Mutasi Abnormal Varian Lambda dari Peru yang Menyerang 31 Negara Menimbulkan Kekhawatiran

NTD

Kasus terpapar virus komunis Tiongkok atau COVID-19 varian Lambda terus bertambah di Amerika Latin. Menurut data WHO, varian Lambda menyumbang sepertiga dari kasus baru paparan COVID-19 di Chili. Para peneliti khawatir penyebarannya mungkin akan semakin cepat dan tingkat kematiannya juga akan semakin tinggi.

Varian Lambda juga dikenal sebagai varian C.37 yang oleh WHO didaftarkan sebagai varient of interest pada Juni tahun ini, Kini varian tersebut telah menyebar ke 31 negara di seluruh dunia, termasuk Inggris, Israel, dan Australia, yang kasusnya telah terdeteksi.

‘Financial Times’ melaporkan bahwa Jeff Barrett, kepala proyek gen COVID-19 di Wellcome Sanger Institute di Inggris, mengatakan bahwa dibandingkan dengan varian lain, Lambda memiliki serangkaian mutasi yang cukup tidak biasa. Ada sekelompok mutasi bernama L452Q, mirip dengan L452R Delta yang dapat meningkatkan infektivitas virus.

Sebuah makalah pracetak yang diterbitkan pada 1 Juli oleh Universitas Santiago de Chile menyebutkan, sebuah penelitian melalui pengambilan sampel serum staf medis lokal yang telah divaksinasi dengan 2 dosis vaksin produksi perusahaan Kexing Tiongkok (Sinovac)  menemukan bahwa, virus varian Lambda lebih menular daripada varian Gamma Brasil dan varian Alpha Inggris.

Mutasi protein lonjakannya lebih mudah untuk menghindari antibodi yang dihasilkan oleh vaksin. Mungkin saja dalam waktu dekat WHO akan mendaftarkan varian ini sebagai varient of concern. (Sin)