AS dan Rezim Tiongkok Mengukuhkan Nada-Nada yang Berbeda Dalam Pertemuan Tingkat Tinggi

China Insider – The Epoch Times

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan,  bertemu dengan lawan-lawannya pejabat Tiongkok yaitu Wang Yi dan Yang Jiechi di Alaska pada 18 Maret 2021. Pertemuan itu adalah agenda tingkat tinggi pertama di antara kedua negara sejak Presiden Joe Biden menjabat pada bulan Januari. 

Namun demikian, Beijing dan Washington menetapkan pertemuan tersebut secara sangat berbeda. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mengumumkan pada situs web Kementerian Luar Negeri Tiongkok, “Tiongkok diundang oleh Amerika Serikat untuk mengadakan sebuah dialog tingkat-tinggi yang strategis dengan pihak Amerika Serikat pada hari-hari mendatang. 

Ia menggunakan kata-kata dialog, yang mana strategis secara langsung bertentangan dengan kata-kata Blinken di Komite Hubungan Luar Negeri di DPR pada 10 Maret, yang menekankan bahwa pertemuan tersebut bukanlah sebuah dialog yang strategis. 

Ketika itu Blinken berkata : “Ini adalah sebuah kesempatan yang penting bagi Amerika Serikat untuk merencanakan hal-hal dengan sangat jujur. Banyak keprihatinan mengenai tindakan-tindakan dan perilaku Beijing yang menantang nilai-nilai keamanan dan kesejahteraan Amerika Serikat serta mitra dan para sekutu Amerika Serikat.”

Zhao Lijian juga mengekspresikan pernyataannya bahwa, ia berharap pemerintahan Joe Biden akan membawa kembali hubungan Tiongkok-Amerika Serikat ke jalur pengembangan yang benar. Sementara Anthony Blinken menjelaskan pada sidang dengar pendapat bahwa pada saat ini tidak ada maksud untuk serangkaian perjanjian.

“Perjanjian-perjanjian itu, bila harus diikuti, sungguh harus berdasarkan hal yang kami lihat kemajuan yang nyata dan hasil-hasil  nyata mengenai masalah-masalah yang memprihatinkan bagi kami dengan Tiongkok,” kata Anthony Blinken .

Komentator Tiongkok yang kini tinggal di Amerika Serikat bernama Tang Jingyuan, yakin bahwa perseteruan Amerika Serikat dengan Tiongkok, adalah untuk menemukan apa yang ditetapkan dalam pertemuan tersebut yang mencerminkan situasi nyata Partai Komunis Tiongkok nyata.

Tang Jingyuan mengatakan, Partai Komunis Tiongkok begitu bersemangat untuk memulai sebuah dialog resmi dan untuk memulihkan hubungannya dengan Amerika Serikat. Sebaliknya, Amerika Serikat dengan sengaja menghadirkan sebuah sikap yang acuh tak acuh. 

Oleh karena itu, perbedaan tersebut mengungkapkan bahwa perang dingin yang diluncurkan Donald Trump melawan Partai Komunis Tiongkok selama pemerintahannya, telah menempatkan Partai Komunis Tiongkok dalam situasi yang sangat sulit. Kedua, Amerika Serikat mengesahkan pernyataan Mike Pompeo dari pidato Mike Pompeo di Konferensi Tindakan Politik Konservatif — “Tiongkok lebih tergantung pada Amerika Serikat daripada ketergantungan Amerika Serikat terhadap Tiongkok.”

Anthony Blinken memulai perjalanannya ke Asia pada 13 Maret untuk mengunjungi Jepang dan Korea Selatan, dua sekutu Amerika Serikat di Asia Timur. Bukannya melanjutkan perjalanannya ke Beijing untuk bertemu dengan para pejabat Tiongkok, Anthony Blinken akan bertemu dengan para pejabat Tiongkok di Anchorage, Alaska, dalam perjalanan baliknya. Pengaturan ini terjadi kekonyolan dari para netizen Tiongkok yang tidak menyukai Partai Komunis Tiongkok .

Ge Bidong, Komentator hubungan luar negeri mengatakan, pada Tahun lalu, pertemuan antara diplomat Tiongkok Yang Jiechi dan Mike Pompeo, diadakan di Hawaii yang indah dan hangat. Akan tetapi kali ini, pertemuan  diadakan di Alaska yang ditutupi salju. Pemilihan tempat ini adalah menarik.”

Menurut ramalan cuaca, suhu di  Anchorage, Alaska mungkin akan turun hingga 13 derajat Fahrenheit atau minus 10 derajat Celcius pada hari pertemuan itu. 

Ge Bidong juga mengatakan, setelah Joe Biden menjabat dan membuat beberapa langkah-langkah yang pro-komunis, pemerintahan Joe Biden harus menyadari bahwa pendekatan dengan Partai Komunis Tiongkok, akan mengakibatkan sebuah krisis kepercayaan yang besar sekali di masyarakat internasional, maupun di antara rakyat Amerika Serikat. Oleh karena itu, Anthony Blinken sangat hati-hati saat melakukan kesepakatan dengan Partai Komunis Tiongkok.

Selain itu, dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Voice of America, pemerintahan Joe Biden telah mengumumkan secara terbuka bahwa pihaknya tidak akan mengabaikan kebijakan-kebijakan Donald Trump terhadap Tiongkok.

Namun demikian, saat pemerintahan Joe Biden ingin menjungkirbalikkan prinsip-prinsip ‘America First’ ala Donald Trump, pemerintahan Joe Biden memasang kembali nada-nada hubungan Amerika Serikat-Tiongkok, yang menganggap Tiongkok sebagai ‘sebuah musuh maupun sebuah mitra.” Secara keseluruhan, pemerintahan Joe Biden bersikap lunak terhadap Partai Komunis Tiongkok.” (Vv)

Keterangan Foto : Yang Jiechi (kanan), direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Pusat untuk Tiongkok, dan Wang Yi (Kiri), Menteri Luar Negeri Tiongkok, tiba untuk bertemu dengan rekan-rekan AS pada sesi pembukaan pembicaraan AS-Tiongkok di Hotel Captain Cook di Anchorage, Alaska, pada 18 Maret 2021. (Fredrick J. Brown / Pool / AFP via Getty Images)