Mantan Direktur Intelijen AS: Mengapa Komunis Tiongkok Merupakan Ancaman Nomor Satu?

NTDTV.com

Lembaga pemikir Amerika Serikat, “The Heritage Foundation” pada Senin (19/4/2021) menggelar sebuah forum, dan mantan direktur intelijen Amerika Serikat John Ratcliffe memberikan pidato tamu bertema, “Mengapa Komunis Tiongkok merupakan ancaman nomor satu bagi Amerika Serikat?”

Ratcliffe mengatakan: “Jika Anda benar-benar melihat apa yang dikatakan intelijen kepada kami, sebenarnya sangat jelas bahwa Tiongkok  merupakan ancaman terbesar bagi keamanan nasional Amerika Serikat.”

Ratcliffe menunjukkan bahwa Komunis Tiongkok mencoba menggantikan kepemimpinan dunia Amerika Serikat dengan mencuri kekayaan intelektual dan cara tidak pantas lainnya. Menurutnya ancaman Komunis Tiongkok berasal dari aspek ekonomi, militer, dan teknis, yang paling mengkhawatirkan aspek teknisnya.

“Tiongkok telah banyak berinvestasi dalam kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan biometrik. Mereka tahu bahwa ini dapat mempercepat penyempitan kesenjangan dengan Amerika Serikat,” kata Ratcliffe.

Ratcliffe juga menekankan bahwa di bidang luar angkasa, Komunis Tiongkok dan Rusia berusaha mengganggu sistem komunikasi Amerika Serikat. Untuk alasan ini, ia menerima Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat yang baru dibentuk sebagai anggota ke-18 dari sistem intelijen Amerika Serikat selama masa jabatannya untuk membantu komunitas intelijen memahami dan menganalisis ancaman luar angkasa.

Pada Desember tahun lalu, Ratcliffe, yang saat itu menjabat sebagai Direktur Intelijen Nasional Administrasi mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump, mendaftarkan Komunis Tiongkok sebagai ancaman nomor satu bagi keamanan nasional Amerika Serikat untuk pertama kalinya. 

Minggu lalu, Kantor Direktur Intelijen Nasional pemerintahan Biden merilis “Laporan Penilaian Ancaman 2021”, yang terus mencantumkan Komunis Tiongkok sebagai ancaman nomor satu bagi Amerika Serikat, yang mencerminkan konsensus kedua pemerintahan.

“Rudal Komunis Tiongkok dan Rusia dapat menembak satelit kita; laser dapat merusak sistem citra satelit kita. Dengan cara ini, mereka dapat menghalangi kemampuan ruang angkasa kita dan melemahkan keunggulan ruang angkasa kita,” kata Ratcliffe. 

Dalam forum tersebut, Ratcliffe juga menyinggung tentang ancaman dari Rusia, Korea Utara, Iran, dan negara lain ke Amerika Serikat.

Ratcliffe menilai, Amerika Serikat adalah ekonomi terbesar di dunia, Komunis Tiongkok di urutan kedua, dan Rusia bahkan tidak ada di sepuluh besar. Oleh karena itu, Rusia tidak fokus pada kuantitas ancaman terhadap Amerika Serikat, tetapi pada kualitas.

Menurut Ratcliffe negara-negara Eropa tampaknya berusaha menemukan keseimbangan antara Komunis Tiongkok dan Amerika Serikat dan tidak boleh menyinggung salah satu pihak. Akan tetapi hal itu tidak menguntungkan bagi diri mereka sendiri. Eropa harus bersatu dengan Amerika Serikat untuk bersama-sama melawan Komunis Tiongkok.

Ratcliffe menegaskan bahwa Eropa perlu berdiri dekat dengan Amerika Serikat karena mereka tidak dapat bersaing dengan Tiongkok, dan mereka tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk bersaing dengan Tiongkok, misalnya, wilayah-wilayah ini kecerdasan buatan. Oleh karena itu, kerja sama antara Amerika Serikat dan Eropa perlu lebih baik.

Komunis Tiongkok mencoba mengganggu tatanan internasional dan menantang cara hidup Amerika

The Heritage Foundation sebelumnya menyatakan bahwa sejak akhir Perang Dingin, kekuatan otoriter terus meningkat, dan untuk pertama kalinya upaya bermusuhan untuk mengganggu tatanan internasional dan menantang cara hidup Amerika. Untuk menghadapi ancaman ini, Komunitas Intelijen Amerika Serikat  harus mengalami perubahan terbesar sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

The Heritage Foundation mengatakan bahwa kita menghadapi gejolak geopolitik dalam skala global, dan “perang hibrida” yang dipicu oleh kampanye disinformasi yang meluas sedang meningkat. Selain itu, musuh Amerika menggunakan kemampuan teknologi yang berkembang pesat yang sebanding dengan Amerika Serikat, termasuk perang dunia maya.

Ratcliffe diangkat oleh mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2020. Ia menjadi Direktur Intelijen pada bulan Mei tahun itu, tetapi digantikan sejak Biden menjabat sebagai presiden Amerika Serikat..

Apakah badan intelijen Amerika Serikat siap menanggapi ancaman yang berkembang pesat dari Tiongkok, Rusia, dan sekutu terdekat mereka? 

Siaran pers mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan ini lebih baik dari John Ratcliffe. (hui)