Kritik Pemerintah Soal Habisnya Stok Oksigen, Ekonom Faisal Basri : Katanya Cukup Tapi Rumah Sakit Banyak Teriak Kehabisan

ETIndonesia – Rumah Sakit kini dilanda kehabisan pasokan oksigen yang sebenarnya sangat diperlukan oleh banyak pasien tak hanya bagi pasien COVID-19 semata. Kejadian itu dikiritik keras oleh ekonom senior Faisal Basri.

Melalui akun Twitter pribadinya, @FaisalBasri, ia menilai pemerintah sudah seperti ungovernable government yang berarti pemerintah yang tidak teratur.

Bahkan tak hanya kebutuhan pasokan oksigen yang disebut cukup, soal ketersediaan anggaran juga disindirnya. Padahal pemerintah mengklaim tak masalah dengan keuangan.Akan tetapi, faktanya pembayaran kepada rumah sakit terhenti hingga intensif kepada tenaga Kesehatan.

“Ungovernable government: pemerintah bilang tabung oksigen cukup, tapi kian banyak rumah sakit teriak kehabisan tabung oksigen; pemerintah bilang uang cukup, tapi nunggak pembayaran rumah sakit dan insentif tenaga kesehatan yg bertarung nyawa demi menyelamatkan pasien covid,” demikian cuitan Faisal Basri dikutip Minggu (4/7/2021).

Melansir dari koranbernas.id, sempat beredar surat permohonan dukungan dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta untuk kebutuhan oksigen di Rumah Sakit itu.  Surat permohonan dukungan ditujukan kepada Menkes RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Gubernur DIY, BPBD, Dinas Kesehatan, Persi dan Dewan Pengawas.

Surat tersebut RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta akan mengalami penurunan pada  Sabtu, 3 Juli 2021 mulai pukul 16.00 WIB. Kemudian kehabisan pasokan yang  diperkirakan pada pukul 18.00 WIB.

Ketika dikonfirmasi media,  Humas RSUP Dr Sadjito, Banu Hermawan menyebutkan pasien yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB,  jumlahnya 33 pasien. Ia menyebutkan, tak semuanya pasien COVID-19 sedangkan kematian pasien karena terjadinya krisis klinis yang memburuk.  (asr)