Kematian Mendadak Mantan Walikota Shanghai Menarik Perhatian Adanya Pertikaian Internal Kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok

Jennifer Zeng dan Shawn Jiang

Semakin dekatnya Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok (PKT), kematian Yang Xiong, mantan Walikota Shanghai, menarik perhatian orang-orang pada perebutan kekuasaan di dalam Partai Komunis Tiongkok, khususnya antara Xi Jinping dengan mantan pemimpin Jiang Zemin.

Kongres Nasional ke-20 partai Komunis Tiongkok akan diadakan pada musim gugur tahun depan. Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok itu, diadakan setiap lima tahun untuk memutuskan siapa yang akan menjadi pemimpin berikutnya.

Menurut media resmi Partai Komunis Tiongkok, Yang Xiong meninggal dunia karena serangan jantung di Rumah Sakit Huashan Shanghai pada dini hari 12 April pada usia 68 tahun.

Harian Hong Kong Sing Tao mengutip Xu Shiping, mantan presiden dan kepala editor Shanghai Eastday Co., yang mengatakan bahwa Yang Xiong dibawa ke rumah sakit tersebut  sekitar pukul 10 malam pada 11 April. Kemudian sekitar dua jam kemudian, Yang Xiong dinyatakan meninggal dan rumah sakit memastikan bahwa Yang Xiong meninggal karena serangan jantung.

Yang Xiong Adalah Bagian Fraksi Jiang Zemin

Yang Xiong lahir pada November 1953 di kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang. Menurut media berbahasa Mandarin di luar negeri, Yang Xiong naik ke posisi Walikota Shanghai adalah karena terkait “dua Jiang” —Jiang Zemin dan putra sulung Jiang Zemin, bernama Jiang Mianheng.

Ketika Jiang Zemin adalah Sekretaris Komite Kota Shanghai, Yang Xiong adalah bawahannya. Yang Xiong juga adalah orang kepercayaan dan kaki tangan Jiang Mianheng. Orang-orang di Shanghai berspekulasi bahwa sementara Yang Xiong adalah walikota, ia hanyalah sebuah boneka dan bos yang sebenarnya adalah Jiang Mianheng.

Pada awal tahun 1990-an, Jiang Mianheng mendirikan Shanghai Alliance

Investment Ltd., dan bertindak sebagai ketua dewan direksi. Yang Xiong diangkat sebagai manajer umum.

Pada tahun 1999, Yang Xiong menjadi ketua dewan direksi Shanghai Airlines.

Pada tahun 2001, Yang Xiong memulai karir politiknya di Shanghai dan Jiang Mianheng membantu Yang Xiong untuk naik pangkat, menurut media Tiongkok. 

Mulai dari bulan Februari tahun 2001, Yang Xiong menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal, wakil walikota, anggota Komite Tetap Komite Kota Shanghai, dan wakil walikota eksekutif Shanghai.

Namun, pada Kongres Nasional ke-18 Partai Komunis Tiongkok pada tahun 2012, Yang Xiong, yang saat itu adalah Wakil Walikota Shanghai, tidak dipilih sebagai anggota, atau anggota pengganti, dari Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok — badan politik top Tiongkok, yang saat ini memiliki 205 anggota tetap dan 171 anggota pengganti. Ini adalah badan otoritas tertinggi Partai Komunis Tiongkok ketika Kongres Nasional tidak ada dalam sebuah sesi paripurna.

Pada 20 Desember 2012, Yang Xiong ditunjuk sebagai penjabat Walikota Shanghai, tepat di bawah Han Zheng, Sekretaris Komite Partai Komunis Tiongkok di Shanghai.

Pada 1 Februari 2013, Yang Xiong menjadi Walikota Shanghai, tetapi ia bukanlah seorang anggota Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok — hal ini belum pernah terjadi dalam kepemimpinan Shanghai.

Sekitar waktu itu, media Tiongkok di luar negeri melaporkan bahwa Xi Jinping ingin menunjuk seseorang yang dipercayainya sebagai Walikota Shanghai, tetapi Jiang Mianheng melangkah masuk. Xi Jinping gagal mencapai tujuannya karena Jiang Zemin dan keluarganya masih memiliki kekuatan dan pengaruh yang luar biasa di Shanghai.

Jiang Zemin menjadi Walikota Shanghai pada tahun 1985, dan kemudian

menjadi Sekretaris Komite Partai Komunis Tiongkok di Shanghai, sebelum ia naik ke puncak dan menjadi Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1989, setelah Pembantaian Lapangan Tiananmen. 

Putra sulung Jiang Zemin, bernama Jiang Mianheng, pindah ke Shanghai pada tahun 1993 setelah menyelesaikan gelar PhD di bidang Teknik Elektro di Universitas Drexel di Philadelphia di Amerika Serikat.

Penurunan Pangkat Yang Xiong: Sebuah Penghalang Karier

Menurut Chengming, majalah terbitan Hong Kong, Yang Xiong “diberi ceramah” oleh Komisi Sentral Partai Komunis Tiongkok untuk Inspeksi Disiplin. Dengan kata lain, Yang Xiong ditempatkan di bawah penyelidikan oleh pengawas anti-korupsi oleh pengawas internal Partai Komunis Tiongkok.

Yang Xiong kemudian diminta untuk mengkritik dirinya sendiri dan mengakui pelanggarannya depan Komite Tetap Komite Kota Shanghai. Ia mengaku menyalahgunakan kekuasaannya ketika ia menyetujui proyek, menerima suap, dan melakukan perselingkuhan.

Setelah Xi Jinping berkuasa pada tahun 2012, ia memulai pemberantasan 

sebuah kampanye anti-korupsi melalui Komisi Sentral Partai Komunis Tiongkok untuk Inspeksi Disiplin, dan membersihkan sejumlah besar pejabat senior — kebanyakan dari mereka adalah kubu Jiang Zemin.

Pada 17 Januari 2017, Yang Xiong mengundurkan diri sebagai Walikota Shanghai. Pada 24 Februari 2017, ia menjadi Wakil Ketua Kongres Rakyat Nasional Komite Urusan Keuangan dan Ekonomi.

Ini adalah perlakuan terburuk bagi seorang Walikota Shanghai dalam 26 tahun. Dengan kata kata, Yang Xiong diturunkan jabatanya. Semua mantan Walikota Shanghai berada setidaknya berada di tingkat wakil nasional dalam hal peringkat birokratnya.

Universitas ShanghaiTech

Pada hari yang sama saat Yang Xiong meninggal dunia, pada 12 April, Universitas ShanghaiTech menerbitkan sebuah artikel, berjudul, “Penghormatan yang Berduka atas Memori Kamerad Yang Xiong, Direktur Dewan Sekolah Universitas ShanghaiTech.”

Artikel sangat memuji kontribusi Yang Xiong kepada Universitas ShanghaiTech, dan menyebutkan bahwa Yang Xiong telah mengunjungi Universitas ShanghaiTech berkali-kali. Itu ketika ia masih menjabat sebagai Walikota Shanghai dan Wakil Sekretaris Partai Komunis Tiongkok di Shanghai.

Patut dicatat bahwa Universitas ShanghaiTech didirikan oleh Jiang Mianheng.

Pada 30 Juni 2019, dewan sekolah kedua Universitas ShanghaiTech didirikan dan mengadakan pertemuan pertamanya. 

Baik Jiang Mianheng maupun Yang Xiong adalah anggota dewan tersebut. Anggota lainnya mencakup Ding Zhongli, Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, dan Zhou Xiaochuan, Wakil Ketua Komite Nasional ke-12 Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, keduanya menjabat sebagai wakil tingkat nasional dalam hal posisi mereka dalam sistem politik Partai Komunis Tiongkok. Yang Xiong hanyalah seorang pejabat tingkat provinsi.

Foto grup anggota dewan di situs ShanghaiTech menunjukkan bahwa Yang Xiong sedang duduk di antara Ding Zhongli dan Zhou Xiaochuan — hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan.

Komentator urusan Tiongkok Li Yanming  kepada The Epoch Times dalam sebuah

wawancara mengatakan, bahwa hierarki resmi Partai Komunis Tiongkok adalah sangat ketat, dan susunan tempat duduk  adalah sangat penting dan selalu diatur dengan cermat. Yang paling orang penting selalu ditempatkan di tengah dalam foto grup.

Oleh karena itu, adalah sangat tidak biasa Yang Xiong berada di tengah, bukan di antara Ding Zhongli dan Zhou Xiaochuan. Li Yanming percaya bahwa kegagalan Yang Xiong untuk naik ke Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok sebagai Walikota Shanghai, adalah terkait dengan penindasan Xi Jinping terhadap keluarga Jiang Zemin. Sementara itu, Jiang Mianheng melawan dengan meminta Yang Xiong duduk di tengah foto grup itu.

Li Yanming berkata bahwa banyak pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok, memiliki umur yang panjang karena mereka memiliki hak istimewa untuk menerima perawatan medis terbaik. 

Banyak dari mereka telah hidup lebih dari 90 tahun, dan masih banyak juga pejabat senior yang masih menjabat di usia 68 tahun. Jadi, kematian Yang Xiong sangat mendadak, seorang pejabat senior di tingkat menteri yang juga menikmati hak istimewa perawatan medis, telah menarik beberapa spekulasi publik.

Li Yanming menunjukkan bahwa Lu Yachen, mantan Wakil Presiden Shanghai Electric Grup dan yang juga memiliki hubungan dengan keluarga Jiang Zemin, sedang diselidiki pada 7 April. Lima hari kemudian, Yang Xiong meninggal mendadak.

Li Yanming mengatakan, tak diragukan lagi keluarga Jiang Zemin dan faksi politik Jiang Zemin berada di bawah tekanan. Dikarenakan, Xi Jinping dapat meningkatkan kampanye anti-korupsi di antara para pejabat menjelang Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok. Secara luas diyakini bahwa Xi Jinping akan mencari masa jabatan ketiga, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah partai Komunis Tiongkok baru-baru ini. (Vv)