Kembali pada bulan Maret, Jesse Katayama melakukan perjalanan ke Peru dari Jepang dan tujuan utamanya adalah mengunjungi Machu Picchu. Dia telah membeli tiket masuk untuk tanggal 16 Maret, namun pada hari itu pemerintah menutup situs karena virus corona. Tidak hanya itu, mereka juga menutup perbatasan.
Karena dia tidak bisa kembali ke Jepang, atau bahkan ke negara lain yang berdekatan, Jesse menyewa kamar dan menjalani kehidupan sebagai warga lokal. Dia tidak menyangka bahwa pembatasan perjalanan diperpanjang hingga hampir 7 bulan.
Akhirnya, pembatasan perjalanan dicabut Pemerintah Peru, tetapi Jesse bertekad untuk tetap tinggal sampai dia dapat mengunjungi Machu Picchu, yang merupakan alasan utama dia melakukan perjalanan ke negara itu sejak awal. Namun, seiring berjalannya waktu, dia menerima fakta bahwa kemungkinan tempat wisata itu tidak akan dibuka kembali pada tahun 2020.
Dengan segala sesuatunya diatur baginya untuk kembali ke Jepang, Jesse melakukan satu upaya lagi untuk bisa mengunjungi Machu Picchu sebelum dia kembali ke negaranya. Yang mengejutkan, dengan bantuan Kementerian Kebudayaan Nasional, dia diizinkan untuk melihat situs itu secara langsung – tanpa ada turis lain di sana bersamanya!
Jesse sangat senang bisa mengunjungi situs itu, dan mendapatkan pengalaman pribadi lebih dari yang pernah dia bayangkan.
Dalam sebuah posting Instagram, dia menulis,: “Saya pikir saya tidak pernah berhasil (ke Machu Picchu) tetapi semua orang bertanya kepada pemerintah dan kota dan mereka memberi saya izin yang sangat khusus .. Orang Peru sangat baik. Terima kasih banyak! ”
Machu Picchu tetap tertutup untuk umum bahkan setelah kunjungan Jesse, jadi dia bahkan bukan yang pertama dari banyak turis yang berkunjung, dia juga dianugerahi pengalaman sekali seumur hidup.
Tetap saja, ini hanyalah salah satu dari banyak kenangan yang akan dia bawa pulang bersamanya. Dia mengatakan kepada CNN, :“Tujuh bulan ini sangat istimewa bagi saya. Saya telah menemukan bagian baru dari diri saya. ” (yn)
Sumber: inspiremore
Video Rekomendasi:
