Kebakaran Sekolah Bela Diri yang Menewaskan Belasan Siswa Ditutupi oleh Media Daratan Tiongkok dengan Berita Ambruknya Kondominium di AS

Changchun

Menjelang “perayaan pesta seabad” Partai Komunis Komunis Tiongkok. Kini Komunis Tiongkok terus memperkuat kendalinya terhadap berita negatif. Beberapa hari  lalu, kebakaran terjadi di sekolah seni bela diri di Henan, menewaskan 18 siswa. Akan tetapi berita itu, diredam dan diblokir oleh media Tiongkok, sementara runtuhnya kondominium di Florida,  Amerika Serikat termasuk dalam berita utama dan dimasukkan dalam daftar pencarian terpanas.

Kebakaran terjadi di sekolah bela diri Zhenxing Wuguan di Jalan Utara, Kota Yuanxiang, Kabupaten Zhecheng, Kota Shangqiu, Provinsi Henan, Tiongkok, pada Jumat, 25 Juni 2021 sekitar pukul 3 pagi waktu setempat. Insiden itu menewaskan 18 orang dan melukai 16 lainnya. Korban tewas adalah semua siswa asrama di Wuguan, berusia antara 7 dan 16 tahun.

Menurut laporan, lantai pertama Aula Zhenxing Wushu adalah aula seni bela diri dan restoran, dan lantai dua untuk akomodasi siswa. 

Saat kebakaran melanda, total 34 siswa di aula seni bela diri sedang tidur di lantai dua. Kebakaran terjadi di lantai satu, karena tidak ada sistem pencegahan kebakaran, asap dalam jumlah besar dengan cepat menyebar ke lantai dua. Hingga tangga tertutup oleh kepulan asap dan kobaran api yang menyulitkan siswa untuk melarikan diri.

Namun demikian, kecelakaan tragis menyebabkan banyak korban ini tidak mendapat perhatian yang layak, hampir semua portal berita  daratan Tiongkok meremehkannya. Bahkan, dilenyapkan  dalam daftar pencarian di internet. Sebaliknya, runtuhnya kondominium di Miami, Florida yang terjadi sehari sebelumnya di Amerika Serikat, yang menjadi berita utama berbagai media dan terdaftar sebagai hot topik.

Zheng Haochang, seorang komentator urusan terkini di AS menilai: “Sebagai corong partai, media Tiongkok memiliki taktik pelaporan yang sama, yaitu meremehkan Amerika Serikat. Oleh karena itu, runtuhnya gedung di Florida adalah hal yang buruk di Amerika Serikat. Berita negatif Tiongkok seperti kebakaran di Tiongkok  dilaporkan dengan cara yang tak mencolok. Jika bisa, maka sama sekali tidak dilaporkan. Juru berita selalu seperti ini, dan ini sudah sering terjadi.”

Zheng Haochang menambahkan, kebakaran hebat di Henan terjadi tepat sebelum 1 Juli, dan pihak berwenang mengambil apa yang disebut “perayaan pesta seabad” dengan sangat serius untuk menjaga stabilitas. Tujuannya, untuk mempertahankan wajah partai. Berita inipun pada akhirnya diblokir dengan parah.

Zheng Haochang mengatakan, Pihak berwenang juga ingin menutupi ledakan besar di pasar sayur Hubei , tetapi masalahnya terlalu besar untuk tidak diliput sama sekali. Wartawan media asing semua datang ke tempat kejadian untuk mengambil foto, jadi mereka hanya bisa perlahan-lahan meredakannya. Kali ini kebakaran di Henan. Berita ini hampir sepenuhnya diblokir, dan hanya ada sedikit photo yang dapat diedarkan. Dapat dilihat bahwa Komunis Tiongkok memperketat ini.”

Di Internet, banyak netizen daratan Tiongkok sangat kecewa dengan penindasan dari pihak berwenang atas berita kebakaran Henan. Mereka mempertanyakan: “Ini bukan dalam pencarian terpanas? Bahkan tidak menjadi berita panas di kota tempat kejadian. Apakah nyawa anak bukan nyawa manusia?” Hal yang paling menakutkan tentang kejadian ini adalah Media mainstream pada dasarnya membisu, dan kemudian setiap hari melaporkan penderitaan di negara asing. Uang pembayar pajak digunakan untuk memperhatikan orang asing.” 

Beberapa netizen juga menyindir: “Itu menyiratkan bahwa Nyawa orang Tiongkok tidak semahal nyawa orang Amerika.”

Setelah kebakaran terjadi, ada laporan bahwa tetangga di dekat aula seni bela diri mendengar tangisan anak-anak di dalam api. Namun, beberapa video dan laporan terkait langsung dihapus.

Wartawan mencari dan menemukan tautan yang relevan di Tencent.com telah kedaluwarsa, mengatakan bahwa “konten yang diakses hilang”. Kemudian secara otomatis beralih ke berita disebut terpanas yakni “runtuhnya gedung di Miami, Amerika”.

Selain itu, menurut sebuah laporan oleh “Deutsche Welle”, lebih dari 100 komentar diblokir di akun Weibo resmi corong Komunis Tiongkok “Global Times”. Weibo mengingatkan: “Beberapa komentar tidak akan ditampilkan sementara karena kebijakan pemfilteran.”

Wang Jing, seorang jurnalis warga Tianwang64.com menyebutkan : “Komunis Tiongkok selalu memblokir semua jenis berita orang atau insiden yang benar-benar terjadi di Tiongkok. Alasan mendasarnya adalah bahwa Komunis Tiongkok menganggap melestarikan korupsi dan kediktatorannya lebih penting daripada apa pun.  Oleh karena itu, Tidak peduli dengan hidup dan mati rakyat biasa. ”

Wang Jing juga mengatakan bahwa, Komunis Tiongkok sangat jelas bahwa semua yang dimilikinya didasarkan pada kebohongan dan kemunafikan. Jika rakyat Tiongkok mengetahui bahwa tragedi ini terjadi di sekitar mereka setiap saat, maka harus belajar lebih banyak  tentang kebenaran. Selain itu, menyadari bahwa Komunis Tiongkok sudah menipu mereka. Maka rezim Komunis Tiongkok kemungkinan besar akan runtuh dalam semalam.

Menurut Wang Jing, Komunis Tiongkok selalu mencoba untuk mengalihkan tekanan pada pemerintahan domestiknya dan perhatian orang-orang Tiongkok. Bahkan jika tidak ada berita negatif tentang demokrasi Barat seperti Amerika Serikat, Komunis Tiongkok dapat membuatnya sesuai dengan kebutuhannya. Tujuannya, untuk mengalihkan ketidakpuasan rakyat domestik dari pemerintahan Komunis Tiongkok.”

Baru-baru ini, ada banyak kecelakaan ganas di daratan Tiongkok, dan banyak yang terjadi hanya di Juni saja.

Pada 4 Juni, bencana pertambangan terjadi di Hebi, Henan, menewaskan 8 orang.

Pada 12 juni, kebocoran gas kimia terjadi di Guiyang, Guizhou, menyebabkan 8 kematian dan 3 luka-luka.

Pada 13 Juni, ledakan gas skala besar terjadi di pasar di Kota Shiyan, Provinsi Hubei yang menyebabkan 25 orang tewas dan 37 luka parah. (hui)