Untuk melawan Tiongkok dan Rusia, Angkatan Darat AS Usulkan Strategi Baru Senjata Hipersonik

Jinshi – NTD

Senjata hipersonik mengacu pada sistem senjata yang mampu melesat melebihi 5 kali kecepatan suara. Departemen Pertahanan AS baru-baru ini mengusulkan strategi modernisasi senjata hipersonik sebagai respon atas ancaman dari Tiongkok dan Rusia.

Senjata hipersonik tidak hanya soal kecepatan, tetapi juga memiliki mobilitas  tinggi. Senjata ini dapat terbang pada berbagai ketinggian. Bahkan, dapat menyerang berbagai sasaran yang jaraknya ratusan bahkan ribuan mil dalam waktu sepuluh menit.

Michael E. White, kepala senjata hipersonik di Pentagon, mengatakan  militer AS sedang menerapkan strategi “kekalahan bertingkat” yang komprehensif. Direncanakan untuk mengerahkan serangkaian senjata serangan hipersonik yang diluncurkan di udara, darat dan laut.

Pada Oktober tahun lalu, militer AS menyampaikan konsep senjata hipersonik jenis baru. Senjata ini dapat dipasang pada truk militer. Setelah rudal ditembakkan, ia dapat mencapai puncak atmosfer dan tetap berada di luar sistem pertahanan rudal selama penerbangan hingga mengenai target.

Militer AS juga mempertimbangkan mengangkut senjata hipersonik pada pesawat pembom B-1B. 

Pesawat B-1B adalah pembom strategis jarak jauh Angkatan Udara AS. Angkatan Udara percaya bahwa, hingga 31 rudal hipersonik ARRW dapat dipasang pada pembom B-1B. Rudal dapat dibawa secara internal atau dipasang secara eksternal di badan pesawat.

Menteri Pertahanan AS, Marks Esper pada saat itu berkata : pihaknya akan meningkatkan investasi jangka panjang dalam penelitian dan pengembangan senjata hipersonik. Dalam beberapa tahun ke depan, AS akan menambahkan $ 5 miliar untuk penelitian dan pengembangan senjata ini. 

Departemen Pertahanan AS mulai meningkatkan penelitian dan pengembangan senjata hipersonik pada tahun 2018, untuk menerapkan “Strategi Pertahanan Nasional” yang dirilis tahun tersebut.

Mark Esper pada 2020 lalu mengatakan, AS berencana untuk memperoleh kemampuan hipersonik ini beberapa tahun sebelumnya.

Pada Maret 2020, militer AS berhasil menguji prototipe rudal hipersonik tanpa senjata. Prototipe rudal itu, terbang dengan kecepatan lebih dari 5 kali kecepatan suara dan mendarat di titik yang ditentukan.

Keberhasilan peluncuran uji coba ini, dianggap sebagai tonggak utama dalam bidang ini. Tujuan militer AS adalah untuk menggunakan senjata hipersonik dalam pertempuran sebenarnya pada pertengahan tahun 2020-an. (hui)