UU Keamanan Nasional Versi Hong Kong Diterapkan, Dana Puluhan Miliar Dolar AS Ikut ‘Hanyut’ ke Kanada

oleh Chen Ting

Tahun lalu pemerintah komunis Tiongkok memaksakan penerapan Undang Undang Keamanan Nasional versi Hongkong, sehingga sangat melemahkan hak asasi manusia dan kebebasan yang dimiliki rakyat Hongkong selama ini. 

Menurut laporan Reuters,  total hingga jumlah puluhan miliar dolar Amerika Serikat  dana milik warga sipil Hongkong telah ditransfer ke luar negeri. Diperkirakan setelah epidemi virus Komunis Tiongkok atau Covid 19 mereda nanti, akan ada lebih lebih banyak lagi dana milik warga Hongkong yang dialihkan ke luar seiring dengan kian membesarnya gelombang eksodus.

Reuters memberitakan bahwa dana yang ditransfer ke Kanada dari bank-bank di Hongkong tahun lalu mencapai level tertinggi dalam catatan pihak pelacak.

Badan anti pencucian uang Kanada  Financial Transactions and Reports Analysis Centre atau ‘FINTRAC’   telah melakukan pelacakan terhadap transfer dana yang jumlahnya melebihi CAD. 10.000,- dan menemukan jumlah transfer elektronik tersebut mencapai sekitar CAD. 43,6 miliar atau setara dengan USD. 34,8 miliar. Ini merupakan rekor tertinggi yang pernah dicatat oleh FINTRAC.

Juru bicara FINTRAC Darren Gibb mengatakan bahwa data FINTRAC hanya mencakup sebagian kecil dari total aliran dana yang masuk ke perekonomian Kanada secara legal, meskipun masih banyak transaksi yang tidak termasuk di dalamnya, seperti melalui mata uang kripto, transfer antar lembaga keuangan, atau transaksi yang jumlahnya kurang dari CAD. 10.000,- dan lain-lain.

Equitable Bank, lembaga pemberi pinjaman Kanada juga menyatakan bahwa jumlah dana simpanan dari warga sipil asal Hongkong mengalami lonjakan setelah Undang Undang  Keamanan Nasional versi Hongkong diberlakukan pada bulan Juni 2020 silam.

Reuters melaporkan bahwa tahun lalu otoritas Hongkong membekukan beberapa akun keuangan milik pribadi yang terkait dengan kegiatan protes demokratis yang menimbulkan kekhawatiran warga sipil Hongkong terhadap keamanan aset mereka. Oleh karena itu, semakin banyak warga mengalihkan sebagian aset mereka ke luar negeri.

Pada saat yang sama, penindasan komunis Tiongkok terhadap kebebasan di Hongkong serta  keinginan rakyat Hongkong untuk pindah tinggal ke negara demokrasi juga semakin mendorong pemindahan dana keluar dari Hongkong.

Lebih dari belasan orang konsultan di bidang imigrasi, pengacara, dan agen real estat mengatakan kepada Reuters bahwa banyak warga Hongkong sangat ingin memulai kehidupan baru di negara demokrasi. Setelah epidemi mereda nanti maka akan terjadi arus pemindahan dana yang lebih besar.

Menurut laporan, jumlah aplikasi visa ke Kanada dari warga Hongkong pada tahun 2020 telah meningkat sebanyak 10% menjadi 8.121 kasus. Negara seperti Inggris dan Australia juga merupakan tujuan migrasi populer bagi warga Hongkong.

Andrew Lo, CEO Anlex, sebuah perusahaan konsultan imigrasi yang berada di Hongkong mengatakan bahwa dalam 12 bulan terakhir, pihaknya telah membantu sekitar 36 keluarga berimigrasi ke Kanada, dan rata-rata keluarga itu membawa CAD. 1,5 juta ke Kanada.

Sebelum Inggris menyerahkan kembali bekas jajahannya ke Tiongkok pada tahun 1997, banyak warga Hongkong telah memutuskan untuk pindah bersama keluarganya ke kota-kota seperti Vancouver, Toronto di Kanada. Setelah mendapat kewarganegaraan Kanada, banyak dari mereka kembali ke Hongkong. Sehingga saat ini ada sekitar 300.000 orang warganegara Kanada di Hongkong, yang merupakan salah satu komunitas terbesar di luar Kanada.

Akhir tahun lalu, pemerintah Kanada juga mengadopsi langkah-langkah untuk memudahkan warga sipil Hongkong yang mengalami penindasan pemerintah komunis Tiongkok untuk mendapatkan izin kerja dan tempat tinggal permanen.

Pakar di bidang keimigrasian mengungkapkan bahwa meskipun waktu keberangkatan tertunda karena pembatasan perjalanan dan lambatnya waktu pemrosesan imigrasi, tetapi sebagian masih juga mentransfer dana mereka ke rekening bank di Kanada dan mulai melirik real estat di Kanada.

Mahima Poddar, kepala private banking Fairbank mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam saldo rekening yang terkait dengan warga sipil Hongkong.

Saldo rata-rata akun ini naik 30% antara bulan Juni tahun lalu dan pertengahan bulan Maret tahun ini, sedangkan akun yang tidak terkait dengan Hongkong hanya naik 4%.

Jean-Francois Harvey, pejabat yang mengkhususkan diri dalam memberikan layanan imigrasi kepada individu-individu Hongkong yang bermodal mengatakan bahwa sejak pertengahan tahun 2020, jumlah klien yang ingin pindah ke Kanada telah meningkat sebanyak 5 kali lipat.

Jean-Francois Harvey mengatakan bahwa dalam 12 bulan terakhir ini, kliennya paling sedikit telah mentransfer CAD. 1 juta dana mereka ke perbankan di Kanada, meskipun cukup banyak juga yang mentransfer dana berjumlah antara 5 juta hingga 10 juta dolar Kanada.

“Secara khusus, akibat luar biasa meningkatnya minat Kanada bagi warga sipil Hongkong sehingga selama periode COVID-19, kami terdesak untuk memperbesar kemampuan tim termasuk memperlebar ukuran kantor di Hongkong,” kata Jean-Francois Harvey.

Lebih jauh Jean-Francois Harvey menambahkan,  “Ini belum puncaknya lho, tetapi bakal menjadi gelombang”.

Clifford Ng, seorang pengacara asal Hongkong yang berimigrasi ke Kanada pada tahun 1975 dan kembali ke Hongkong pada tahun 1995 mengatakan, bahwa dia melihat klien yang datang untuk berkonsultasi tentang implikasi pajak jika pindah ke Kanada telah meningkat sampai 4 kali lipat dari waktu-waktu sebelumnya. (sin)

Video Rekomendasi :