Vaksin Tiongkok Sisakan Masalah, Hungaria Mengeluh: Benar-benar Ada Masalah

Luo Tingting – NTD

Baru-baru ini, Hungaria yang dikenal pro-komunis,  secara terbuka menyatakan bahwa vaksin Tiongkok “sangat bermasalah,” merujuk pada fakta bahwa para lansia yang divaksinasi belum menghasilkan cukup antibodi melawan virus. Media setempat juga mempertanyakan efektivitas vaksin buatan Tiongkok itu. 

Kantor berita Associated Press melaporkan pada 9 Juli bahwa di Budapest, ibu kota Hongaria, banyak para lansia yang telah menerima dua dosis lengkap vaksin Sinopharm  tidak menghasilkan cukup antibodi terhadap virus Komunis Tiongkok.

Wakil walikota Budapest, Ambrus Kiss, mengatakan bahwa ini telah membuat para pemimpin kota percaya bahwa vaksin Tiongkok “benar-benar bermasalah.”

Dia juga mengatakan bahwa, pemerintah harus mempertimbangkan untuk memberikan dosis ketiga atau booster kepada mereka yang gagal mengembangkan respon imun yang memadai.

Hungaria adalah negara pertama di Uni Eropa yang melakukan vaksinasi, dan juga satu-satunya negara anggota Uni Eropa yang menggunakan vaksin Sinopharm. 

Media Hungaria “Hungary Today” menerbitkan laporan berjudul “Isu Sinopharm Hungaria” pada awal Juli, mempertanyakan efektivitas vaksin Sinopharm Tiongkok.

Menurut laporan itu, 1 juta orang di Hungaria divaksinasi dengan  Sinopharm Tiongkok, dan kebanyakan dari mereka adalah para lansia. Namun, menurut dokumen tes antibodi dari 450 orang di laboratorium di Budapest, banyak para lansia yang tidak memiliki kekebalan yang cukup setelah divaksinasi dengan Sinopharm.

Dokumen menunjukkan bahwa 90% orang di bawah usia 60 tahun mengembangkan antibodi 2 hingga 3 minggu setelah dosis kedua. Tetapi hanya 60% orang di atas 70 tahun yang memiliki efek yang sama. Dan, 90% dari semua kelompok umur dapat secara efektif menghasilkan antibodi bagi mereka yang divaksinasi oleh Pfizer.

Dokumen tersebut menunjukkan bahwa nilai antibodi vaksin Sinopharm 10 kali lebih rendah dari Pfizer. Semakin tinggi usia, semakin tinggi tingkat ketidakmampuan untuk menghasilkan antibodi yang cukup.

Media AS, CNBC baru-baru ini mengutip data dari situs web Our World In Data menyebutkan,   negara-negara dengan tingkat vaksinasi global yang tinggi dan tingkat infeksi virus Komunis Tiongkok, kebanyakan dari mereka mengandalkan vaksin produk Tiongkok. Di antaranya, lima dari enam negara yang paling banyak memvaksinasi vaksin dari Tiongkok, yakni Uni Emirat Arab, Seychelles, Mongolia, Uruguay, dan Chili. (hui)