Varian Baru Virus COVID-19 yang Ditemukan di India Menyebar ke 17 Negara

 oleh Li Mei dan Ming Yu

Sekitar 148,71 juta orang di seluruh dunia, tidak termasuk daratan Tiongkok yang menyembunyikan angka, hingga Rabu (28/4/2021) telah tercatat positif terinfeksi virus komunis Tiongkok (COVID-19),  lebih dari 3,13 juta orang meninggal dunia. 

India pada Selasa 27 April telah memecahkan rekor tertinggi dengan menambahkan 362.902 kasus yang dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 dan 3.285 orang meninggal dunia karenanya. Jadi jumlah total menjadi 18 juta kasus dikonfirmasi dan lebih dari 200.000 orang meninggal.

Varian virus B1617 yang menyebabkan lonjakan kasus di India kini telah muncul di setidaknya di 17 negara.

Para peneliti di New Delhi menemukan varian virus baru yakni B1618 yang daya penularannya lebih cepat dan lebih mampu menghindari penghalang yang dibentuk oleh kekebalan tubuh. Sejauh ini, mutan baru virus telah muncul di Amerika Serikat, Singapura, Swiss, Finlandia, dan tempat lainnya.

Pada saat yang sama, semakin banyak negara memberikan bantuan kepada India.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan pada Selasa 27 April bahwa Amerika Serikat segera akan mengirim bantuan berupa vaksin dan pasokan medis lainnya kepada India.

Ventilator dan generator oksigen dari Inggris telah tiba di New Delhi, dan lebih banyak pasokan medis telah diberangkatkan dari Australia, Jerman, dan Irlandia.

Spanyol juga berjanji akan mengirimkan 7 ton pasokan medis ke India segera.

Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez Laya mengatakan : “Tidak ada yang aman sampai kita semua aman. Ini juga cara kita menunjukkan dukungan timbal balik kepada negara-negara yang membutuhkan bantuan dari komunitas internasional”.

Pusat Penanggulangan Epidemi Thailand menyatakan, akibat merebaknya virus varian baru di India, Thailand akan menunda penandatanganan dokumen perjalanan bagi wisatawan asing asal India.

Pada Selasa 27 April Thailand menambahkan 2.179 kasus positif terinfeksi dan 15 kasus  kematian. Jumlah infeksi serta kematian menunjukkan lonjakan.

Pihak berwenang telah memerintahkan penutupan taman, stadion, bioskop, dan pusat penitipan anak di ibu kota Bangkok dari 26 April hingga 9 Mei.

Bangkok telah menjadi pusat gelombang baru epidemi. Bandara terpaksa juga difungsikan sebagai pusat vaksinasi mulai minggu ini. Staf maskapai dan petugas imigrasi jadi mengurusi hal yang berkaitan dengan vaksinasi penumpang ketimbang urusan penerbangan.

Pusat Pencegahan Epidemi Korea mengumumkan pada Rabu 28 April bahwa mulai 5 Mei, bagi mereka yang telah menyelesaikan vaksinasi dan masuk dari luar negeri, bahkan jika mereka telah melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi, selama hasil tes negatif dan tidak ada gejala, mereka tidak perlu melakukan karantina mandiri. Kecuali mereka yang datang dari negara yang kasus COVID-19 cukup serius seperti Afrika Selatan, Brasil dan lainnya.

Selain itu, bagi para wisatawan yang memasuki Korea Selatan setelah menerima suntikan vaksin buatan Rusia ‘Sputnik V’ dan buatan komunis Tiongkok ‘Sinovac’ atau ‘Sinopharm’ masih perlu menjalani karantina. (sin)