Demo Anti-Pemerintah di Kolombia Berlanjut, Tentara Diterjunkan Hingga Demonstran Tewas Ditindak Aparat

Li Qingyi dan laporan komprehensif Shang Jing – NTD

“Demonstrasi anti-pemerintah” Kolombia sudah berlangsung selama lebih dari sebulan. Pihak berwenang memberlakukan jam malam pada Jumat (28/5/2021) malam. Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa mereka akan terus turun ke jalan demi masa depan anak-anak mereka dan negara.

Terjadi peningkatan Ketegangan di jalan-jalan Kolombia. Para pengunjuk rasa melemparkan batu ke aparat. Kemudian, aparat membalasnya dengan menembakkan gas air mata.

Pada Jumat (28/5), empat orang tewas dalam protes dan bentrokan.

Di Madrid, pengunjuk rasa menyerang kendaraan lapis baja dengan meriam air.

Di ibu kota Bogotá, para demonstran bernyanyi dan menari. Mereka bersumpah untuk terus turun ke jalan.

Seorang Pengunjuk rasa, John Baquero berkata : “Kami berpawai untuk hak-hak anak-anak dan masa depan negara. Kami melihat kekerasan yang disebabkan oleh pemerintah. Kami tidak berada di kelompok kiri atau kanan. Kami hanya ingin mengubah negara dan membiarkan unsur korupsi hengkang. “

Aksi protes di Kolombia sudah berlangsung sejak 28 April hingga sekarang, dan puluhan ribu orang di seluruh negeri ikut turun ke jalan. Demonstran menentang reformasi kenaikan pajak yang diperkenalkan oleh Presiden Ivan Duque yakni reformasi medis, mengupayakan pendapatan minimum, dan memberikan kesempatan bagi kaum muda.

Saat ini, negosiasi antara pemerintah dan penyelenggara protes menemui jalan buntu.

Presiden Kolombia Ivan Duque sudah mengumumkan pengiriman pasukan ke provinsi dan kota barat untuk mendukung polisi setempat.

Presiden Kolombia Ivan Duque berkata : “Kami  melihat vandalisme dan penghancuran infrastruktur publik. Mulai malam ini, tentara akan dikerahkan secara maksimal untuk membantu polisi  di provinsi Cali dan Valais.”

Pihak berwenang Kolombia mengonfirmasi bahwa pada 27 Mei 2021, sebanyak 17 orang tewas dalam protes tersebut. Namun demikian, menurut organisasi hak asasi manusia, lebih dari 40 orang tewas di tangan aparat.  (hui)