Laporan Menyebutkan Penyelundupan Sensor Tiongkok oleh Apple ke Hong Kong dan Taiwan

Dorohty Li

Daftar kata-kata yang disensor Apple menyelinap ke layanan Apple yang ditawarkan di Hong Kong maupun Taiwan. Pengungkapan itu berasal dari sebuah laporan baru-baru ini yang menunjukkan kecenderungan raksasa teknologi untuk mengikuti pedoman Partai Komunis Tiongkok sekarang menjadi standar di daerah-daerah di mana rezim Tiongkok ingin menegaskan kendalinya

“Apple secara luas menyensor muatan politik di Tiongkok Daratan, termasuk referensi secara luas mengenai kepemimpinan Tiongkok, sistem politik Tiongkok, nama-nama para pembangkang, organisasi berita independen, dan istilah-istilah umum yang berkaitan dengan demokrasi dan hak asasi manusia,” kata CitizenLab dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada 18 Agustus 2021.

Apple menawarkan layanan-layanan untuk engrave text, angka, dan emoji di iPhone, iPad, AirPods, dan produk lainnya.

Sekarang, sensor Partai Komunis Tiongkok “mendarahi” Hong Kong dan Taiwan, kata para peneliti setelah menganalisis aturan penyaringan kata-kata kunci dari engrave text di enam daerah yang berbeda.

Citizenlab, sebuah kelompok riset independen yang berbasis di Universitas Toronto, mengatakan bahwa Apple belum menawarkan sebuah daftar eksplisit frasa terlarang dalam layanan ukiran.

Para peneliti menemukan 1.105 aturan penyaringan kata kunci di Daratan Tiongkok, diikuti sebanyak 542 aturan penyaringan kata kunci di Hong Kong, 397 aturan penyaringan kata kunci di Taiwan. Sebaliknya, angka di Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat berkisar antara 170 hingga 200.

Namun, perbedaan-perbedaan motivasi adalah lebih penting daripada ukuran daftar kata kunci yang bervariasi, menurut laporan tersebut.

Kata-kata yang diblokir di Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat terkait dengan vulgar, konten rasis, atau menghina. 

“Sensor politik yang diamanatkan pemerintah adalah langka,” kata laporan itu. Tetapi di  Daratan Tiongkok, lebih dari 40 persen kata kunci ditolak dalam engrave text layanan bermotivasi politik, seperti karakter-karakter Tiongkok untuk “kebebasan pers.”

Nama-nama Tiongkok dari The Epoch Times dan Voice of America termasuk di antara konteks yang disensor.

“Di antara 458 kata kunci politik yang disensor Apple di  Daratan Tiongkok, Apple menyensor 174 kunci politik yang disensor di Hong Kong dan 29 kunci politik yang disensor di Taiwan,” menurut laporan itu.

Apple menyensor nama-nama pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok, termasuk  pemimpin artai Komunis Tiongkok saat ini Xi Jinping dan mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Mao Zedong. Nama-nama, tertulis dalam karakter Mandarin yang disederhanakan dan karakter Mandarin yang tradisional, dilarang.

Demikian pula, nama Falun Gong, sebuah sebuah latihan spiritual yang ditindas oleh Partai Komunis Tiongkok, juga disensor di bekas jajahan Inggris Hong Kong dan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

“Sebagian besar dari penyensoran ini melebihi kewajiban hukum Apple di Hong Kong dan kami menyadari tidak ada pembenaran hukum untuk sensor muatan politik konten di Taiwan,” kata para peneliti.

Menyelaraskan dengan Norma-Norma Hak Asasi Manusia

CitizenLab menyatakan bahwa Apple “tidak akan memiliki motivasi yang jelas untuk menyensor” beberapa kata karena aturan-aturan diterapkan secara tidak konsisten di seluruh enam wilayah.

Namun demikian, mereka masih menuduh Apple “kurang transparansi dalam   kebijakan moderasi muatan dan ekstensi yang tidak dapat dijelaskan oleh Apple secara politis memotivasi aturan-aturan moderasi dari satu daerah ke daerah lain.”

Publik juga prihatin dengan kepatuhan perusahaan multinasional tersebut  terhadap persyaratan-persyaratan rezim, yang mana Apple berulang kali mengutip sebagai bagian dari melakukan bisnis di Tiongkok.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa aplikasi raksasa teknologi dihapus dari App Store Apple di Tiongkok sesuai dengan perintah rezim Tiongkok, dan memblokir ratusan aplikasi yang dianggap sensitif oleh Partai Komunis Tiongkok.

Fitur perlindungan privasi baru yang diumumkan Apple pada bulan Juni, tidak akan berlaku untuk negara seperti Tiongkok.

Terlepas dari pengawasan ketat pihak berwenang, Apple telah melihat  pendapatan kuartal tertinggi di bulan Juni tahun ini yang pernah ada, yang didorong oleh penjualan yang kuat di pasar Tiongkok.

Sambil memberikan keuntungan besar, rezim Tiongkok pada akhirnya akan menuntut “perusahaan-perusahaan menemukan sebuah keseimbangan antara menjangkau pasar domestik Tiongkok dan menyetujui tekanan-tekanan oleh pemerintah dan peraturan muatan, termasuk orang-orang yang membutuhkan penyensoran pidato politik,” menurut laporan itu.

“Perusahaan-perusahaan pertama-tama dan terutama harus menyelaraskan praktik moderasi muatannya dengan norma-norma hak asasi manusia internasional ketika menghadapi konflik kebutuhan nasional dan daerah.”

Kepala petugas privasi Apple, Jane Horvath, mengatakan bahwa kata-kata tersebut  disensor “menurut undang-undang, aturan, dan peraturan negara dan wilayah tempat kami mempersonalisasi dan tempat kami mengirim” dalam sebuah surat yang ditanggapi kepada direktur Citizen Lab pada 17 Agustus.

Jane Horvath mengklaim mungkin ada contoh permintaan “yang salah ditolak.” “Dan kami memiliki sebuah proses untuk meninjau dan memperbaiki situasi  tersebut ketika itu terjadi,” kata Jane Horvath. (Vv)