Selama 2 Pekan Muslim Kanada Berjalan Kaki Melancarkan Protes Atas Pelanggaran HAM Komunis Tiongkok

 oleh Li Zhaoxi

Pemerintah komunis Tiongkok masih terus melanggar hak asasi manusia etnis Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang. Dengan semakin kuatnya seruan untuk memastikan keamanan etnis minoritas di daratan Tiongkok, East Turkistan Association of Canada (Asosiasi Turkistan Timur Kanada) meluncurkan protes terhadap pemerintah komunis Tiongkok yang melanggar hak asasi manusia selama 15 hari dengan cara berjalan kaki.

Menurut media India ‘Asia News International’ (ANI) pada Senin 5 Juli, kegiatan pawai Muslim di Kanada dimulai dari Kota Toronto pada 4 Juli dan akan berakhir di Kota Ottawa. Tujuan dari penyelenggara acara tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran umat manusia akan genosida di Turkestan Timur yaitu, Xinjiang, Tiongkok .

Penyelenggara juga bertujuan untuk memberikan penghormatan tertinggi kepada para etnis Uighur, yang mana menjadi korban dalam pembantaian di Kota Urumqi pada 5 Juli 2009 yang dilakukan oleh pemerintah komunis Tiongkok. 

Selain itu penyelenggara juga ingin memberikan tekanan kepada pemerintah Justin Trudeau, agar segera mengambil tindakan setelah mengeluarkan mosi pada bulan Februari lalu, yang mengakui bahwa penindasan terhadap Uighur itu adalah tindakan genosida.

Tahun ini menandai peringatan 12 tahun peristiwa kekerasan 2009 di Urumqi, Xinjiang . 

Pada  5 Juli 2009, ribuan orang warga Uighur turun ke jalan-jalan di Urumqi, berpawai untuk menuntut agar pemerintah menghormati hak-hak dasar mereka. 

Di Tiongkok, kebebasan berserikat dan hak untuk berunjuk rasa hampir tidak ada. 

Polisi komunis Tiongkok dan pasukan keamanan, kemudian menggunakan senjata api memberondong ratusan orang warga Uighur yang ikut dalam unjuk rasa, menyebabkan ratusan orang ditangkap, dibunuh atau dihilangkan.

Laporan yang dibuat oleh organisasi non-pemerintah berdasarkan wawancara dengan saksi menunjukkan bahwa, pasukan keamanan komunis Tiongkok sengaja menggunakan peluru tajam untuk menghadapi para pengunjuk rasa.

Bilal Malik, anggota Asosiasi Turkistan Timur Kanada mengatakan : “Untuk pawai kebebasan ini, saya ingin meminta kepada pemerintah Kanada. Pertama, pemerintah Kanada perlu secara resmi mengakui masalah Uighur adalah masalah genosida. Kedua, menyerukan pemboikotan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, karena komunis Tiongkok menyelenggarakan acara ini sambil melakukan genosida, Jadi berimplikasi terhadap moral”.

Menurut perkiraan Kementerian Luar Negeri AS, sejak tahun 2017, terdapat setidaknya 800.000 hingga 2 juta orang warga etnis Uighur, Kazakh, dan etnis minoritas lainnya di Xinjiang  telah ditahan di “kamp-kamp pendidikan ulang”, yang tak lain adalah kamp-kamp konsentrasi. 

Meski demikian, pemerintah komunis Tiongkok selalu mengklaim bahwa “pusat pelatihan kejuruan bertujuan untuk memerangi ekstremisme”. (sin)