Komunis Tiongkok Bangun Tembok Perbatasan dengan Vietnam untuk Cegah Warganya Kabur

NTDTV.com

Belakangan ini, di Zhennan Pass di Provinsi Guangxi, TIongkok yang merupakan pintu perbatasan antara Tiongkok dengan Vietnam hampir setiap harinya terdapat ratusan, hingga seribu lebih orang yang menunggu antrian untuk pergi ke Vietnam bekerja. 

Radio Free Asia melaporkan pada 20 Oktober 2020 saja, terlihat hampir seribu orang teknisi Tiongkok berkumpul di Zhennan Pass. Semuanya bermaksud untuk melamar pekerjaan pada bidang teknologi tinggi di perusahaan Tiongkok atau perusahaan Taiwan di Vietnam. 

Mereka itu termasuk 400 orang mantan karyawan perusahaan Luxshare Precision, Shenzhen. 205 orang mantan karyawan perusahaan Nanning Fugui Precision Industry Co., Ltd. (Foxconn). 85 orang mantan karyawan VinaCell. 27 orang karyawan perusahaan China Deli (Vietnam). Semua pelamar yang disebutkan di atas adalah personel teknis yang punya jabatan sebagai pengawas.

Laporan tersebut mengutip ungkapan pengusaha Taiwan di Vietnam menyebutkan bahwa, pejabat Vietnam telah mulai membatasi tenaga kerja dari daratan Tiongkok, dan tidak mudah bagi sejumlah besar orang asal daratan Tiongkok untuk mendapatkan pekerjaan di Vietnam.

Dalam sebuah wawancara dengan Radio Free Asia pada 22 Oktober, Guo Haiguang, kepala pengusaha Taiwan dari Anping Agency di Kabupaten Yi’an, Provinsi Binh Duong, Vietnam mengatakan bahwa, hal pertama yang dihadapi oleh pekerja daratan Tiongkok untuk dapat bekerja di Vietnam adalah masalah visa. Kedua, karena epidemi pneumonia komunis Tiongkok belum mereda, mereka dihadapkan pada masalah karantina dan observasi. Hal lain adalah, akibat banyaknya pekerja Tiongkok yang datang ke Vietnam, akan sulit bagi mereka ini untuk mendapatkan pekerjaan jika tidak diundang oleh perusahaan di Vietnam.

Mr. Chen, seorang pengusaha dari kota Nanning, Guangxi menunjukkan bahwa setelah sejumlah besar perusahaan yang didanai asing menarik diri dari Tiongkok, banyak perusahaan yang didanai swasta Tiongkok juga ikut memindahkan pabrik mereka ke Vietnam karena masalah biaya tinggi. Akibatnya banyak orang ingin pergi ke Vietnam. Dia mengatakan bahwa perkembangan ekonomi Vietnam tidak ada bandingannya lagi : “Terlepas dari tingkat kebijakan, lingkungan kebijakan, dan tingkat keterbukaan di arena internasional, Vietnam jauh lebih menarik daripada di daratan Tiongkok. Jelas, tenaga kerja juga berbondong-bondong ikut pindah ke Vietnam”.

Pada 8 September tahun ini, Samsung Electronics Korea Selatan menyatakan kepada publik bahwa perusahaan pada akhir bulan November, berencana menghentikan produksi TV-nya dari pabriknya di Tianjin, Tiongkok, bahkan mengalihkan jalur produksinya ke Vietnam dan tempat lain. Saat ini, Samsung juga telah memindahkan jalur produksi smartphone dan komputer pribadi dari daratan Tiongkok.

Komandan ahli keuangan mengatakan kepada Radio Free Asia, bahwa karena dampak hengkangnya jalur produksi Apple dan Samsung dari daratan Tiongkok, serta kelebihan tenaga kerja Tiongkok, sehingga munculnya fenomena kerumunan orang pencari kerja di perbatasan antara Tiongkok dengan Vietnam. Dia mengatakan : “Sekarang melalui pengamatan, kelebihan tenaga kerja Tiongkok yang menganggur hanya akan bertambah banyak dan tidak menjadi berkurang”.

Beberapa netizen Tiongkok menyampaikan pesan melalui komunitas online, bahwa pemerintah komunis Tiongkok sedang membangun tembok perbatasan sepanjang ratusan kilometer di perbatasan antara Tiongkok dengan Vietnam dengan ketinggian dinding lebih dari 2 meter, tak lain untuk mencegah warga negara Tiongkok melarikan diri.

Dari video klip yang diunggah warganet ke media sosial, terlihat beberapa tiang pancang beton sedang didirikan di lereng bukit, dan pagar yang dibangun dengan beton bertulang secara bertahan sedang diselesaikan pembangunannya. (sin)

keterangan Foto : Hampir 1.000 orang pekerja daratan Tiongkok setiap harinya berkumpul di Zhennan Pass menanti giliran melewati perbatasan untuk bekerja di Vietnam. (Radio Free Asia)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=SkctuecSzUY