14 Bayi Baru Lahir di Kota Shenyang, Tiongkok, Terkena Radang Paru-Paru, 12 Diantaranya Masih di ICU

 oleh Luo Tingting

Sebanyak 14 bayi baru lahir yang dititipkan pada pusat perawatan bayi pasca kelahiran “Xiang Yue Shíguang” di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning terinfeksi virus pneumonia. Hal demikian diungkapkan oleh salah satu orangtua dari seorang bayi pada (4/2/2021) kepada media daratan Tiongkok.

Sedangkan, seorang warga bernama Mr. Zhang mengatakan bahwa bayinya baru lahir pada (6/1/2021) sekarang berada di unit perawatan intensif karena pneumonia.

Dia mengungkapkan bahwa bayi pertama di pusat perawatan tersebut yang terdeteksi kena radang paru-paru dirawat di rumah sakit pada 16 Januari, tetapi pusat penitipan bayi ini tidak memberitahukan kepada orangtua lain atau mengingatkan kepada orangtua untuk mengambil tindakan pencegahan. 

“Saat kami ke rumah sakit, kami ditemani oleh seorang perawat. Mereka tahu kondisi spesifiknya, tapi mereka tidak pernah mengingatkan kami untuk memperhatikan perlindungan,” ujar Mr Zhang. 

Setelah banyak bayi menderita sakit, para orangtua mengirim anak-anak mereka ke Rumah Sakit Anak Shenyang untuk mendapat perawatan. Saat itu, para orangtua baru saja mengetahui bahwa semua bayi di pusat penitipan itu tertular.

Ada orangtua lainnya yang mengatakan bahwa bayinya baru masuk ke pusat penitipan tersebut pada (24/1). Kemduian, pada (26/1) bayinya mengalami gejala seperti batuk dan hidung tersumbat. Tetapi, dokter di pusat itu mengatakan kepadanya bahwa ini adalah hal normal.

Beberapa hari kemudian, melihat kondisi kesehatan bayi-bayi di pusat penitipan itu sudah semakin memburuk, pengelola baru memindahkan ke-18  bayi yang diawasi dalam ruang bersama ke kamar masing-masing. 

Pada (2/2/2021) bayi mengalami demam tinggi, dan pusat penitipan merasa bahwa fakta sudah tidak dapat disembunyikan lagi, maka mereka baru mengirim bayi-bayi ke rumah sakit untuk diselamatkan.

Sementara itu, Orangtua salah seorang bayi Mr. Chen mengatakan bahwa, bayi yang dikonfirmasi tertular virus pneumonia adalah 14 orang. 12 diantaranya semua berada di ruang ICU rumah sakit. 

Mr. Chen mengutip pemberitahuan dari staf pusat penitipan itu menuturkan bahwa, para bayi mengalami hidung tersumbat dan meminta orang tua untuk mengamati, mungkin akan terkejut kalau mereka tiba di rumah sakit. Bayi baru lahir biasanya tidak batuk. Begitu batuk terjadi, sudah dapat dipastikan terkena radang paru-paru.

Mr. Chen mengatakan bahwa dirinya masih kurang berpengalaman, dikarenakan baru menjadi orang tua. Jika pusat perawatan bayi pasca kelahiran menemukan  bayi pertama sakit, mereka harus segera memberitahu orang tua untuk menghindari penularan seperti yang terjadi saat ini. Oleh karena itu, orang tua sangat marah terhadap pusat penitipan ini yang menyembunyikan kondisi kesehatan bayi.

Di saat yang sama, para orang tua juga mengeluhkan tentang metode pengelolaan dari pusat penitipan yang tidak terstandarisasi. Ada yang mengatakan, perawat tidak memberikan layanan satu lawan satu (one-on-one). Bahkan, tidak ada batasan untuk masuk dan keluar gedung pusat tersebut. Ada juga kasus menggunakan sendok susu bubuk dan handuk air liur secara kolektif”. Orang tua berspekulasi bahwa ini mungkin menjadi penyebab utama pneumonia kolektif pada anak-anak.

Mengenai tuduhan orang tua bahwa pusat penitipan bayi tidak tepat waktu memberitahu mereka untuk pencegahan, penanggung jawab pusat tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah memberitahu kepada seluruh orang tua. Setelah insiden terungkap, pusat penitipan setuju untuk mengembalikan sebagian dari biaya penitipan. Selain itu, bersedia menanggung biaya  perawatan di rumah sakit yang di luar tanggungan asuransi kesehatan anak.

Saat ini, bertepatan dengan merajalelanya pandemi COVID-19. Sebelumnya Kota Shenyang juga memasuki pencegahan penularan ala siaga perang, karena parahnya penyebaran. Oleh karenanya, masyarakat khawatir jangan-jangan bayi yang baru lahir ini terinfeksi COVID-19.

Menanggapi hal ini juru bicara dari Pusat Pengendalian Penyakit Kota Shenyang menyatakan bahwa, beberapa orang bayi itu pada awalnya diduga terinfeksi virus pernapasan syncytial, yang bukan dalam kategori penyakit menular. Dia juga menunjukkan bahwa, pengelolaan pusat penitipan ini kurang baik, karena sistem untuk mencegah penularan penyakit (desinfeksi) tidak berjalan.

CDC Kota Shenyang juga melakukan tes asam nukleat pada staf pusat penitipan bayi ini dengan hasil yang diumumkan adalah negatif.

Akibat komunis Tiongkok selama ini secara konsisten menyembunyikan fakta tentang epidemi, publik masih meragukan insiden infeksi pneumonia pada bayi secara kolektif ini. Saat ini, penyebab penyakit neonatal pada bayi di pusat penitipan ini sedang diselidiki lebih lanjut.

Saat ini, orang tua telah melaporkan masalah tersebut ke Dinas Keamanan dan Ketertiban Publik, Dinas Kesehatan dan departemen lainnya yang terkait. Beberapa orang tua melaporkan bahwa, pusat perawatan bayi pasca kelahiran ini tidak bersedia untuk berkomunikasi langsung dengan orang tua bayi, tetapi memilih untuk menyelesaikan masalah melalui jalur hukum.

Setelah kejadian tersebut, staf pusat tersebut mengatakan kepada media bahwa seluruh bayi sudah dibawa pulang orang tua masing-masing.

Berita tentang 14 orang bayi baru lahir yang secara kolektif terinfeksi pneumonia langsung diposting di Weibo dan memicu berbagai komentar para netizen Tiongkok. (sin)

Keterangan Foto : Pada 4 Februari, sebuah pusat perawatan bayi pasca kelahiran di Kota Shenyang terdiagnosis ada 14 orang bayi baru lahir tertular virus pneumonia / radang paru-paru. (video screenshot)