Gempa Mengguncang Sichuan, Tiongkok, Menelan Korban Jiwa dan Lebih dari 10.000 Warga Mengungsi

Frank Fang

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang Provinsi Sichuan di barat daya Tiongkok pada Kamis pagi (16/9/2021), menurut media pemerintahan Tiongkok. Sejumlah warga tewas dan lebih 10.000 jiwa mengungsi.

Pihak berwenang setempat menyebutkan tiga orang dipastikan tewas dan tiga lainnya luka parah di Kabupaten Lu, sebagai pusat gempa. 

Kabupaten Lu adalah divisi dari Kota Luzhou, terletak sekitar 126 mil tenggara ibu kota Sichuan, Chengdu. Lu juga berbatasan dengan kota besar Tiongkok, Chongqing.

Sebanyak 57 orang lainnya mengalami luka ringan seperti dilaporkan media lokal yang dikelola pemerintah di Sichuan. Sementara itu, ratusan rumah di Kabupaten Lu ambruk.

Merespon terjadinya gempa, otoritas provinsi di Sichuanan mengaktifkan respons tingkat 2, semacam sistem tanggap darurat gempa  tingkat empat tertinggi kedua di Tiongkok.

Gempa memiliki kedalaman fokus 10 kilometer, menurut Pusat Jaringan Gempa Tiongkok. Pusat gempa terpantau di 29,2 derajat LU dan 105,34 derajat BT.

Seorang penduduk yang tidak disebutkan namanya di Caoba, sebuah desa di Kabupaten Lu, mengatakan kepada media pemerintah Tiongkok, The Paper, bahwa tetangganya adalah salah satu yang tewas.

Tetangganya, seorang pria berusia 60-an, mencoba melarikan diri dari rumahnya yang berlantai dua setelah gempa melanda. Sebelum dia berhasil keluar dari rumahnya, dia jatuh setelah dihantam oleh dinding yang runtuh. Dia meninggal dunia tak lama kemudian.

Penduduk tersebut mengatakan banyak penduduk setempat di desanya memutuskan untuk tinggal di luar rumah untuk sementara waktu, meskipun hujan turun.

Sekitar pukul 10 pagi waktu setempat, pihak berwenang setempat melaporkan bahwa ribuan penduduk setempat telah dipindahkan dari rumah mereka. Tempat penampungan darurat lokal sudah menampung lebih dari 10.000 orang.

Pada tahun 2008, gempa bumi berkekuatan 8,0 di Sichuan menewaskan puluhan ribu jiwa, banyak dari mereka anak sekolah yang meninggal dunia ketika gedung sekolah mereka runtuh. Gempa tersebut merusak kredibilitas Palang Merah Tiongkok yang didukung pemerintahan Komunis Tiongkok, yang salah mengelola dana sumbangan ditujukan untuk para penyintas.

Palang Merah Tiongkok  tidak berafiliasi dengan Komite Internasional Palang Merah. (asr)

Reuters berkontribusi dalam laporan ini