Tai Zong: Kaisar yang Bijak

ETIndonesia-Kekuasaan Zhen Guan menunjuk pada gaya pemerintahan Kaisar Tai Zong dari Tang Dinasti (627 – 649 sesudah masehi). Kekuasaan Zhen Guan dipuji oleh banyak generasi di Tiongkok sebagai puncak kejayaan kebudayaan, ekonomi dan sastra Tiongkok. Cara pemerintahan Kaisar bijak Tai Zong berpengaruh banyak pada masa kekuasaan Zhen Guan, sebagai ilustrasi dari catatan bersejarah, seperti di bawah ini.

Kaisar Tai Zong pernah bertanya kepada pengawal pengadilan kekaisaran, “Saya bingung setelah membaca Biografi Kaisar Yang dari Dinasti Sui. Kaisar Yang memuji dua orang raja yang bijaksana, Yao dan Shun, dan beliau mencela dua raja yang dianggap lalim, Jie dari dinasti Xia dan Zhou dari dinasti Shang. Jelas terlihat mereka dapat memutarbalikkan kesalahan menjadi kebenaran, namun bagaimana mereka dapat mengakhiri kelalimannya?”

Penasihatnya Wei Zheng menjawab, “Bahkan jika seorang kaisar adalah seorang yang dapat berbuat apa saja, ia haruslah rendah hati dan mau menerima masukan dari luar sehingga orang bijak dapat mengutarakan ide-idenya dan orang pemberani dapat mengorbankan hidupnya untuk melaksanakan keinginan sang kaisar.

Kaisar Yang Dinasti Sui sangat tinggi hati dan tidak mau menerima masukan dari luar sebab ia merasa dirinya sangat pandai dan berbakat. Gaya berbicara layaknya seorang kaisar yang bijak namun sikapnya sangat bertolak belakang. Ia bahkan tidak menyadari hal tersebut sebab ia menolak segala saran dan masukan, yang akhirnya membawanya pada kehancuran.

Kaisar Tai Zong berkata, “Kaisar Sui berkuasa pada dua abad sebelum kita. (Sui adalah dinasti sebelum Dinasti Tang.) Kita dapat belajar dari pengalamannya.”

Suatu hari, Kaisar Tai Zong berkata kepada seorang pengawal pengadilan kekaisaran, “Seseorang harus melihat dirinya di depan cermin. Seseorang harus melihat kekurangannya ketika ia mendengar masukan dari orang lain. Jika seorang kaisar menolak segala saran dari pengawalnya dan merasa dirinya paling benar, maka para prajuritnya akan menggali lubang dengan terus memuji sang kaisar. Jika demikian maka kekuasaan dan negaranya akan runtuh, dan pengawalnya juga akan jatuh! Yu Shiji, salah satu pengawal kekaisaran Dinasti Sui, berusaha mempertahankan kekayaan dan kekuasaan sang kaisar dengan memuji-muji Kaisar Yang. Akhirnya, keduanya terbunuh. Kalian harus ingat pelajaran berharga ini. Ketika saya berbuat kesalahan, kalian harus mengatakan apa kesalahan yang saya perbuat.”

Kaisar Tai Zong melanjutkan perkataannya.

“Setiap kali saya pergi ke pengadilan kekaisaran untuk menghadiri rapat kekaisaran, saya berpikir cukup lama sebelum saya mulai berbicara. Saya sangat sadar konsekuensi dari perkataan saya dihadapan orang-orang, maka saya berusaha untuk tidak banyak berbicara.”

Seluruh anggota rapat bertanggung jawab untuk mencatat apa yang dikatakan Kaisar.

“Tugasku adalah mencatat perkataan Kaisar. Bahkan ketika Anda mengatakan sesuatu yang tidak benar, saya akan mencatatnya. Jika Kaisar mengatakan sesuatu yang tidak benar, itu tidak hanya membawa dampak yang buruk kepada rakyat Anda, namun juga akan ditertawakan oleh generasi selanjutnya.”

Kaisar Tai Zong sangat senang dengan sikap bawahannya, dan Beliau menghadiahinya dua meter kain sutra.

“Banyak orang yang percaya bahwa Kaisar tidak memiliki rasa takut sebab dia berada di atas rakyatnya, namun saya tidak berpikir demikian. Saya takut pada hukuman Tuhan. Saya khawatir semua pihak kekaisaran akan menyerang perkataan dan sikapku yang salah sehingga saya harus berhati-hati setiap saat. Saya juga khawatir bahwa saya mungkin akan melanggar amanat dari surga dan pengharapan dari rakyatku. Saya menghargai seluruh ajaran Yao, Shun, Raja Wen dari Dinasti Zhou, dan Konfusius. Mereka adalah fundamen atas burung-burung dan air atas ikan-ikan. Saya tidak dapat hidup tanpa kebijakan yang mereka tinggalkan di waktu lalu,” kata Kaisar Tai Zong. (EB/ rmat)