Perusahaan Peralatan Pengawasan Tiongkok Berhubungan Dekat dengan Militer Tiongkok

oleh Jing Shi

Sebuah laporan industri terbaru menunjukkan bahwa perusahaan peralatan pengawasan terbesar di dunia ‘Hikvision’ ternyata memiliki hubungan jangka panjang dengan militer Tiongkok. Sebelumnya, pemerintah AS telah memasukkan Hikvision ke daftar hitam sebagai pertimbangan terhadap keamanan nasional.

Laporan terbaru dari IPVM, sebuah organisasi AS yang berkecimpung dalam penelitian terhadap industri pengawasan kamera sirkuit pendek menemukan bahwa perusahaan Hikvision, Hangzhou memiliki hubungan dekat dengan militer komunis Tiongkok, selain itu perusahaan juga memasok kamera pengawasan dan drone kepada Angkatan Udara Tiongkok.

Tahun lalu, Kementerian Pertahanan AS memasukkan Hikvision dalam daftar hitam pertahanan nasional dengan alasan bahwa Hikvision memiliki hubungan dekat dengan militer Tiongkok”.

Pada Oktober tahun sebelumnya (2019), Kementerian Perdagangan AS menuduh Hikvision ikut terlibat dalam penganiayaan terhadap warga etnis Uighur di Xinjiang dan memasukkannya ke dalam daftar entitas larangan ekspor AS. Hikvision membantah tuduhan tersebut, tetapi laporan IPVM memberikan bukti terbaru.

Menurut informasi publik, IPVM menemukan bahwa sejak tahun 2014 perusahaan Hikvision sudah dianggap sebagai pemasok utama ke militer Tiongkok. Pada tahun 2019, Hikvision menjual drone ke Angkatan Udara Tiongkok. Pada bulan Maret tahun ini, media resmi pemerintah komunis Tiongkok menyiarkan gambar seorang tentara yang memegang senjata pengacak drone yang tertera merek dagang Hikvision.

Situs web Hikvision juga menjelaskan bagaimana teknologi perusahaannya telah berhasil meningkatkan kinerja rudal, tank, dan senjata Tiongkok lainnya. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa setelah dilakukan penelitian oleh ahli senjata dan komandan tentara Tiongkok, mereka merekomendasikan penggunaan peralatan fotografi buatan Hikvision.

Conor Healy, Penanggung jawab IPVM kepada media ‘Epoch Times’ mengatakan bahwa bukti-bukti ini mengkonfirmasi hubungan erat antara perusahaan Hikvision dengan pihak militer komunis Tiongkok.

“Ini semua didasarkan pada informasi yang diberikan oleh pemerintah dan situs web perusahaan Hikvision sendiri”, kata Conor Healy. “Hubungan mereka dengan pihak militer komunis Tiongkok sangat kuat dan erat. Saya pikir menunjukkan hal ini adalah sangat penting agar kita dapat memahami sifat dari perusahaan tersebut dan apa yang perusahaan lakukan di Tiongkok”.

Mengenai laporan IPVM, tanggapan Hikvision masih saja seperti dulu yakni menyangkal hubungannya dengan militer Tiongkok, tetapi mengatakan bahwa beberapa produk komersial mereka dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sipil dan militer.

Dalam hal ini, Conor Healy menunjukkan bahwa antara Hikvision dengan militer Tiongkok memiliki hubungan kerja sama yang melebihi batas normal.

“Jika Hikvision dan militer Tiongkok hanyalah berhubungan secara normal, mengapa mereka menyangkalnya ?”, tanya Healy. “Hikvision adalah perusahaan peralatan pengawasan terbesar di dunia, dan produknya ada di seluruh Amerika Serikat. Mereka telah menciptakan risiko yang signifikan buat dunia maya, dan telah ditemukan bahwa kamera mereka memiliki pintu belakang”.

Pemegang saham terbesar perusahaan Hikvision adalah anak perusahaan dari China Electronics Technology Group, sebuah perusahaan BUMN komunis Tiongkok. Di Amerika Serikat, Hikvision terutama menyediakan kamera keamanan untuk rumah tangga dan bisnis, tetapi terkadang juga digunakan pada fasilitas sensitif. Pada tahun 2017, militer AS membongkar kamera Hikvision yang dipasang di pangkalan militer di Missouri.

Pemerintahan Trump telah mengambil sejumlah tindakan terhadap perusahaan Hikvision. Pada Maret tahun ini, Komisi Komunikasi Federal di bawah yurisdiksi pemerintahan Joe Biden juga memasukkan 5 perusahaan teknologi komunis Tiongkok, termasuk Hikvision ke dalam daftar hitam entitas yang membahayakan keamanan nasional Amerika Serikat. (sin)