Banjir di Tiongkok Meluas ke Henan Utara Hingga Keadaan Darurat Ditetapkan di Handan, Daerah Bencana Xinxiang Berada di Bawah Kontrol Militer

Jin Shi

Setelah banjir melanda  Zhengzhou, Henan, situasi banjir terus menyebar ke daerah utara. Mulai Kamis (22/7/2021), banyak daerah di Henan utara dan Hebei sedang dalam keadaan darurat.

Di Anyang, Henan, karena hujan lebat yang terus menerus, buangan air dilepaskan ke  hulu, dan jalanan menjadi sungai dan sebagian besar rumah terendam banjir.

Di Hebi, desa-desa terdekat terendam banjir karena Sungai Weihe meluap. Meski sudah dibendung dengan batu dengan mengerahkan sejumlah truk besar, akan tetapi tetap gagal membendung masuknya air ke desa Peng. Saat ini, Sungai Weihe, Weihui, Dakuai, Huixian, dan Kota Genghuang di Distrik Fengquan ditetapkan dalam keadaan darurat.

Qiao, seorang penduduk desa di Kotapraja Xinzhen, Kabupaten Jun, Kota Hebi berkata : “Bahaya!  Semuanya banjir! Orang-orang dievakuasi. Air Itu datang dari hulu. Sangat besar. Banjir di seluruh area meluas .”

Pada (22/7/2021) pukul 22.00 tanggul hilir Sungai Wei yang terletak di wilayah Xinxiang  juga jebol. Menurut video yang disediakan oleh netizen, kenderaan mobil hampir tidak bisa beroperasi.

Menurut video yang beredar, daerah bencana Xinxiang pada (23/7) diduga berada di bawah kendali militer.

Personil yang berada di Xinxiang mengatakan: “Sebuah truk perbekalan baru saja dikirim. Semua kendaraan umum lainnya tidak akan diizinkan masuk, dan kendaraan apa pun tidak akan diizinkan masuk. Sekarang wilayah ini berada di bawah kendali militer.”

Situasi banjir juga memasuki Provinsi Hebei, dengan situasi terparah di wilayah Handan. Sebuah video menunjukkan bahwa, sebuah jembatan runtuh karena dampak derasnya arus banjir. Video lainnya menunjukkan bahwa semua pintu air di Waduk Damingyuan di Handan semuanya sudah dibuka. 

Di Zhengzhou, ibu kota Provinsi Henan, Terowongan Jalan Jingguang, yang paling dikhawatirkan oleh dunia luar, masih terdapat sejumlah besar kendaraan yang terjebak. Video yang beredar menunjukkan tim penyelamat membawa keluar jenazah dari terowongan.

Media lokal melaporkan bahwa, sejumlah besar petugas polisi menjaga tempat kejadian. Orang-orang dilarang keras  mendekatinya. Pada malam hari, terungkap juga bahwa aparat memukuli orang-orang yang mendokumentasikan lokasi sekitar kejadian.

Saat ini, secara resmi diumumkan hanya dua orang yang tewas di Terowongan Jalan Jingguang. Namun demikian, beberapa warga setempat mengungkapkan bahwa pihak berwenang mengirim banyak bus ke terowongan untuk mengangkut jenazah di malam hari.

Terowongan Jalan Jingguang dengan panjang 4 kilometer dan memiliki enam jalur di kedua arah. Beberapa netizen memperkirakan terowongan itu bisa menampung 4.000 kendaraan saat macet.

Pada (21/7), Terowongan Jalan Jingguang diterjang banjir dalam waktu lima menit. Sehingga orang-orang dan kendaraan yang terperangkap tidak dapat diperkirakan berapa jumlahnya.

Di bagian lain Zhengzhou, bencana akibat banjir masih berlangsung. Jalan raya Longhai ambruk pada (23/7). Terlihat pemandangan kondisi bekas reruntuhan yang  menyisakan lubang besar.  Warga yang berada di sekitarnya segera dievakuasi.

Meski tiga hari sebelumnya diterjang banjir, banyak tempat di perkotaan masih seperti kota air. Warga berusaha mengangkut kebutuhan sehari-hari di tengah jalanan yang masih terendam banjir.

Xu, seorang warga Zhengzhou, Henan menuturkan : “Saya telah kehilangan segalanya, semuanya terendam banjir. Perabotan dan TV semuanya  terendam banjir.”

Zhao, seorang warga Zhengzhou, Henan lainnya berkata : “Saya belum pernah mengalami bencana seperti itu di usia tiga puluhan. Saya tidak berani tidur di malam hari. Bagaimana jika rumah saya runtuh ketika saya tinggal di air.”

Ada juga pedagang kecil lokal yang menangis, karena semua tabungan mereka terbuang sia-sia karena banjir.

Zhu, seorang pedagang kecil di Zhengzhou, Henan berkata : “Tidak peduli seberapa deras hujan dan buruknya drainase Zhengzhou, tak mungkin mendatangkan begitu banyak kiriman air.”

Ketika banjir di Henan penuh dengan duka dan warga masih terus berjuang untuk bertahan hidup, Sekretaris Jenderal partai Komunis Tiongkok Xi Jinping tiba-tiba mengunjungi Lhasa, Tibet pada (22/7). Ini adalah kunjungan pertama Xi Jinping ke Lhasa dalam 10 tahun sejak dia berkuasa, kemanapun dia pergi, tim penyambut  bernyanyi serta menari dengan suasana yang meriah. (hui)