Badai Petir, Angin Kencang dan Hujan Es Melanda Berbagai Kota di Daratan Tiongkok

Li Yun – NTD

Banyak tempat di daratan Tiongkok  dilanda badai petir dan hujan es selama beberapa hari terakhir. Di antaranya di Beijing pada 11 Juli melaporkan 6 peringatan  badai , dan  angin kencang  di beberapa wilayah.

Hujan deras terjadi di Hebei, Henan, Shanxi dan tempat-tempat lainnya hingga menyebabkan banjir. Hingga kendaraan hanyut oleh arus deras dan orang-orang hilang. Peringatan banjir super dan longsor  terjadi di Sichuan

Observatorium Meteorologi Pusat di Tiongkok  mengeluarkan peringatan level kuning tentang cuaca  pada 12 Juli 2021. Ramalan cuaca itu memperingatkan dari pukul 08.00 12 Juli hingga pukul 08.00 pada 13 Juli, di Mongolia Dalam, Heilongjiang, Liaoning , Hebei, Beijing, Tianjin, Shandong, Henan, Anhui, Jiangsu, Hubei, Hunan , Sichuan, Chongqing, Guizhou, Yunnan, dan sebagian pantai tenggara Guangxi akan mengalami hujan lebat.

Di antaranya, Mongolia Dalam bagian tenggara, barat tengah dan selatan Liaoning, Hebei utara, Beijing, Tianjin, Shandong, Henan utara dan timur, Jiangsu utara, dan tempat-tempat lain akan mengalami  badai petir atau hujan es, dan angin kencang. 

Sebuah video yang diposting oleh netizen menunjukkan bahwa, di Kota Wu’an, Provinsi Hebei, hujan lebat membanjiri jalanan, kendaraan hanyut dan bertumpuk oleh arus deras.  Orang-orang juga terlihat memegang pohon untuk menyelamatkan diri.

Beijing, yang berada di pusat badai dan angin, mengeluarkan enam peringatan berturut-turut pada 11 Juli, termasuk peringatan level kuning yang dikeluarkan oleh Observatorium Meteorologi Beijing. 

Departemen terkait di Beijing bersama-sama mengeluarkan peringatan level kuning untuk bahaya geologi dan risiko meteorologi. Misalnya, stasiun Hidrologi Beijing mengeluarkan peringatan serupa. Sama halnya dengan Biro Urusan Air di Kota Beijing memulai tanggap darurat pengendalian banjir tingkat III.  Sedangkan Observatorium Meteorologi Beijing mengeluarkan sinyal peringatan level kuning untuk guntur dan kilat.

Menurut laporan media corong PKT, CCTV, akan ada hujan lebat dan hujan badai di Beijing dari pukul 17:00 pada 11 Juli hingga pukul 8:00 pada 13 Juli. Diperingatkan bisa menyebabkan  tanah longsor. Kota ini rentan terhadap akumulasi air. Selain itu, dari pukul 0:00 hingga 23:00 pada 12 Juli, sebagian besar wilayah Beijing mengalami terjangan angin kencang. 

Menurut Laporan Bisnis 21 Century, gara-gara cuaca ekstrem, Bandara Internasional Ibu Kota Beijing dan Bandara Internasional Daxing mengalami penundaan dan pembatalan penerbangan.

Menurut data yang beredar, pada pukul 19:10, sebanyak 711 penerbangan telah dibatalkan di dua bandara Beijing pada 11 Juli. Sebanyak 88 penerbangan lainnya juga dibatalkan lebih awal dan 329 penerbangan ditunda.

Pihak berwenang Beijing mengumumkan pada 11-12 Juli, semua kegiatan olahraga luar ruangan, budaya, dan komersial akan ditangguhkan. Pada 12 Juli, kegiatan sekolah dihentikan. Perguruan tinggi dan universitas tidak menyelenggarakan riset dan studi di luar ruang dan kegiatan berkumpul untuk para dosen dan mahasiswa.

Tidak hanya Beijing yang waspada terhadap hujan badai, menurut laporan dari departemen pemeliharaan air Komunis Tiongkok, 14 sungai kecil dan menengah, termasuk aliran utama hulu dan anak sungai dari Sungai Qujiang di Sichuan, anak sungai Hanjiang di Shaanxi, dan anak-anak sungai Shule di Gansu, juga mengeluarkan  peringatan banjir karena hujan deras.

Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok juga memperkirakan, bahwa bencana geologis dapat terjadi di bagian barat dan utara Beijing, Tianjin utara, Hebei barat dan timur laut, Shanxi timur, Henan utara, Shaanxi selatan, Sichuan timur laut, dan Chongqing timur laut.

Menurut laporan media di Sichuan, Provinsi itu memperingatkan waspada banjir karena hujan lebat yang terus menerus mengguyur.  Hampir 600.000 orang  terkena dampak di Bazhong, Dazhou, Nanchong, Guangyuan dan tempat-tempat lainnya.

Sichuan mengeluarkan peringatan level kuning pertama tentang hujan lebat sejak musim banjir pada tanggal 9 Juli. Di antaranya , Bahe, Kota Bazhong yang paling parah , mengalami hujan lebat dan kapasitas sungai-sungai di cekungan Bahe dan Tonghe meningkat.

Pada 11 Juli, kota kuno Baiyi di Kabupaten Pingchang, yang terletak di pertemuan sungai Tonghe dan Bahe, dilanda banjir. Sekitar 80% wilayah di kota terendam. Sekitar 8.000 orang dari dataran rendah warga dievakuasi. Pemadaman listrik terjadi di Kota Neiduo, Kota Bazhong. 

Video yang beredar menunjukkan setidaknya 10 kapal hanyut terbawa banjir. Selama musim hujan lebat ini, 16 sungai termasuk aliran utama Sungai Qujiang, anak-anak sungainya, dan Sungai Liujiang mengalami banjir  di 20 stasiun, di antaranya 10 sungai dan 11 stasiun memiliki ketinggian air yang melampaui  ambang batas banjir.

Gara-gara  hujan lebat, tanah longsor terjadi di Desa Nan’angou, Gunung Wutai, Kota Xinzhou, Provinsi Shanxi, dan aliran deras banjir bandang  dengan puing-puing. Akibatnya, 1 kematian dan 3 luka-luka. Pada 10 Juli, seorang turis laki-laki terjebak tanah longsor. Untungnya, dia diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran.

Banjir juga melanda Kabupaten Bo’ai dan Kota Qinyang di Provinsi Henan, puluhan kendaraan hanyut, desa-desa terendam banjir, dan beberapa orang hilang. Saat ini, statistik situasi bencana di berbagai bagian Tiongkok masih dalam pendataan. (Hui)