Zhou Enlai, Perdana Menteri Kontroversial pada Zamannya (5)

Chen Weiyu

Selama ini, pihak Partai Komunis Tiongkok (PKT) menyalahkan “Kelompok Empat” (Gang of Four, red.) atas kematian Liu Shaoqi, akan tetapi kini banyak orang telah mengerti, yang mendongkel Liu Shaoqi adalah Mao Zedong, dan yang tidak diketahui banyak orang adalah, yang paling berperan dalam menjatuhkan vonis terhadap Liu Shaoqi adalah Zhou Enlai.

Menurut pakar sejarah PKT dan peneliti Zhou Enlai yakni Gao Wenqian, Wang Guangmei istri Liu Shaoqi saat baru keluar dari Penjara Qincheng, belum paham akan banyak hal di luar penjara, itu sebabnya pada akhir artikel yang ditulis oleh para putrinya untuk mengenang ayah  mereka Liu Shaoqi, Wang Guangmei sempat mengatakan “Perdana Menteri (yang dimaksud adalah Zhou Enlai, red.), Anda sungguh baik.” 

Akan tetapi, ketika Wang Guangmei telah memahami banyak hal, pandangan- nya terhadap Zhou Enlai pun berubah total. Di era 1990-an, ada sebuah film yang mengisahkan Zhou Enlai pada masa Revolusi Kebudayaan yang berjudul “Zhou Enlai”, disutradarai oleh Wang Tiecheng, tapi Wang Guangmei mewakili seluruh keluarganya menolak menyaksikan film tersebut. 

Dalam dua kali episode sebelumnya, penulis telah menjelaskan misi rahasia

yang dijalankan Zhou Enlai  bagi  Komunis Internasional, dan fakta Zhou Enlai menjual wilayah negara, serta membunuh orang tanpa ampun. Kali ini, penulis akan kembali menceritakan kepribadian Zhou Enlai, serta kehidupan asmaranya yang jarang diketahui umum.

Liu Shaoqi pernah menjadi orang nomor dua PKT, juga dua kali menjabat sebagai kepala negara Republik Rakyat Tiongkok, serta Wakil Sekjen PKT, dan merupakan pengganti yang dipilih sendiri oleh Mao Zedong. 

Ketika Mao Zedong memutuskan untuk mencampakkan Liu Shaoqi, sikap Zhou Enlai pun berubah, lalu berusaha menghabisi Liu Shaoqi, dan secara politik menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap Liu Shaoqi.

Menurut catatan “Sejarah Modern”, di antara seluruh pemimpin PKT, Zhou Enlai yang berlatarbelakang mata-mata itulah yang paling memahami kondisi sejarah Liu Shaoqi. 

Setelah tim penyidik khusus Liu Shaoqi dibentuk, semua data bukti terkait Liu Shaoqi yang dilaporkan, semuanya ditentukan oleh ketua tim penyidik itu yakni Zhou Enlai, tanpa persetujuan Zhou Enlai,semua data fiktif tersebut tidak akan bisa dilaporkan.

Pada 25 September 1968, Zhou Enlai telah menulis sendiri laporan yang ditandatanganinya bersama dengan Chen Boda, Kang Sheng, dan Jiang Qing, dengan menyerahkan “data kejahatan” tiga kali pemberontakan dalam sejarah yang dilakukan oleh Liu Shaoqi kepada Mao Zedong dan Lin Biao untuk diulas. 

Laporan itu menyebutkan “Bandit Liu Shaoqi telah lama bersembunyi di dalam partai, adalah seorang pencuri besar, pengkhianat besar, mata-mata besar dan kolaborator besar, serta sekarang tim khusus telah menguasai bukti pelaku, barang  bukti  dan   informasi  tambahan yang cukup membuktikan bahwa bandit Liu Shaoqi adalah oknum anti-revolusi yang sangat berbahaya.” Serta menganjurkan agar “Bandit Liu Shaoqi layak dibinasakan”. Pada Sidang Paripurna XII Kongres Nasional PKT ke-8 di tahun itu, Zhou Enlai sendirilah yang membacakan laporan tersebut.

Pada 24 November 1968, pada ulang tahun Liu Shaoqi ke-70, Mao Zedong dan Zhou Enlai pun memerintahkan Wang Dongxing (komandan pengawal Mao) membawakan sebuah radio kepada Liu Shaoqi sebagai hadiah ulang tahun, dengan tujuan agar Liu Shaoqi mendengarkan laporan dari Sidang Paripurna XII Kongres Nasional PKT ke-8 tersebut: memecat Liu Shaoqi yang memberontak, berkhianat dan mencuri, dipecat dari partai untuk selamanya, serta terus mengadili kejahatan yang dilakukan Liu Shaoqi berikut para “komplotan pengkhianatnya terhadap partai dan negara”! Hal ini menghancurkan mentalitas Liu Shaoqi secara langsung dan kondisi sakitnya pun memburuk drastis.

Pada 12 November 1969, Liu Shaoqi meninggal dunia. Menurut penuturan sebuah sumber, pada waktu itu tubuh Liu sudah dalam kondisi membusuk dan bau, tidak ada lagi wujud manusia, rambut putihnya acak-acakan sepanjang dua kaki. 

Di kartu kematian Liu tertulis: Nama: Liu Wei-huang; Pekerjaan: tidak ada; Penyebab kematian: sakit. Seorang kepala negara, telah dilenyapkan begitu saja tanpa kehormatan sama sekali.

Ada yang mengatakan, Zhou Enlai mencelakakan Liu Shaoqi hanya secara pasif, ia hanya menjalankan perintah Mao Zedong saja. Tetapi, kalimat ini hanya benar separuh. Memang benar, terhadap orang yang ingin dihancurkan oleh Mao, Zhou Enlai selalu bisa menyerahkan data yang bisa memuaskan Mao. 

Tapi dalam  kasus  He Long, Zhou Enlai tidak hanya menjadi komplotannya Mao, kemunafikannya bahkan terlihat sangat gamblang.

He Long adalah salah seorang dari 10 panglima besar PKT, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Militer serta Wakil Perdana Menteri. Dalam “Revolusi Kebudayaan”, He Long dilengserkan karena dituduh merencanakan “Kudeta Februari”.

Dalam Pemberontakan Nanchang pada 1927, Zhou Enlai adalah pemimpin tertinggi, He Long adalah komandannya. Setelah itu, Zhou Enlai merekomendasikan He Long menjadi anggota partai, keduanya memiliki hubungan persahabatan hampir 40 tahun, bisa dibilang sangat memahami satu sama lain.

Menurut buku karya Gao Wenqiang berjudul “Zhou Enlai: The Last Perfect Revolutionary” diungkapkan, pada  1966 He Long melarikan diri dari kejaran pasukan Garda Merah, dan bersembunyi di kdiaman Zhou Enlai. Kalimat pertama yang diucapkan begitu bertemu Zhou adalah: “Perdana Menteri, hari ini He Long dalam masalah, kali ini saya datang memohon pertolongan Anda!” Bagi He Long, 40 tahun silam ketika PKT di saat paling sulit, Zhou Enlai mewakili organisasi PKT memohon agar dirinya memimpin pasukannya mendukung gerakan “Pemberontakan Nanchang”, kini dirinya dalam masalah, Zhou Enlai pasti akan berbalik menolongnya.

Namun,terhadap munculnya He Long beserta istrinya yang  datang tanpa diundang, Zhou Enlai beserta istrinya sangat memperhatikan kehidupan sehari-hari He Long, namun berusaha untuk menghindari masalah yang dialami He Long. 

Sikap Zhou yang menghindar ini, membuat He Long merasa sangat kecewa dan bersedih. He Long sangat mengharapkan diberi kesempatan untuk meluruskan berbagai tuduhan kejahatan yang dijatuhkan kepadanya, dan berharap Zhou Enlai bersedia membelanya, namun Zhou justru tidak pernah memberinya peluang. 

Pada Januari 1967, He Long dikirim oleh Zhou Enlai ke Xi Shan (harfiah: Gunung Barat, tempat pariwisata terkenal, 15 km dari Beijing, red.), dengan alasan demi “perlindungan”, namun sebenarnya adalah memenjarakan He Long. (sud)

Bersambung

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=c6WCrIb4Bic