Profesor Kedokteran: Mewajibkan Anak-anak Pakai Masker adalah Paling Berbahaya

Zachary Stieber dan Jan Jekielek

Seorang profesor kedokteran di Universitas Stanford mengatakan bahwa mewajibkan anak-anak memakai masker adalah lebih banyak ruginya daripada manfaatnya. 

Dr. Jay Bhattacharya adalah seorang profesor kedokteran di Universitas Stanford. Ia adalah seorang ahli ekonomi di bidang kesehatan.

Dr. Jay Bhattacharya menasihati Gubernur Florida Ron DeSantis untuk tidak mewajibkan anak-anak memakai masker. Menurutnya mewajibkan anak-anak memakai masker adalah lebih banyak ruginya daripada manfaatnya.

“Saya memikirkan hal-hal dari sebuah sudut pandang biaya-manfaat, anda harus berpikir mengenai biaya dan manfaat dari setiap kebijakan yang akan ditetapkan sebelum anda membuat sebuah anjuran,” kata Dr. Jay Bhattacharya di acara “American Thought Leaders” grup media The Epoch Times.

Menurutnya, dalam kasus masker, bukti bahwa anak-anak menyebarkan penyakit Coronavirus bahkan tanpa memakai masker berarti anak-anak adalah penyebar penyakit Coronavirus yang sangat kurang efisien. Hal ini tidak seperti flu di mana anak-anak sebenarnya adalah penyebar penyakit yang efisien. 

Dalam kasus Coronavirus — untuk alasan-alasan yang tidak sepenuhnya dipahami — bahkan anak-anak yang tidak memakai masker adalah sangat kurang cenderung menyebarkan penyakit tersebut kepada orang dewasa, dibandingkan seorang orang dewasa yang adalah penyebar penyakit kepada orang dewasa yang lain.

Penelitian-penelitian menemukan bahwa anak-anak kecil lebih sedikit menularkan virus Komunis Tiongkok atau Covid 19  daripada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa. 

Penelitian-penelitian menunjukkan  anak-anak yang memakai masker seringkali merusak keefektifan masker dengan cara menyentuh maskernya dan berulang kali melepas maskernya. 

Beberapa penelitian menentukan faktor-faktor seperti iritasi, kesulitan bernapas, dan teman-temannya juga kurang menerima memakai masker dilaporkan oleh anak-anak yang memakai masker.

Dr. Jay Bhattacharya adalah seorang profesor kedokteran di Universitas Stanford

Menurut Dr. Jay Bhattacharya, karena anak-anak tidak memakai masker dengan benar dalam banyak kasus, bahkan manfaat terbatas adalah sangat jauh berkurang. Di sisi lain, ada dampak-dampak serius bagi perkembangan anak saat anak dan orang lain di sekitar anak memakai masker.

Anak-anak memiliki kebutuhan perkembangan yang mengharuskan mereka  melihat wajah orang lain. Belajar berbicara, misalnya, menuntut melihat pergerakan bibir. Bagi anak-anak yang sedikit lebih besar, mereka perlu melihat orang-orang, tubuh, anak-anak tersebut belajar bahasa tubuh, bagaimana berinteraksi secara sosial, dengan mengamati orang-orang. 

“Saat anda meminta anak-anak untuk memakai masker, anda memotong semua hal tersebut. Jadi anda memiliki kerugian-kerugian di satu sisi, dan sangat sedikit manfaat di sisi lain,” tambah Dr. Jay Bhattacharya.

Organisasi Kesehatan Dunia – WHO menganjurkan masker tidak perlu dipakai oleh anak-anak hingga usia 5 tahun dan para pembuat kebijakan menimbang fakta-fakta yang berbeda saat mempertimbangkan apakah akan memaksakan pemakaian masker untuk anak-anak berusia antara 6 tahun hingga 11 tahun, seperti intensitas penularan virus  Komunis Tiongkok yang menyebabkan penyakit COVID-19, di daerah tempat anak berada dan data terbaru mengenai penyebaran dari anak-anak.

Anak-anak tidak boleh memakai masker saat sedang berolahraga aktivitas fisik lainnya, meskipun anak-anak harus menjaga jarak setidaknya satu meter dari orang lainnya, kata pernyataan WHO.

WHO menambahkan bahwa masker dapat mengganggu proses pembelajaran di sekolah dan dapat berdampak negatif pada kegiatan seperti pendidikan jasmani dan waktu makan.

Beberapa gubernur Amerika Serikat mengamanatkan anak-anak untuk memakai masker. Di Michigan, pemerintahan Gubernur Gretchen Whitmer minggu lalu memerintahkan anak-anak berusia 2 tahun untuk mengenakan penutup.

Dr. Jay Bhattacharya juga menanggapi bagaimana YouTube baru-baru ini menghapus sebuah video dari sebuah pertemuan yang diadakan oleh DeSantis, Gubernur Florida, yang menampilkan DeSantis dan orang-orang lain berbicara mengenai kebijakan COVID-19. YouTube belum menanggapi permintaan komentar.

“Ini adalah benar-benar mengejutkan,” kata Profesor Dr. Jay Bhattacharya, menambahkan bahwa terlibat dalam ilmu pengetahuan  berarti menimbang berbagai bukti terhadap berbagai hal.

“Saya pikir sebuah diskusi yang sehat,  jika YouTube menganggap bahwa anak-anak harus memakai masker, maka buatlah argumen itu. Tunjukkan buktinya kepada kami, tunjukkan alasan anda kepada kami, dan kita dapat berdiskusi,” kata Dr. Jay Bhattacharya mengenai  video  yang masih tersedia di situs lain itu.

Dr. Jay Bhattacharya menegaskan, “Jadi mereka sebenarnya tidak berusaha melindungi publik dari cara yang efektif, apa yang mereka coba lakukan adalah mereka ingin memperingatkan publik bahwa ini adalah gagasan yang berbahaya.”

“Nah, jika mereka akan melakukan itu, mereka memiliki kewajiban moral untuk benar-benar membuat argumen-argumen. Mereka baru saja menyensornya. Mereka ingin membuat aura anda ini seharusnya tidak mendengar gagasan ini, seolah-olah itu adalah buku yang dilarang. Daripada berdebat mengapa buku yang dilarang itu adalah buruk, mereka hanya mengatakan hal itu harus dilarang. Mereka adalah pewaris moral dari para pembakar buku.”  (Vv)