Kronologi Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang Kontak Saat Latihan Penembakan Torpedo di Perairan Bali

ETIndonesia- Kapal Selam KRI Nanggala 402 hilang kontak di Perairan Bali, Rabu (21/3/2021). Pada saat itu, kapal selam buatan Jerman tersebut sedang melaksanakan latihan penembakan torpedo.

Kepala Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad dikutip dari situs tni.mil.id merinci soal hilang kontaknya KRI Nanggala 402 dalam jumpa pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Kamis (22/4/2021).
Berikut kronologinya :

1-Pukul 03.46 WITA KRI Nanggala melaksanakan penyelaman.
2-Pukul 04.00 WITA melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8, yang merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala.
3-Pada pukul 04.25 saat Komandan Gugus Tugas Latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo, komunikasi dengan Nanggala sudah terputus.

Kapuspen TNI menjelaskan, pada saat ini TNI AL sedang melaksanakan pencarian di posisi terakhir kapal selam terdeteksi. Operasi pencarian itu sendiri sudah dimulai sejak kemarin sesaat setelah KRI Nanggala tidak muncul ke permukaan sesuai jadwal Latihan.

Adapun, alutsista yang sedang melaksanakan operasi pencarian KRI Nanggala 402 terdiri dari 5 KRI yaitu KRI Raden Eddy Martadinata 331, KRI Gusti Ngurah Rai 332, KRI Diponegoro 365, KRI dr. Soeharso 990, KRI Pulau Rimau 724 dan 1 helikopter TNI AL Helly Panther.

Selain itu, TNI juga mengerahkan KRI Rigel 933 yang merupakan kapal survey hydro oseanografi. Kapal ini memiliki kemampuan deteksi bawah air yang digunakan untuk beberapa operasi SAR yakni Lion Air di Tanjung Karawang dan Sriwijaya Air di Kep. Seribu.

Lebih lanjut Kapuspen TNI menyampaikan bahwa telah terdapat temuan tumpahan minyak dan bau solar dibeberapa lokasi yang berbeda, temuan tersebut terlihat secara visual oleh Helly Panther HS-4211 pada posisi 07o 49′ 74″ LS, 114o 50′ 78″ BT pada radius 150 m, KAL Bawean (lokasi tidak tercatat), KRI REM 331 posisi 07o 51′ 92″ LS, 114o 51′ 77″ BT, area seluas 150 m2.

“Namun dari temuan tersebut belum dapat disimpulkan sebagai bahan bakar kapal selam,” ujarnya.

Kapuspen mengtakan, laporan temuan minyak, KRI REM 331 juga melaporkan secara lisan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2.5 knots.

“Kontak tersebut kemudian hilang, sehingga masih tidak cukup data untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai Kapal Selam,” tambah Kapuspen TNI. (Puspen TNI/asr)

Video Rekomendasi :