Media AS : Kelompok BLM dan Antifa Mengaku “Tidak Ada Kecocokan Lagi dan Mau Berpisah”

NTD

Kota Portland di Negara Bagian Oregon adalah salah satu kota yang paling parah dirusak oleh kelompok massa dalam kampanye pemilu tahun ini. Menurut berita yang disiarkan oleh sebuah stasiun televisi lokal pada 25 November, bahwa kelompok BLM di Portland mengklaim bahwa mereka telah dibajak oleh kelompok anarkis Antifa, yang mana mayoritas adalah etnis kulit putih dan berjanji untuk menempuh jalan masing-masing.

Media tersebut menyebutkan bahwa kelompok BLM yang bertujuan untuk memperjuangkan persamaan hak antar etnis sejak beberapa bulan lalu, sudah merasakan ketidakcocokan dengan kelompok Antifa yang anti-sistem kemapanan. BLM mengeluh bahwa protes “damai” mereka selalu kandas dan meninggalkan kesan buruk, akibat pengaruh tindak kekerasan pada malam hari yang dilakukan oleh kelompok Antifa.

BLM menuding Antifa melakukan kekerasan, sedangkan Antifa menuduh BLM menganut paham seksisme dan tidak menghormati kaum wanita. Di mata warga masyarakat awam, tuduhan ini murni adalah gambaran dari “anggota keluarga yang tidak saling mengenal meski berada dalam satu rumah”.

Netizen bernama James Griego menulis : Mengapa kalian memisahkan Partai Demokrat dari BLM ? Bukankah BLM dan Antifa adalah kelompok kekerasan yang dimiliki Partai Demokrat AS.

Mick Robertson, Netizen lainnya menyebutkan : BLM adalah kelompok perusuh yang didukung Antifa.  Apakah Anda dapat memisahkan istilah ‘Arbeit macht frei’ atau ‘Work sets you free’ (slogan untuk kamp konsentrasi Nazi) dengan Nazi ? Tentu saja tidak.

Netizen yang menggunakan nama a scared animal bites menyebutkan : Tentu saja, mereka memiliki revolusi terpisah : Oke, jadi begini, BLM, kalian pergi saja pada hari Senin. Dan Antifa, kalian pergi pada hari Selasa. Kemudian para sentrisme, kalian pergi pada hari Rabu …

Sejak kematian warga kulit hitam bernama George Floyd di Minneapolis pada akhir bulan Mei tahun ini, protes di seluruh negeri dikobarkan oleh kedua kelompok tersebut. Di kota Portland sampai pada saat menjelang pemilu, malam seluruh kota didominasi oleh demonstrasi kekerasan anggota kelompok BLM dan Antifa. Mereka juga merobohkan patung Presiden Lincoln yang ada di taman.

Trump pernah men-tweet pesan : Ini adalah orang-orang bodoh milik Joe Biden, ekstremis Antifa, biarkan FBI yang menangkap mereka dan tangkap mereka sekarang !

Tanda-tanda perpisahan antara BLM dengan Antifa baru muncul belakangan ini. Sebelum pemilihan umum, kedua kelompok tersebut bekerja sama seperti sebuah keluarga, mengejar orang-orang yang turun ke jalan untuk menyatakan dukungannya kepada Trump. Setelah pemilihan, Joe Biden sendiri mengklaim bahwa ia sebagai pemenang pemilu. Tak lama kemudian, BLM langsung menuntut imbalan kepada Joe Biden atas jasanya menggagalkan Donald Trump kembali menjadi presiden.

Sedangkan di pihak Antifa, menurut laporan media ‘Los Angeles Times’, bahwa para anarkis ini secara internal mengarahkan target mereka ke markas besar Partai Demokrat.

Menurut pemantauan dan penelitian media nasional terhadap kedua kelompok ini selama lebih dari setengah tahun, jadi hubungan antara Antifa dengan BLM sudah dapat dirangkum sebagai berikut : Mereka memiliki ideologi yang sama, penyandang dana yang sama, berperilaku sama, kecuali dalam pola berpakaiannya saja yang berbeda. Jadi perbedaan yang terjadi saat ini yakni saling menjelekkan, tidak banyak berbeda dengan perselisihan di antara dua saudara dalam satu keluarga.  (sin)

Video Rekomendasi :