Para Akademisi Inggris Membantu Tiongkok Mengembangkan Senjata Nuklir

Media Inggris, The Telegraph (1/3/2021) melaporkan bahwa para ilmuwan dari 33 universitas di Inggris, telah mengadakan penelitian dalam kerjasama dengan Akademi Fisika Teknik Tiongkok atau anak perusahaannya. 

Dari universitas-universitas ini, 18 di antaranya adalah milik kampus top Russel Group yang mencakup Universitas Queen Mary London, Universitas Liverpool, Universitas Cambridge, Universitas Edinburgh, dan Universitas Manchester. 

Menurut laporan tersebut, institusi Tiongkok secara langsung berada di bawah pengawasan Dewan Militer Pusat Tiongkok. Lembaga itu terdapat dalam daftar sanksi Amerika Serikat. Dikarenakan keterlibatannya dalam program senjata nuklir dan inovasi militer yang dilakukan Beijing.

Komentator Hubungan Luar Negeri, Tang Jingyuan menilai, perluasan penyusupan Komunis Tiongkok di bidang ilmu pengetahuan dan lingkaran pendidikan di Inggris, sungguh mengejutkan. Tiga puluh tiga universitas memiliki banyak sekali proyek kerjasama dengan institusi Tiongkok, dan semua itu adalah universitas peringkat-atas. Hal ini menunjukkan, betapa dalamnya penyusupan dalam sains dan komunitas pendidikan yang paling top di Inggris.” 

Para ilmuwan Inggris ini, menerbitkan puluhan makalah bersama dengan para ilmuwan Tiongkok. Bahkan beberapa ilmuwan Inggris, dibayar oleh Akademi Fisika Teknik Tiongkok. Sementara para ilmuwan tersebut mempertahankan posisinya di Inggris.

Tang Jingyuan menambahkan, Ini adalah sebuah siasat rezim komunis Tiongkok yang khas. Rezim komunis Tiongkok meminjam bahan-bahan yang bagus dari kapitalisme, tujuannya untuk memperkuat keberadaan komunisnya. Betapa sebuah skandal yang mengejutkan bagi Inggris. 

Jenis penyusupan ini, mengungkapkan bahwa di dalam hubungan bilateral,  Komunis Tiongkok berpura-pura menjadi teman Inggris dan menyembunyikan niatnya yang jahat, yaitu berupaya mencuri teknologi-teknologi.

Tang Jingyuan, yakin bahwa di balik kolaborasi-kolaborasi tersebut, juga cenderung ada niat-niat pertukaran.

“Kerjasama di tingkat ini tidak hanya terbatas pada lingkaran akademisi. Bila penyelidikan-penyelidikan lebih jauh dilakukan, mungkin ada temuan-temuan yang lebih mengejutkan. Penyusupan yang dalam oleh rezim komunis Tiongkok mungkin melibatkan lingkaran politik Inggris, dan orang-orang yang berada di peringkat teratas dalam komunitas ilmu pengetahuan di Inggris.”

Tom Tugendhat, Ketua Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Inggris, menjelaskan hubungan dengan penyelidikan militer Tiongkok sebagai suatu di luar batas. Tom Tugendhat mengatakan kerjasama semacam itu dapat menggerogoti keamanan Inggris.

Tang Jingyuan menguraikan, di satu sisi, rezim komunis Tiongkok sedang berupaya keras untuk mengambil keuntungan dari Inggris dan menggerogoti Inggris. Di sisi lain, pihak Inggris tampaknya lugu dan acuh. Hal ini menunjukkan bahwa rezim Tiongkok, telah menyusupi banyak kementerian-kementerian yang berbeda dan merusak banyak figur-figur berpengaruh di Inggris dengan cara menyogok uang dan bujuk rayu. Hal tersebut menjelaskan mengapa tanggapan dari pihak Inggris tampak lambat dan dungu.

Gabungan projek Inggris-Tiongkok menunjukkan, betapa para pembayar pajak secara tidak sengaja mendanai penyelidikan program senjata-senjata nuklir Tiongkok. Tak lain, melalui hibah-hibah untuk mendanai ilmu pengetahuan dan menggunakan fasilitas-fasilitas ilmu pengetahuan canggih yang didanai pemerintah Inggris, demikian komentar The Telegraph.

Qin Jin, Chairman of Federation for a Democratic China, mengatakan,  hal-hal semacam itu tidak hanya terjadi di Inggris, tapi hal umum terjadi di semua negara-negara maju di Barat, yang mencakup Australia, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Prancis, dan Jerman.  Hal ini, baru saja yang pertama kali terpapar di Inggris. Itulah alasan mengapa dikatakan keadaan yang sebenarnya adalah benar-benar mengejutkan.”

Dalam tanggapan suara-suara yang mempertanyakan, juru bicara pemerintah Inggris menekankan, bahwa Inggris tidak menerima kolaborasi-kolaborasi yang membahayakan keamanan nasional. Pemerintah Inggris akan menyelidiki dan mengurangi risiko-risiko tersebut.

Qin Jin, menegaskan, Adalah sangat penting bahwa pemerintah Inggris, kini memerintahkan langkah penghentian segera dan sebuah langkah yang benar. Selain itu, pemerintah Inggris sebaiknya belajar dari kesalahan-kesalahannya, dan memperbaiki yang bermula dari dalam pemerintahan. Skandal-skandal ini menjadi sedemikian meluas, dikarenakan pemerintahan di negara-negara yang berbeda membuka pintu untuk rezim komunis Tiongkok.”

Sebelumnya, beberapa media Inggris mengungkapkan bahwa Kementerian Keamanan Inggris, sedang menyelidiki lebih dari 200 akademisi Inggris yang dicurigai membantu Tiongkok mengembangkan senjata-senjata pemusnah massal. Bila para akademisi tersebut dinyatakan bersalah, karena melanggar perintah kendali ekspor pada tahun 2008, maka mereka akan dihukum 10 tahun penjara. (Vv)