Komunis Tiongkok Dituding Mengirim Orang untuk Membobol Tanggul Sungai Pada Larut Malam! Berhasil Ditangkap oleh Warga di Weihui, Pemerintah Bereaksi

Chen Han

Media Henan pada (28/7),menyatakan bahwa ada 4 sungai dan 4 waduk di Kota Weihui, dan banyak waduk lainnya  banjir (25/7). Kedalaman air seluruh kota Weihui adalah dua hingga tiga meter. Pada (26/7), ketinggian air naik. Akibatnya 600.000 orang terkepung oleh banjir.

Banyak netizen di Wei Hui memposting video yang mengekspos bahwa pemerintah setempat mengirim seseorang untuk secara diam-diam meledakkan tanggul sungai untuk membuang air. Akan tetapi, si pelaku berhasil ditangkap oleh warga desa!

Warga dari Weihui berkata : “Mereka datang ke sini untuk meledakan tanggul sungai . Lihat apakah mereka sudah keluar, datang ke sini untuk meledakkan tanggul sungai.”

Dalam video lainnya, sejumlah besar penduduk desa mengepung sosok pria berbaju merah dan bertanya dengan marah. Beberapa penduduk desa lainnya merekamnya. Pria berbaju merah itu mengatakan bahwa pemimpinlah yang memberikan perintah kepadanya.

Netizen Wei Hui “fei” mempostingnya pada 26 Juli, untuk menanyakan kepada pemerintah jika ingin meledakkan waduk segera, maka harus mengeluarkan pemberitahuan.Ia meminta agar jangan menyelinap masuk secara diam-diam untuk meledakkan tanggul di tengah malam!

Mrs Wang dari tim penyelamat sipil mengungkapkan bahwa, banyak tepi sungai di Weihui digali oleh orang pada larut malam, tetapi ia tidak tahu mengapa dilakukan?

Mrs Wang menuturkan : “Kami tidak menghubungi pemerintah,  saya tidak tahu mengapa. Anda tunggu dan lihat saja, mereka akan mendapatkan karmanya. Bagaimanapun, hal ini  terjadi. Orang-orang ini pasti akan menerima balasannya. Dewa akan menghukum mereka. “

Pada 26 Juli, otoritas Wei Hui mengeluarkan pernyataan yang membantah rumor tersebut. Aparat mengatakan bahwa “seluruh area akan meledakkan tanggul, dengan mengorbankan Wei Hui dan Bao Xinxiang.” Ini murni rumor. Aparat itu juga menyatakan, bahwa Wei Hui tidak pernah memberikan perintah dari atasannya untuk meledakkan tanggul.

Sebagai tanggapan, netizen Wei Hui membantah keras tepisan tersebut: “Benarkah kita orang Wei Hui tahu bahwa 600.000 orang melarikan diri tanpa masalah? Tentara secara diam-diam meledakkan tanggul yang dibuat warga dengan susah payah. Apakah ini benar? Semua warga  mengetahuinya.”

Beberapa netizens mempertanyakan, “Ketinggian air di Wei Hui terus meningkat. Mengapa ini? Semua orang di Wei Hui tahu bahwa “meninggalkan Weihui dan melindungi Xinxiang” bukanlah rumor!”.Netizen juga berang dengan mengatakan : “Berhentilah berbicara tentang kami menyebarkan desas-desus, kami telah kehilangang semuanya dan sudah menjadi pengungsi. “

Zhao, seorang warga Weihui, mengatakan bahwa pemerintah belum menyampaikan kapan evakuasi waduk setempat karena banjir, bahkan secara salah mengklaim bahwa ketinggian air sedang turun. Tetapi, semua orang terpaksa mengungsi karena air terus meningkat.

Warga Weihui, Mr Zhao menuturkan : “Pada saat itu, pemerintah tidak mengatakan agar mengungsi terlebih dahulu. Setelah hujan lebat dalam dua hari terakhir, tidak akan hujan. Saya merasa  pemerintah dapat mengalirkan air dan seharusnya  air tidak naik. Saat itu, permukaan air belum banjir dan masih belum  serius. Jadi berpikir bisa tetap tinggal di rumah, tinggal di rumah 3 hari sudah tidak bermasalah, tidak perlu mengungsi. “

Zhao mengatakan bahwa dia tidak menyangka  permukaan air akan terus naik setelah cuaca cerah, dan para korban bergantung pada penyelamatan warga sipil.

Zhao berkata : “Ketika saya pergi untuk kegiatan penyelamatan kemarin (27/7), ada aliran listrik di dalam air,  kemudian penyelamatan tertunda. Kemarin penyelamatan baru dimulai pada sore hari. Tidak ada operasi penyelamatan di pagi hari.”

Sekelompok sukarelawan mengirim pesan di WeChat bahwa semua tim penyelamat di Weihui bergegas ke darat untuk mundur, dan pemerintah Weihui mulai menyalakan listrik. Beberapa orang mempertanyakan, air belum surut, menyalakan listrik bukankah pembunuhan ?

Seorang tim penyelamat memposting video yang mengatakan bahwa, Wei Hui telah diblokir dan semua penyelamat garis depan tidak diizinkan masuk.

Tim penyelamat garis depan berkata : “Polisi sudah berjaga di sini. Semua kendaraan penyelamat telah bergerak keluar, termasuk pengerahan perangkat penyelamatan. Semua tim penyelamat telah pindah, termasuk semua warga. Sekarang hanya diizinkan keluar, tidak diizinkan masuk. Maaf, kami ingin menyelamatkan Anda, tetapi kami tidak tahu bagaimana cara masuk.”

Meskipun orang-orang Weihui meninggalkan rumah mereka dengan panik, banyak orang masih belum terselamatkan.

Sekitar (28/7/2021) pukul 10.00, sejumlah netizen Wei Hui memposting di Weibo: “Tolong jangan melepaskan Wei Hui. Kemarin seluruh kota dievakuasi, tetapi masih banyak orang meminta bantuan. Pemerintah tidak bertindak dan hanya bisa mengandalkan relawan untuk membantu diri mereka sendiri. Sangat tidak berdaya.”

Beberapa relawan memposting di Weibo dengan mengatakan, “Saya telah melewati malam keenam, dan mata saya telah sakit karena menangis . Saya mencoba menemukan setiap orang yang selamat. Saya mencoba untuk memindahkan persediaan yang tersisa. Apa yang kamu lakukan? saya siang ini sepertinya telah mendengar ratapan 10 juta orang …”

Kini, Kota Weihui tampaknya telah ditinggalkan. Waduk hulu terus membuang air dengan aliran besar. Semua orang harus dievakuasi pada malam 28 Juli.

Video drone menunjukkan bahwa seluruh Weihui telah kebanjiran, dan kereta api berkecepatan tinggi kota menjadi jembatan lintas laut. Jalur ini menghubungkan Huaxian, Junxian, Weihui, dan Xinxiang melintasi puluhan kilometer perairan. Rumah-rumah dan lahan pertanian di kedua sisi terendam banjir. (Hui)

https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=5P-i72youVw