang tanpa ditinjau oleh rekan sejawat pada situs online yang berbagi, yang mana terkait dengan Universitas Yale. “Adalah sangat cenderung pandemi yang sedang berlangsung dapat dicegah.”

McCaul (R-Texas), Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS dari Partai Republik, mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Adalah sangat jelas bahwa bila Partai Komunis Tiongkok adalah transparan, dan bila kepala Organisasi Kesehatan Dunia lebih peduli akan kesehatan global daripada menenangkan Partai Komunis Tiongkok, kehidupan dapat diselamatkan dan kehancuran ekonomi yang meluas yang terjadi dapat dikurangi.”

“Mengungkap kebenaran hanyalah langkah pertama; kita harus menahan Partai Komunis Tiongkok dan Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia Tedros untuk mempertanggungjawabkan penderitaan yang terjadi akibat pembiaran mereka sehingga seluruh dunia menderita,” tambah Michael McCaul.

Laporan tersebut memberikan empat anjuran, yang mencakup permintaan untuk perubahan kepemimpinan di Organisasi Kesehatan Dunia, Taiwan masuk kembali ke Organisasi Kesehatan Dunia sebagai pengamat, dan reformasi konkret untuk Peraturan Kesehatan Internasional (IHR).

Laporan tersebut juga meminta Amerika Serikat untuk bergabung dengan negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia yang berpikiran sama dan Taiwan, tak lain dalam penyelidikan internasional atas upaya Partai Komunis Tiongkok merahasiakan virus dan kegagalan Organisasi Kesehatan Dunia, tak lain untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Peraturan Kesehatan Internasional.

Rahasia Partai Komunis Tiongkok 

Laporan tersebut mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok memiliki cukup informasi  “paling lambat” pada tanggal 27 Desember 2019, untuk menemukan bahwa Partai Komunis Tiongkok  “berkewajiban secara hukum” untuk memberitahu Organisasi Kesehatan Dunia mengenai wabah virus Partai Komunis Tiongkok di Wuhan, mungkin merupakan Darurat Kesehatan Masyarakat Kepedulian Internasional. Akan tetapi,  Komunis Tiongkok memilih untuk tidak melakukannya, sehingga Komunis Tiongkok melanggar hukum internasional.

Laporan itu menyampaikan bahwa, bila Partai Komunis Tiongkok adalah transparan dan mengikuti regulasi kesehatan internasional, Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa di Tiongkok dapat mencegah sekitar dua pertiga kasus di Tiongkok sebelum akhir bulan Februari, dan dapat membantu seluruh dunia menanggapi wabah dengan lebih baik.

Sebaliknya, ada “banyak contoh mengganggu yang menunjukkan Partai Komunis Tiongkok melecehkan dan menindas para dokter Tiongkok, yang berusaha memperingatkan orang lain mengenai kenyataan wabah tersebut,” kata laporan itu.

Partai Komunis Tiongkok juga menasionalisasi kendali atas rantai pasokan medisnya dan mengarahkan bahwa semua produksi dan distribusi perbekalan kesehatan — termasuk  jalur produksi negara lainnya di Tiongkok — untuk keperluan dalam negeri Tiongkok untuk menimbun alat pelindung diri di Tiongkok, kata laporan itu.

“Ini memungkinkan Partai Komunis Tiongkok untuk meningkatkan produksi masker wajah dari 20 juta menjadi lebih dari 100 juta per hari, dengan mengorbankan perusahaan asing di mana perusahaan asing dilarang mengekspor produknya — beberapa manufaktur menyatakan bahwa Republik Rakyat Tiongkok tidak akan mengizinkan mereka mengekspor alat pelindung diri yang diproduksi di fasilitas mereka,” kata laporan itu.

“Adalah sangat mungkin bahwa Tiongkok menasionalisasi kapasitas manufaktur perusahaan asing, termasuk 3M dan General Motors, secara langsung mempengaruhi kemampuan Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk mengadakan alat pelindung diri di pasar global,” kata laporan itu.

Penulis juga mencatat bahwa Partai Komunis Tiongkok terus menolak untuk membagikan sampel laboratorium dari Institut Virologi Wuhan, yang mana akan membantu dalam melihat apakah  lembaga penelitian tersebut berperan dalam asal mula pandemi.

Kesalahan Penanganan oleh Organisasi Kesehatan Dunia 

Para anggota parlemen Partai Republik AS menyatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia – Persatuan Bangsa-Bangsa “terlibat dalam penyebaran dan normalisasi propaganda dan informasi sesat Partai Komunis Tiongkok.”

“Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros menanggapi sikap Partai Komunis Tiongkok yang merahasiakan wabah, dengan memuji Partai Komunis Tiongkok atas ‘transparansi’ Partai Komunis Tiongkok, meskipun ada dokumen internal yang menunjukkan kekecewaan WHO atas kegagalan Partai Komunis Tiongkok untuk membagikan data dan informasi penting mengenai  virus tersebut,” kata laporan itu. 

Dilaporkan juga bahwa : “Organisasi Kesehatan Dunia sudah berulang kali meniru poin pembicaraan Partai Komunis Tiongkok sambil mengabaikan informasi yang bertentangan dari sumber terkemuka.”

Organisasi Kesehatan Dunia juga gagal menyelidiki pertanyaan dan peringatan dari Taiwan dan Hong Kong, mengenai potensi penularan virus Partai Komunis Tiongkok dari manusia ke manusia di hari-hari awal, kata laporan itu.

Taiwan mengatakan, pihaknya telah menulis kepada Organisasi Kesehatan Dunia dan Tiongkok sejak tanggal 31 Desember tahun lalu untuk menanyakan informasi mengenai wabah di Wuhan, termasuk apakah ada penularan dari manusia ke manusia. Kemudian pada tanggal 4 Januari, Dr. Ho Pak-leung dari Pusat Infeksi Universitas Hong Kong — anggota Pusat Kolaborasi Organisasi Kesehatan Dunia untuk Epidemiologi dan Kendali Penyakit Menular — memperingatkan bahwa penularan dari manusia ke manusia kemungkinan besar sudah terjadi.

Berdasarkan Pasal 9 International Health Regulations -IHR, Organisasi Kesehatan Dunia “diberi mandat untuk menyelidiki laporan dan peringatan yang tidak resmi seperti yang berasal dari Dr. Ho Pak-leung,” kata laporan itu. “Bila Organisasi Kesehatan Dunia menjalankan mandat tersebut, maka dunia akan diperingatkan mengenai kemungkinan yang tinggi penularan dari manusia ke manusia enam belas hari sebelum Partai Komunis Tiongkok memastikan apa yang sudah diketahui Dr. Ho Pak-leung.”

Laporan tersebut menyebutkan bahwa Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros memiliki informasi yang cukup untuk menyatakan pada tanggal 23 Januari, akan tetapi memilih untuk tidak melakukannya, sehingga melanggar mandat Organisasi Kesehatan Dunia. Laporan itu juga menyatakan keputusan tersebut “tampaknya bersifat politik, bukan ilmiah.”

“Ketua Komite Darurat menjelaskan kurangnya anjuran yang mendukung deklarasi sebagian darurat kesehatan masyarakat karena persepsi negatif atas pernyataan semacam itu oleh orang-orang di Republik Rakyat Tiongkok  menanggapi wabah,” kata laporan itu. 

Dijelaskan bahwa tampaknya terbukti dengan sendirinya hal ini mengacu pada Partai Komunis Tiongkok, bukan dokter atau pasien di Wuhan.”

Organisasi Kesehatan Dunia juga “secara rutin tertinggal” di belakang komunitas ilmiah di dalam bimbingan teknis mengenai cara menanggapi pandemi.

“Selain tidak menganjurkan penggunaan masker secara luas untuk 130 hari lebih, panduan mereka mengenai transmisi aerosol telah banyak dikritik oleh ahli kesehatan,” kata penulis.

The Epoch Times merujuk pada virus corona, yang menyebabkan penyakit COVID-19, sebagai virus Komunis Tiongkok, karena sensor berita dan kesalahan manajemen dari Partai Komunis Tiongkok, sehingga memungkinkan virus itu menyebar ke seluruh Tiongkok dan menciptakan pandemi global. (vv)

Keterangan Foto : Tedros Adhanom, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berjabat tangan dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping sebelum pertemuan di Aula Besar Rakyat di Beijing, Tiongkok, 28 Januari 2020. (Naohiko Hatta / Pool via Reuters)

https://www.youtube.com/watch?v=FeIwVEo53r0