Setelah Diberangus dan Pimpinannya Ditangkap, Aset “Apple Daily” Dibekukan

Luo Tingting

Penasihat Jimmy Lai, Mark Simon, saat ini berada di Amerika Serikat. Dalam wawancara telepon dengan Reuters pada 21 Juni, dia mengatakan bahwa Apple Daily tak memiliki saluran untuk mendapatkan dana. Oleh karena itu, mungkin terpaksa ditutup dalam beberapa hari.

Simon berkata, “Kami pikir kami bisa sampai akhir bulan ini, tapi semakin sulit. Sebenarnya dalam beberapa hari.”

Dia mengatakan, layanan perbankan Apple Daily juga diblokir. Pengecer surat kabar juga mencoba mentransfer uang ke rekening Apple tetapi juga ditolak. Pihaknya, tidak dapat menggunakan  perbankan. Beberapa vendor surat kabar juga ingin membantu. Pihaknya, ingin mencari tahu alasannya, akan tetapi ditolak .”

Simon juga mengatakan bahwa direksi Nexmedia, akan menggelar rapat pada 21 Juni untuk membahas langkah selanjutnya.

Dalam wawancara dengan Bloomberg, dia mengatakan rapat dewan direksi akan memutuskan apakah akan menutup Apple Daily.

Jimmy Lai adalah pendiri dan pemegang saham utama Next Media dan Apple Daily. Pada Agustus tahun lalu, ia ditangkap karena dituduh “berkolusi dengan negara asing atau pasukan asing untuk membahayakan keamanan nasional” dalam Undang-Undang Keamanan Nasional versi Hong Kong.

Pada April tahun ini, Jimmy Lai didakwa dengan sejumlah tuduhan merancang dan mengorganisir demonstrasi tanpa persetujuan, selama gerakan anti-transmisi. Dia dijatuhi hukuman gabungan 20 bulan penjara. Dia sendiri telah menjalani hukumannya di penjara .

Pada 17 Juni, polisi Hong Kong mengerahkan lebih dari 500 petugas polisi untuk menggeledah gedung “Apple Daily”. Polisi juga menangkap lima pejabat senior One Media dan Apple Daily. Alasannya,  mereka dicurigai melanggar “UU Keamanan Nasional versi Hong Kong.”

Zhang Jianhong, Chief Executive Officer Next Media, dan Luo Weiguang, Pemimpin Redaksi Apple Daily, didakwa melanggar Pasal 29 “Undang-Undang Keamanan Nasional Versi Hong Kong”  dan “kejahatan berkolusi dengan negara asing atau pihak asing” yang dituding membahayakan keamanan nasional.” Mereka terlihat di pengadilan pada 19 Juni, tetapi permohonan jaminan mereka ditolak.

Zhou Daquan, chief operating officer Next Media, Chen Peimin, wakil presiden “Apple Daily”, dan Zhang Zhiwei, direktur platform “Apple News”, diberikan jaminan pada 18 Juni.

Polisi Hong Kong juga membekukan aset senilai 18 juta dolar Hong Kong, termasuk Apple Daily Co., Ltd., Apple Daily Printing Co., Ltd. dan AD Internet Ltd.

“Apple Daily” mengatakan bahwa Next Media akan menulis surat kepada Biro Keamanan pada 21 Juni untuk  mencairkan beberapa aset mereka. Jika permohonan gagal, maka akan menempuh persetujuan dari pengadilan untuk mencabut pembekuan aset. 

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengecam keras tindakan penangkapan dan penggerebekan tersebut. Ia menyerukan segera pembebasan terhadap mereka yang ditangkap.

Price mengatakan : “Upaya untuk membendung kebebasan media dan membatasi arus informasi yang bebas, tidak hanya merusak sistem demokrasi Hong Kong, tetapi juga merusak kredibilitas dan semangat Hong Kong sebagai pusat internasional.”

Dia menekankan, sebagaimana yang diketahui oleh banyak orang, dalam industri berita, bertukar pendapat dengan orang asing tak boleh dianggap sebagai kejahatan.

Pada hari yang sama, Uni Eropa dan pemerintah Inggris juga mengutuk Komunis Tiongkok, karena menggunakan undang-undang keamanan nasional  untuk menekan para pembangkang dan media.

Juru bicara Uni Eropa, Nabila Massrali mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Ini lebih lanjut menunjukkan bagaimana undang-undang keamanan nasional digunakan untuk melumpuhkan media dan kebebasan berbicara Hong Kong.  Semua hak yang ada dari warga Hong Kong dan kebebasan sepenuhnya dilindungi, termasuk kebebasan pers .”

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan, “Kebebasan pers adalah salah satu hak yang dijanjikan Tiongkok(Komunis Tiongkok) untuk dilindungi dalam “Pernyataan Bersama” dan harus dihormati.” (hui)