Virus Mutan Ganda India Lebih Mudah Menular, Menghindari dari Antibodi Vaksin

Ye Enjie  – NTDTV Asia-Pacific TV

Ilmuwan Inggris memperingatkan virus varian baru India lebih menular. Bahkan, kepala ilmuwan WHO juga mengatakan  virus varian itu mungkin dapat melawan vaksin atau antibodi seseorang, Para ahli dari Taiwan menunjukkan, virus varian India mungkin mampu menghindari vaksin yang ada dengan perlindungan hanya 10% hingga 25% sehingga mengarah ke gelombang epidemi ketiga di dunia.

Siaran New Delhi TV  melaporkan: “Dalam 24 jam terakhir saja, 366.161 kasus baru telah didiagnosis. Dalam 24 jam terakhir, 3.754 orang telah meninggal dunia.”

Laporan itu menunjukkan jumlah kasus baru yang dikonfirmasi dan kematian dalam sehari di India tetap tinggi. Pada tanggal 9 mei 2021, Kementerian Pertahanan India mengumumkan perekrutan ratusan pensiunan staf medis militer untuk mendukung sistem medis negara itu. Diperkirakan sekitar 400 pensiunan petugas medis akan dilibatkan. Sedangkan masa kontrak akan mencapai 11 bulan.

Epidemi yang meledak di India dengan cepat, terkait dengan virus mutan B.1.617.2, yang  didaftarkan oleh Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) sebagai “varian yang menjadi perhatian”. 

Jeff Barrett, Direktur Genomics di Wellcome Sanger Institute di Inggris, mengatakan, infektivitas varian B.1.617.2 mungkin sebanding virus dengan B.117 Kent , yang menyebabkan gelombang kedua epidemi di Inggris.

Jeff Barrett mengatakan, Virus varian B.117 Kent akan menyebar dengan cepat dan komprehensif setiap kali masuk ke tempat baru di Inggris. Orang-orang sudah melihat hal serupa di negara lain.  B.1.617.2 Virus  mutan asli B.1.617 ditemukan pertama kali pada bulan Oktober tahun lalu. 

Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengatakan, situasi terkini di India menunjukkan bahwa varian B.1.617 adalah virus dengan penyebaran yang sangat kuat.

Swaminathan pada 8 Mei menegaskan, faktanya, jumlah B.1.617 yang dilaporkan oleh India meningkat. Jika Anda melihat pada rasio 617,  melebihi varian lain dari virus di India. WHO masih tidak secara resmi memasukkan B.1.617 dalam daftar “varian mencurigakan”, tetapi virus varian ini juga dianggap cukup berbahaya.

Swaminathan menuturkan, pihaknya masin menunggu data-data dari laboratorium dan data penelitian klinis dan epidemiologi untuk memastikan apakah B.1.617 lebih mudah menyebar dan lebih mungkin menyebabkan penyakit klinis yang parah. Atau memang lebih antagonis terhadap antibodi. Disebutkan, varian B.1.617 memang memenuhi beberapa kriteria, tetapi ilmuwan WHO belum secara resmi menyebutnya sebagai “varian yang mencurigakan.” 

Gelombang epidemi di India ini turut berdampak pada sektor perekonomian. Lonjakan permintaan oksigen untuk pasien yang dikonfirmasi, memaksa industri untuk mengirim oksigen dari pabrik ke rumah sakit. 

Untuk alasan ini, JSW Steel Ltd, sebuah  perusahaan pembuat baja multinasional India yang berbasis di Mumbai, Maharashtra, memangkas produksinya hampir 10%. 

Chairman JSW Steel Ltd, Sajjan Jindal mengatakan bahwa, menyelamatkan nyawa lebih penting daripada produksi baja. Pihaknya, akan terus meningkatkan pasokan oksigen medis. (hui)